Profil Emil Salim yang Disebut Sesat oleh Arteria Dahlan, Dedikasinya Diakui di Luar Negeri

Disebut sesat oleh Arteria Dahlan, berikut profil lengkap Emil Salim seorang politisi, cendikiawan, dan ahli ekonomi, dedikasinya diakui luar negeri.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Emil Salim mendadak menjadi perbincangan publik setelah ia menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa.

Pembicaraan tentang Emil Salim terkait dirinya yang disebut sesat oleh politisi Arteria Dahlan.

Saat itu, Emil Salim tengah mengemukakan pendapatnya dan dicelah oleh Arteria Dahlan.

Sosok Emil Salim pastinya bukan orang sembarangan.

Diketahui, Emil Salim merupakan Profesor yang ahli di bidang ekonomi.

Ia juga dikenal sebagai cendikiawan dan politisi Indonesia.

Bahkan, namanya tentu tak asing lagi di Tanah Air.

Bisa dibilang Emil Salim merupakan salah seorang anak bangsa yang paling lama mengabdi dengan menjadi menteri dan jabatan lain di Indonesia.

Terkahir ia menjabat di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia era 2010-2014.

Lantas siapa sosok Emil Salim?

Berikut profil lengkapnya!

Disebut Sesat oleh Arteria Dahlan, Ini Profil Emil Salim: Dedikasinya Diakui Hingga di Luar Negeri!

Publik dikejutkan dengan sikap Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan yang bentak Prof. Emil Salim.

Hal itu dilakukan saat keduanya menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (9/10/2019).

Saat itu Arteria Dahlan bahkan menyebut Emil Salim sesat.

Atas sikapnya tersebut, Arteria Dahlan buat geram warganet.

Tagar Arteria Dahlan bahkan menjadi trending di Twitter, Kamis pagi ini.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, Emil Salim juga tampak kesal saat Arteria Dahlan kerap memotong pembicaraannya.

Emil Salim merupakan seorang Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia dan Ahli Ekonomi.

Melansir dari Website Staff UI, beliau lahir di Lahat, Sumatera Barat tanggal 8 Juni 1930.

• VIRAL Video Najwa Shihab Semprot Arteria Dahlan Saat Break Iklan, Oh DPR Biasa Bayar Membayar!

Pria berusia 89 tahun itu telah memiliki 4 cucu dari dua orang anak.

Istrinya bernama Roosminnie Salim dan menikah pada tahun 1958.

Pada tahun 1964, Emil Salim meraih gelar Ph.D dalam ilmu ekonomi di Universitas California (Berkeley Campus) Amerika Serikat.

Kemudian mendapatkan gelar Professor untuk ilmu ekonomi di Universitas Indonesia taun 1975.

 Emil Salim merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bogor pada tahun 1951.

Dituliskan dalam Website Staff UI, sejak remaja Emil Salim sudah aktif berorganisasi.

Saat perang kemerdekaan, ia dipilih sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI) Sumatera Selatan.

Ketika tahun 1949, ia pernah terpilih sebagai Ketua IPPI Bogor dan anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi.

Melansir dari Wikipedia.com, tahun 1992, ia menjadi Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia.

Di era Kepresidenanan Susilo Bambang Yudhoyono, Emil Salim pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia ke-3.

Kemudian, beliau juga pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri di era Kepresidenanan Seharto.

Antara lain, Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia, Menteri Perhubungan Indonesia, dan Menteri Negara Bidang Penyempurnaan & Pembersihan Aparatur Negara Indonesia.

Melansir dari website UI Update, Prof Emil Salim dijuluki dengan "Bapak Lingkungan Hidup", dan mengabadikan kariernya untuk meletakkan dasar-dasar perlindungan lingkungan hidup.

Prof Emil Salim sangat serius dalam bidang lingkungan hidup, bahkan beliau adalah orang yang memperkenalkan konsep Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang kemudian menjadi prasyarat utama bagi setiap proyek pembangunan.

Tak sampai situ, pada tahun 1994, Emil Salim mendirikan dan menjadi Ketua Umum Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).

Hal itu mendukung berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adi.

Atas dedikasi dan kontribusinya di bidang pelestarian lingkungan hidup, Prof. Emil Salim mendapat apresiasi dan penghargaan dari dunia internasional, di antaranya:

• Zayed International Prize for the Environment dari Uni Emirat Arab (2006)
• Blue Planet Prize ke-15 dari Yayasan Asahi Glass, Jepang (2006)
• The Leader of Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF)

Di luar negeri, Prof Emil Salim berkiprah sebagai Penasehat Presiden Bank Pembangunana Asia sejak tahun 2009.

