Breaking News:

Gantikan Fadli Zon, Ini Profil dan Sosok Sufmi Dasco Wakil DPR RI Pilihan Prabowo

Profil Sufmi Dasco Ahmad, wakil DPR RI periode 2019-2024 pilihan Prabowo untuk gantikan Fadli Zon.

|
Editor: Desi Kris
KOMPAS.com/Ryana Aryadita
Sufmi Dasco wakil DPR RI periode 2019-2024 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Profil Sufmi Dasco Ahmad, wakil DPR RI periode 2019-2024 pilihan Prabowo untuk gantikan Fadli Zon.

Sufmi Dasco Ahmad ditunjuk dengan dikukuhkannya surat keputusan (SK) partai Gerindra yang sudah ditandatangai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo

Hal itu juga dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Muzani pads Senin 20 September 2019. 

"Pak Prabowo menunjuk saudara Sufmi Dasco Ahmad sebagai calon wakil ketua DPR, dan sebagai calon pimpinan MPR Pak Prabowo menunjuk Ahmad Muzani," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019) dikutip dari Kompas.com.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Lalu, siapakah sosok Sufmi Dasco Ahmad sehingga layak menjadi wakil DPR RI?

Sufmi Dasco Ahmad lebih dikenal sebagai pebisnis, sebelum ia terjun ke dunia politik.

Pria 52 tahun itu merupakan Direktur Utama di PT. Pasopati Indorisk, perusahaan yang bergerak di manajemen resiko dan keamanan.

Melansir melalui situs dpr.go.id, berikut riwayat pendidikan, rekam jejak pekerjaan dan organisasi Sufmi Dasco Ahmad:

Riwayat Pendidikan

  • SD Negeri 66 Palembang. Tahun: 1973 - 1979
  • SMP Negeri 43 Jakarta. Tahun: 1979 - 1982
  • SMA Negeri II Manado. Tahun: 1982 - 1985
  • Fakultas Elektro, Universitas Pancasila. Tahun: 1985 - 1993
  • Fakultas Hukum, Universitas jakarta. Tahun: 2005 - 2009
  • Fakultas Hukum, Universitas Islam Jakarta. Tahun: 2009 - 2012
  • Fakultas Hukum, Universitas Islam Bandung. Tahun: 2012 - 2015

Riwayat Organisasi

  • DPP KNPI, sebagai: Majelis Pemuda. Tahun: 2011 -
  • Kongres Advokat Indonesia, sebagai: Dewan Pembina. Tahun: 2011 -
  • Serikat Pengacara Rakyat , sebagai: Dewan Pembina. Tahun: 2010 -
  • Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, sebagai: Dewan Pembina. Tahun: 2010
  • Satuan Relawan Indonesia Raya, sebagai: Dewan Pembina. Tahun: 2009
  • IPSI, sebagai: Pengurus. Tahun: 2009 
  • Partai Gerindra, sebagai: Ketua DPP. Tahun: 2008 
  • Konas Menwa, sebagai: Dewan Pembina. Tahun: 2007 
  • Pelajar Islam Indonesia, sebagai: Pengurus. Tahun: 1983

Riwayat Pekerjaan

  • Pusat Kajian Sengketa Pemilu, sebagai: Direktur. Tahun: 2011 - 2014
  • PT Pasopati Indorisk, sebagai: Direktur Utama. Tahun: 2010 - 2014
  • PT Omerta Cipta Securita, sebagai: Direktur. Tahun: 2007 - 201
  • Vendetta Law Firm, sebagai: Senior Partner. Tahun: 2005 - 2013
  • PT Randika Dwa Perkasa, sebagai: Direktur. Tahun: 1989 - 2007

Rekam Jejak Politik

Sufmi Dasco Ahmad menjadi anggota legislatif dengan daerah pemilihan Banten III pada pemilu 2014 lalu.

Ia juga juga terpilih sebagai Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada tanggal 30 Oktober 2014 Dapil Banten

Pada masa kerja 2014-2019, Sufmi Dasco Ahmad berada di Komisi III yang membidangi hukum, keamanan dan hak asasi manusia.

