Wiranto Tinggalkan RSPAD & Langsung ke Kantor, Beberkan Kondisinya Terkini serta Ucap Terima Kasih
Wiranto keluar dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada hari ini, Sabtu (19/10/2019).
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto keluar dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada hari ini, Sabtu (19/10/2019).
Keluarnya Wiranto dari RSPAD ini tepat h-1 menjelang pelantikan presiden Jokowi dan wakil presiden Ma'ruf Amin.
Wiranto membeberkan kondisinya saat keluar dari RSPAD dan mengucapkan rasa terima kasih.
Wiranto meninggalkan RSPAD dan menghadiri acara silaturahmi bersama keluarga besar Kemenko Polkuham.
Setelah menjalani perawatan medis setelah peristiwa penusukan, Wiranto kondisinya sudah membaik.
Seperti yang diberitakan, Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal saat menghadiri acara di Pandeglang, Banten, pada Kamis 10 Oktober 2019.
Dua orang tersangka penusukan Wiranto pun telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Mereka adalah SA seorang pria dan FA seorang perempuan.
Hingga saat ini, kasus masih ditangani oleh polisi.

Mengenai kondisinya, Wiranto mengatakan kalau masih belum pulih sepenuhnya setelah menjalani perawatan setelah peristiwa penusukan.
Bahkan, Wiranto mengaku dikawal dua dokter dari RSPAD saat bersilaturahmi di kantornya.
"Oh ada pasti (perawatanya akan cepat selesai).
Cuma lihat kondisi perkembanganya, saya ke sini (Kemenko Polhukam) pun dikawal dua dokter RSPAD," ujar Wiranto saat silaturahmi dengan pegawai Kemenko Polhukam, Sabtu (19/10/2019).
Wiranto mengakui, kondisinya saat ini belum pulih 100 persen karena cedera yang dialaminya cukup berat.
Ia pun berharap bisa segera pulih dan beraktivitas seperti biasa.
Mantan Pengalima ABRI tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendoakan dan mendukungnya selama masa perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
"Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak, Bapak Presiden dan Wakil Presiden, menteri kabinet kerja, para kiai, Pak Ustadz, ulama, dan tokoh masyarakat yang telah mendukung dan mendoakan saya selama perawatan di RSPAD," tuturnya dengan suara bernada kecil.
"Juga saya sampaikan terima kasih kepada seluruh awak medis, baik di RS Pandeglang dan utamanya RS Gatot Subroto yang telah memberikan perawatan yang maksimal untuk kesembuhan saya," sambungnya.
Diketahui, Wiranto ditusuk SA saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, seusai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.
Menurut polisi, Wiranto menderita luka di bagian bawah perut.
Polisi mengamankan dua tersangka pelaku, yaitu SA seorang pria dan FA seorang perempuan, terkait peristiwa itu.
Polisi menyebutkan, tersangka pelaku telah terpapar radikalisme kelompok ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wiranto Mengaku Belum Tahu Kapan Perawatannya Selesai

Ini Alasan Terduga Mengapa Wiranto yang Jadi Korban Penusukan, Sudah Terpilih dan Terencana
Alasan terduga Wiranto menjadi sasaran penusukan, polisi ungkap sudah terencana karena sosok Wiranto yang seperti ini.
Publik masih turut berduka dengan peristiwa penusukan Menteri Polhumkan Wiranto di Banten.
Peristiwa penusukan Wiranto tersebut terjadi Kamis 10 Oktober 2019 yang dilakukan oleh orang tak dikenal.
Wiranto mengalami percobaan penusukan setelah hadir acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar.
Pelaku utama penusukan Wiranto adalah seorang pria bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara dengan rekan wanitanya, Fitri Diana.

Hubungan antara Abu Rara dan Fitri Diana diduga suami istri.
Akibat peristiwa penusukan ini, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri, dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Kini, Wiranto telah sadar setelah menjalani operasi dan dapat berbicara dengan Presiden Jokowi.
Publik pun menjadi bertanya-tanya mengapa Wiranto yang menjadi sasaran.
Ternyata, penusukan Wiranto ini diduga telah terpilih dan terencana.
Mengapa Wiranto yang menjadi sasaran?
Dalam jumpa pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019), mengatakan, polisi mengamankan dua pelaku.
Menurut Dedi, polisi menduga kedua pelaku terpapar radikalisme ISIS, yang menjadikan pejabat publik yang dijadikan sasaran atau target.
Polisi juga mendalami kaitan keduanya dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Serangan Terencana
Menanggapi dugaan awal polisi, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, target terhadap Wiranto merupakan serangan terpilih dan terencana.
“Terencana tapi enggak lama-lama banget.
Mungkin sekitar sebulan dua bulan,” ujar Chaidar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis sore.
Mengapa Wiranto? Ia menduga, pelaku menganggap Wiranto sebagai public enemy.
“Profil Wiranto dianggap public enemy, sering muncul," kata dia.
Menurut Chaidar, melihat pola serangan dan senjata yang digunakan, ia juga menduga ada kaitan dengan jaringan teroris seperti dugaan polisi.
“Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS.
Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur.
Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu,” ujar Chaidar.
“Ciri kedua, suami istri. Kami menyebutnya itu family terrorism," lanjut dia.

Seperti diberitakan, selain Wiranto dan Kapolsek Menes, ajudan Wiranto dan tokoh masyarakat Fuad Syauki, juga mengalami luka serius.
Meski demikian, keduanya menjalani rawat jalan.
Saat menjenguk Wiranto di RSPAD, Presiden Jokowi meminta masyarakat memerangi radikalisme dan terorisme.
"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air.
Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ujar Jokowi. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Wiranto yang Jadi Sasaran?