Fakta Hanum Rais Dilaporkan ke Polisi, Dianggap Tak Melanggar Aturan Partai Hingga Dosen UGM Malu
Hanum Rais resmi dilaporkan ke polisi atas kicauan di Twitter soal Wiranto. Begini tanggapan Dosen UGM dan PAN terkait kasus tersebut.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kicauan Hanum Rais kini berbuntut panjang.
Putri Amien Rais ini resmi dilaporkan ke polisi karena diduga telah menyebar hoax tentang insiden penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
Berdasar keterangan yang dihimpun, laporan tersebut terdaftar dengan nomor laporan LP/6558/X/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus tanggal 11 Oktober 2019.
Dalam laporan tersebut, pihak pelapor diketahui bernama Jalaludin.
Seperti yang diketahui, Wiranto menjadi korban penusukan di Pandeglang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019.
Mengejutkannya, Hanum Rais menyulut kontroversi menyebut jika kasus penusukan yang dialami Wiranto adalah sebuah settingan.
Sontak saja kicauannya langsung banjir komentar netizen, kalangan pesohor, pejabat publik hingga warganet dari kalangan umum.
Kicau Twitter Hanum Rais memang sudah dihapus.
Tapi kadung di-screenshot dan diviralkan oleh mereka yang merasa tersentak kaget oleh komentar putri Mantan Ketua MPR Amien Rais itu.
Dan begini bunyi kicau Twitter Hanum Rais yang menggemparkan itu ....
"Setingan agar dana deradikalisasi terus mengucur.
Dia caper. Krn tdk bakal dipakai lg
Play victim,mudah dibaca sbg plot
Diatas berbagai opini ygberedar terkait berita hits siang ini.
Tdk byk yg benar2 serius menanggapi. Mgkn krn terlalu byk hoax-framing yg slama ini terjadi," tulis putri Amien Rais ini dalam Twitter @hanumrais.

Setelah resmi dilaporkan, Hanum pun tak terlihat menghadiri rapat paripurna DPRD DIY.
Adik Hanum, Ahmad Baihaqy, mengaku tak tahu pasti alasan kakaknya tak hadir rapat paripurna.
Kendati demikian, Ahmad Baihaqy sempat mendengar kabar kalau putri Hanum Rais sedang sakit.
Berikut fakta-fakta terkait pelaporan Hanum Rais karena menyebar hoax.
1. Dituding sebar hoaks terkait penusukan Wiranto

Pengacara Jalaludin, Muannas Alaidid mengatakan, kliennya tidak hanya melaporkan Hanum saja, namun ada empat lainnya yang turut dilaporkan.
Alasan Jalaludin melaporkan ke polisi terhadap lima orang itu karena dugaan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian melalui media sosial.
"(Pemilik) akun-akun tersebut diduga menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong terkait peristiwa penusukan terhadap Menko Polhukam bapak Wiranto," Muannas saat dikonfirmasi, Jumat (11/10/2019).
Muannas mengungkapkan, tiga orang terlapor itu mengunggah tulisan di akun media sosial masing-masing, yakni akun twitter bernama @hanumrais milik Hanum Rais, akun @JRX_SID milik Jerinx SID, dan akun @fullmoonfolks milik Bhagavad Sambhada.
Sementara, dua orang terlapor lainnya mengunggah tulisan di akun Facebook atas nama Jonru Ginting dan Gilang Kazuta Shimura.
2. Sikap PAN DIY terkait cuitan Hanum Rais

Cuitan Hanum di media sosial menjadi sorotan, Ketua Fraksi PAN DPRD DIY Suharwanta segera angkat bicara dan menjelaskan sikap Partai PAN terhadap kasus tersebut.
"Terkait dengan Mbak Hanum, ya itu sikap maupun statement dari Mbak Hanum.
Terkait ada yang tidak suka dan melaporkan juga hak yang tidak suka itu," ujar Ketua Fraksi PAN DPRD DIY, Suharwanta, Senin (14/10/2019).
Suharwanta pun menjelaskan, dirinya menghormati pendapat Hanum Rais.
Namun, pihaknya juga menghormati yang merasa terganggu dengan statement Hanum Rais di media sosial. Karena itu, pihaknya menghormati semua proses yang berjalan.
"Kita hormati proses hukum yang berjalan
Semoga semuanya bisa mendewasakan kita semua, sehingga ke depan menjadi semakin baik," ucapnya
3. PAN DIY: Hanum tidak melanggar aturan partai

Menurut Suharwanto, Hanum Rais tidak melanggar apapun dalam peraturan partai.
"Tentu kalau terkait sikap partai, saya kira partai punya mekanisme.
Dalam konteks ini bagi partai ya tidak ada pelanggaran apapun," jelasnya.
Wakil Ketua DPRD DIY ini menambahkan, kicauan Hanum Rais di media sosial tidak ada kaitannya dengan dewan.
"Dewan juga tentu dalam koridor peraturan perundang-undangan yang ada, itu hak pribadi seseorang dan tentu semuanya dihormati dan tidak ada kaitanya dengan kedewanan," bebernya.
4. Hanum tak hadiri rapat paripurna DPRD DIY

Berdasar keterangan staf Protokol Sekretariat DPRD DIY, Budi Wiyono, ada dua anggota dewan yang tidak hadir saat rapat paripurna.
"Iya, Bu Hanum dan Pak Heri yang tidak hadir dalam paripurna," ujar Budi saat ditemui, Senin (14/10/2019).
Budi menyampaikan, agenda rapat paripurna adalah pembentukan dan susunan personalia ke anggotaan alat kelengkapan DPRD DIY.
Sampai dengan dimulainya rapat paripurna, lanjutnya, belum ada keterangan dari Hanum Rais terkait alasan ketidakhadirannya.
"Belum ada keterangan. Kalau biasanya besok baru ada keterangan kenapa tidak hadir," tandasnya.
Sementara itu, menurut Ahmad Baihaqy Rais, saat ditemui di sela-sela rapat paripurna, mengaku tidak mengetahui pasti alasan kakaknya tidak hadir.
Namun dirinya sempat mendengar kabar jika anak kakanya itu sakit.
"Iya memang yang saya tahu anaknya sedang sakit.
Ya, mungkin (tidak hadir karena anaknya sakit), saya belum komunikasi daripada saya salah jawab," pungkasnya.
5. Seorang dosen UGM malu gara-gara unggahan Hanum

Menurut salah satu dosen UGM, Bagas Pujilaksono Widyakanigara, dirinya merasa malu memiliki wakil rakyat seperti Hanum.
"Jujur, saya sebagai dosen UGM dan warga Jogja amat malu mempunyai anggota dewan seperti Bu Hanum Rais," ujar Bagas dalam keterangan tertulis, Minggu (13/10/2019).
Di mata Bagas, unggahan Hanum di media sosial adalah bentuk kebebasan berbicara.
Namun sayangnya kebebasan itu tidak berdasarkan fakta kebenaran.
Kualitas pernyataan Hanum dinilai sama seperti hoaks yang disampaikan dalam kasus Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu.
"Apa yang disampaikan Bu Hanum Rais di medsos soal musibah yang menimpa Pak Wiranto, menurut saya adalah fitnah keji, karena tidak berdasar atas fakta kebenaran dan sangat berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat," ujar pengajar sarjana dan pascasarjana di Fakultas Teknik UGM ini. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Lengkap Hanum Rais Dilaporkan ke Polisi, Sebut "Play Victim" di Twit hingga Tanggapan Dosen UGM