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Biodata Sufmi Dasco, Calon Pimpinan DPR RI 2019 - 2024 Pilihan Prabowo, Segini Daftar Kekayaannya

Politikus Fahri Hamzah.
Politikus Fahri Hamzah. (Instagram @fahrihamzah)

Perjalanan Karir Fahri Hamzah yang Kini Pamit Tak Lagi Anggota DPR, Pernah Aktif Sebagai Aktivis

Inilah perjalanan karir Fahri Hamzah yang kini pamitan tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR.

Fahri Hamzah pernah aktif sebagai aktivis yang cukup sentral saat masa Orde Baru.

Kini, masa jabatan Fahri Hamzah sebagai anggota DPR RI telah habis.

Politikus Fahri Hamzah tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR periode 2014-2019.

Di akhir masa jabatannya, Fahri Hamzah pun berpamitan kepada publik.

Ia menyampaikan permintaan maafnya serta mengeluarkan uneg-uneg yang dirasakan selama menjabat sebagai anggota DPR RI.

Selain berpamitan, Fahri Hamzah juga membeberkan perjalanan karirnya.

Melalui media sosial pribadinya, politikus asal Nusa Tenggara Barat itu menceritakan lika-liku kehidupannya.

Sebelumnya dilansir dari Kompas.com, Fahri Hamzah mengatakan, dirinya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan DPR di masa akhir jabatannya periode 2014-2019.

Fahri Hamzah mengaku sudah mulai mengemas barang-barang di ruang kerjanya untuk dibawa pulang.

"Saya masih di sini sampai Senin. Senin sore, lah, Senin malam sudah semua barang, sudah saya kembalikan, saya agak rapi soal ini," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (28/9/2019).

"Sejak enam bulan lalu saya punya boks sehingga keuangan adminstrasi harta benda teridentifikasi semua," ujarnya.

Fahri Hamzah menyatakan, tidak boleh ada barang milik negara yang dia bawa.

Prinsip ini dia tanamkan, termasuk untuk barang-barang sekecil apa pun.

"Sendok milik negara enggak ada yang terbawa, enggak boleh itu. Enggak boleh yang punya negara, tapi kalau milik saya mungkin boleh saja tertinggal. Yang penting enggak boleh ada milik negara pindah ke rumah saya," ujar dia.

Hari ini, Selasa (1/10/2019), Fahri Hamzah pun resmi berpamitan kepada khalayak.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari laman Twitter-nya yang sudah terverifikasi, Fahri Hamzah membuat cuitan.

"Ijin pamit kawan,
Saya pernah demonstrasi di jalan...
Lalu diminta presiden #Habibie menjadi anggota MPR terrmuda..
Lalu 15 tahun menjadi anggota
@DPR_RI dan 5 tahun terakhir menjadi pimpinan. Malam ini Sy pamit berhenti menjadi pejabat pemerintahan," ungkap Fahri Hamzah.

Dalam izinnya itu, Fahri Hamzah pun mengenang masa-masa saat dirinya dulu aktif menjadi seorang aktivis.

Kenangan Fahri Hamzah seolah kembali tersaji di benaknya.

Fahri Hamzah lantas mengurai perjalanan karirnya hingga menjadi anggota DPR RI.

"Saya ikut menggugat rezim orde baru. Saat itu para demonstran jalanan hari ini belum lahir ke atas dunia ini. Rezim itu kuat luar biasa. Tidak ada gas air mata yang ada adalah peluru tajam. Kami lahir pada saat bangsa ini bungkam dan tertutup awan gelap ketakutan.

Alhamdulillah, 20 tahun ini reformasi lahir dan tumbuh menjadi kenyataan tapi demokrasi kita tetap memerlukan perjuangan. Tidak ada yang datang dari langit semua wajib diperjuangkan. Dan 15 tahun terakhir saya mencoba membangun kepercayaan. Hingga dipilih mendapat kepercayaan.

Rasanya cukup untuk sementara menyertai 20 tahun masa transisi. 1998-2018 dan 1999-2019 seperti menjadi angka baik bahwa 20 tahun ini adalah masa awal formasi negara demokrasi yang masih belia. Akan ada gejolak yg mengantarkan kita pada keseimbangan baru. Sebuah kematangan," pungkas Fahri Hamzah dalam cuitannya.