Arteria Dahlan Maki & Tunjuk Prof Emil Salim dengan Kasar, Sudjiwo Tedjo Minta Megawati Turun Tangan

Beragam kritikan terhadap Arteria Dahlan mengalir dengan sangat deras.

Kritikan itu juga rupanya disampaikan oleh seniman Sudjiwo Tedjo.

Arteria Dahlan dan Prof Emil Salim diketahui berdebat soal Perppu KPK.

Arteria Dahlan bicara soal publik yang terhipnotis dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.

"Publik ini nggak tahu, publik ini terhipnotis dengan OTT, OTT. Seolah-olah itu hebat, padahal janji-janjinya KPK banyak sekali di hadapan DPR yang sama sekali kita katakan sepuluh persen pun belum tercapai hingga saat ini," kata Arteria Dahlan dikutip TribunJakarta.com dari Mata Najwa, pada Kamis (10/10/2019).

Pernyataan Arteria Dahlan itu kemudian dibalas Prof Emil Salim.

Dosen Pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) itu, menyinggung soal ketua partai yang terjerat kasus di KPK.

Penelusuran TribunJakarta.com Arteria Dahlan rupanya merupakan lulusan universitas tempat Prof Emil Salim mengajar.

"Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?" ujar Prof Emil Salim disambut sorak penonton.

Menurut Arteria Dahlan, penangkapan ketua partai itu hanya sebagian kecil dari kerja KPK.

Arteria Dahlan menyoroti sejumlah hal mulai dari monitoring hingga pencegahan.

"Nggak itu sebagian kecil Prof. Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan. Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof," terang Arteria Dahlan.

Arteria Dahlan kemudian menjelakan perihal alasan pembentukan dewan pengawas.

Dia juga menyinggung soal KPK gadungan.

"Di Sumatera Barat, saya buktikan lagi, ini ada kasus Rp 6 triliun, dana bencana kemudian juga masalah KONI, kemudian juga masalah pasar, enggak pernah diangkat, kenapa dicek lagi apakah ada serah terima penyerahan kebun sawit, motor-motor besar, siapa yang menerimanya tanyakan sama beliau?" ujarnya.

"Ingin saya katakan inilah yang ingin kita coba, kita hargai capaian-capaian KPK Prof, tapi tidak boleh menutup mata kalau memang harus ada pembenahan terhadap KPK," sambung Arteria.

Prof Emil Salim lantas mengatakan bahwa ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan.

Arteria Dahlan menepis hal tersebut.

• Bentak Emil Salim Sesat, Ini 5 Fakta Arteria Dahlan Politisi PDIP yang Juga Pernah Umpat Kemenag

"Enggak pernah dikerjakan Prof. Prof tahu nggak?" kata Arteria Dahlan sambil membetulkan posisi duduknya.

Arteria Dahlan tampak setengah berdiri sembari menghadap ke arah Prof Emil Salim.

"Tiap tahun menyampaikan laporan," ujar Prof Emil Salim.

Dengan suara tinggi dan sambil menunjuk-nunjuk, Arteria Dahlan menyebut Prof Emil Salim sesat.

"Mana Prof, saya di DPR, Prof. Nggak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana, Prof sesat, ini namanya sesat," kata Arteria Dahlan.

Sementara itu, di akun Twitter yang telah terverifikasi, Sudjiwo Tedjo meminta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk turun tangan.

Sudjiwo Tedjo menilai Megawati Soekarnoputri harus meminta maaf kepada Prof Emil Salim.

"Mbak Mega sebaiknya minta maaf kepada Bapak Emil Salim atas perlakuan kasar anggotanya terhadap sesepuh kita bersama itu," tulis Sudjiwo Tedjo.

Ia menjelaskan walaupun orangtua salah, tak sepatutnya yang lebih muda bersikap kasar layaknya Arteria Dahlan.

"Bahkan bila salah pun, orangtua tak boleh dikasari.

• Sosok Arteria Dahlan, Viral Bentak Prof. Emil Salim di Mata Najwa, Berikut Daftar Harta Kekayaan

Begitu adab kita mengajar," tulis Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo menilai permintaan maaf Arteria Dahlan secara pribadi terhadap Prof Emil Salim sudah tak berarti lagi.

"Permintaan maaf langsung dari yg bersangkutan, sudah tidak level lagi, Mbak," tulis Sudjiwo Tedjo.

SIMAK VIDEONYA:

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Disebut Sesat oleh Arteria Dahlan, Ini Profil Emil Salim: Dedikasinya Diakui Hingga di Luar Negeri!