Setelah kini tak lagi jadi anggota DPR RI, Fahri Hamzah pun mengaku akan kembali menjadi rakyat biasa.

Dalam cuitannya itu, Fahri Hamzah memaparkan status baru yang kini ia emban.

"Aku sekarang kembali menjadi bagian dari ratusan juta rakyat negeri ini yang hari2 mencari penghidupan, mencari keadilan dan mencari tempat berteduh dan berlindung. Dan akupun adalah rakyat biasa yang berjalan bersama kenyataan; apa yang tetap harus aku perjuangan," ungkap Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah juga menitipkan pesan untuk generasi muda di seluruh Indonesia.

Dalam pesannya itu, Fahri Hamzah meminta agar para generasi muda rajin untuk berdebat.

Namun bukan debat kusir, Fahri Hamzah meminta kepada generasi muda untuk selalu menggunakan pikirannya.

Tak hanya berpamitan, Fahri Hamzah juga meminta maaf kepada publik.

Fahri Hamzah mengaku bahwa selama ini ia mungkin sekali melakukan banyak kesalahan.

"Aku mohon maaf atas segala kesalahan yang aku sengaja atau tidak. Aku manusia biasa, pejabat juga manusia. Kita semua manusia. Kita adalah saudara yang harus siap saling menerima. Aku menerima kalian dan aku mohon diterima sebagai kawan biasa. Kawan dalam peejalanan," pinta Fahri Hamzah.

Terakhir, Fahri Hamzah pun kembali berpamitan kepada seluruh masyarakat Indonesia dari jabatannya terdahulu.

Fahri Hamzah pun melayangkan sebuah langkah yang akan ia tempuh pasca tak lagi menjadi anggota DPR RI.

Akhiri Masa Jabatannya di DPR, Segini Uang Pensiun Fahri Hamzah

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah akan mengakhiri masa jabatannya pada 30 Oktober 2019.

Setelah tak menjabat sebagai anggota legislatif, Fahri akan menerima uang pensiun setiap bulannya.

Tak hanya itu, dia juga akan mendapatkan Tabungan Hari Tua (THT).

Lalu, berapa uang pensiun yang akan didapatkan Fahri begitu tak lagi jadi anggota DPR?

Direktur PT Taspen (Persero) Iqbal Lantaro mengatakan, uang pensiun yang didapatkan para anggota DPR tergantung lama waktu jabatannya.

"Kalau dia dua periode jadinya Rp 3,8 juta. Kalau yang satu periode Rp 3,2 juta," ujar Iqbal di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Fahri sendiri diketahui telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama 15 tahun atau tiga periode.

Menurut Iqbal, uang pensiun yang didapatkan Fahri sama dengan anggota DPR RI yang menjabat selama dua periode.

"(Kalau lebih dua periode) tetap Rp 3,8 juta," kata Iqbal.

Iqbal menuturkan, uang pensiun tersebut akan dinikmati anggota DPR hingga tutup usia.

"Per bulan sampai beliau tidak ada, meninggal. Kalau ada istrinya dilanjutkan ke istrinya," ucap dia.

Sebelumnya, PT Taspen (Persero) memberikan uang pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) kepada anggota DPR dan DPD yang tak lagi menjabat di periode 2019-2024.

Adapun nominal THT yang diberikan kepada 556 anggota DPR RI sebanyak Rp 6.218.539.600.

Sedangkan untuk anggota DPD RI yang berjumlah 116 orang sebanyak Rp 1.360.705.200.

Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, untuk dana THT tiap anggota DPR dan DPD hanya satu kali mendapatkannya.

Sementara uang pensiun, akan diberikan dalam tiap bulannya. Besaran uang pensiun tergantung lama masa jabatannya.

"Untuk anggota DPR satu periode uang pensiunnya Rp 3,2 juta. Uang THT-nya sekitar Rp 15 juta," ujar Iqbal di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Fahri Hamzah Pamit Tak Lagi di DPR, Minta Maaf ke Publik: Aku Manusia Biasa, Pejabat Juga Manusia

Tags:
PrabowoFadli ZonDPR RIGerindraSufmi Dasco Ahmad
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved