Breaking News:

Arief Poyuono Blak-blakan Minta Jatah 3 Menteri untuk Gerindra, Rocky Gerung Beri Tanggapan Pedas

Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono blak-blakan minta jatah 3 menteri. Rocky Gerung beri tanggapan pedas.

Kolase TribunNewsmaker - YouTube CNN Indonesia
Rocky Gerung dan Arief Poyuono. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono blak-blakan minta jatah 3 menteri.

Rocky Gerung pun menanggapi pernyataan Arief Poyuono dengan menyinggung pendapat dari Prabowo Subianto yang dianggap berbeda.

Rocky Gerung mengungkapkan hal yang berbeda dari pernyataan Arief Poyuono dengan niat Prabowo yang diketahuinya.

Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Maruf Amin yang akan diselenggarakan hari ini, Minggu (20/10/2019), Arief Poyuono terang-terangan meminta jatah tiga kursi menteri.

Dikatakan Arief Poyuono, jatah 3 menteri untuk Gerindra tersebut hal yang wajar jika partainya bergabung dalam koalisi Jokowi-Maruf Amin.

Menurut Arief Poyuono, partai Gerindra lah yang diajak berkoalisi atau diajak bergabung dengan pemerintah, bukan sebaliknya.

Sehingga, berdasarkan penuturannya, bukan Gerindra yang sengaja mendekat ke pemerintah agar mendapat jatah menteri.

Melainkan, Gerindra yang diajak untuk bergabung.

Argumen Arief Poyuono tersebut langsung dipatahkan oleh Rocky Gerung.

Menurutnya, pendapat Arief justru berbeda dengan ketuanya, Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Puyuono angkat bicara soal Gerindra yang minta 3 jatah menteri.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Puyuono angkat bicara soal Gerindra yang minta 3 jatah menteri. (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

"Ya minta menteri donk 3, lha wong diajak berkoalisi masa gak minta, kan kita diajak berkoalisi, diajak bergabung, bukan kita yang minta gabung," kata Arief Poyuono dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN Indonesia Sabtu (19/10/2019).

Bahkan menurutnya, sejumlah pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto pun berdasarkan ajakan sang presiden.

"Kayak pertemuan di MRT yang minta bertemu siapa? Kan Pak Joko Widodo, walaupun awalnya saya yang dorong-dorong supaya berkoalisi dan bertemu. Ya wajar donk diajak berkoalisi, diajak kerja, minta jatah," kata dia.

"Jadi betul Mas Arief?," tanya host Kupas Tuntas.

"Ya ngapain kita mau minta jatah tiga menteri, orang gak nyolong, yang malu itu nyolong," jawab Arief Poyuono.

Mendengar pengakuan dari Arief Poyuono tersebut, Rocky Gerung lantas tertawa ngakak.

Kemudian host kembali menanyakan kursi menteri apa yang diminta oleh Gerindra.

"Ya, Yang pasti kan posisi menteri itu sesuai dengan masukan-masukan yang diserahkan Prabowo ke Pak Jokowi, artinya terserah Pak Jokowi mau ngasih jabatan menteri, apa, Gerindra siapa di mana-mana," ungkapnya.

 

Pernyataan Arief Poyuono itu tentu berbeda dengan pengakuan Prabowo Subianto yang disampaikan kepada Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, Prabowo Subianto mengaku berniat untuk menyumbangkan konsep yang dimiliki kepada pemerintah.

"Pak Prabowo bilang ke saya, lebih baik kita menyumbang kecerdasan pada kekuasaan, oke itu pilihannya. Pilihan Prabowo untuk menyumbang konsep kecerdasan konsepsionalnya pada kekuasaan. Pilihan saya adalah beroposisi," kata Rocky Gerung sebelumnya.

Kemudian Rocky Gerung pun ditanya soal perbedaan antara pernyataan Prabowo Subianto dan Arief Poyuono tersebut.

"Ya jelas saya percaya Ketua Umum donk daripada Wakil Ketua Umum," katanya sambil tertawa.

Rocky Gerung
Rocky Gerung (YouTube)

Kemudian, Rocky Gerung pun menjelaskan kalau wajar saja jika Gerindra meminta jatah menteri.

"Ya kalaupun minta gak ada soal, bukan soal mintanya yang orang tahu.

Minta apa, minta kaleng apa minta emas. Kementerian kan ada yang kaleng ada yang emas.

Ada kementerian bagian memasukkan uang ada bagian kementerian mengeluarkan uang, kan yang mana sebetulnya? Kalau sudah minta pasti orang tahu, tapi yang mana coba Rief?," tanya Rocky Gerung kepada Arief Poyuono.

Kemudian Arief Poyuono pun mencontohkan kursi menteri apa saja yang diminta Gerindra.

"Contohnya kan minta menteri pertanian, karena kita mau swasembada pangan, menteri ESDM, kita mau ngelola SDA, terus nanti menteri apa lagi ya pokoknya terserah Pak Jokowi, yang penting kita udah minta paling minimal 3," katanya lagi.

Hal itu pun kembali ditanggapi oleh Rocky Gerung.

 

"Jadi Pertanian, ESDM dan Keamanan, itu semua departemen yang akan menghasilkan obesitas, jadi konsekuen itu.

Itu benar konsepnya, kan perintah konstitusi adalah cerdaskan kehidupan bangsa, dan rawat orang miskin, itu nggak ada di dalam pikiran kekuasaan," ungkap Rocky Gerung.

Rocky Gerung juga mengatakan kalau dirinya setuju dengan PKS bahwa 2 jam sebelum pelantikan udara dan cuaca bisa berubah bahkan membuat kecewa.

"Kalau itu sudah pasti terjadi, yang oposisi beneran dan yang oposisi oplosan.

Jadi oposisi oplosan akan terjadi," bebernya.

Rocky Gerung Sebut Gerindra Duri Dalam Daging untuk Nasdem

Rocky Gerung mengatakan, akan lebih ideal jika Partai Gerindra tetap memilih jadi oposisi.

Ia juga mengatakan, jika Prabowo masuk ke kabinet, maka itu sama saja seperti istilah sleeping with enemy atau tidur bersama musuh.

Rocky Gerung pun tampak memperuntukkan istilah itu kepada Nasdem yang legowo Gerindara masuk ke kabinet.

Di mana menurut Rocky Gerung, seharusnya Nasdem tidak menerima begitu saja Gerindra masuk ke kabinet.

"Istilah yang beredar hari ini, berikan kesempatan pada presiden untuk memaksimalkan hal prerogatifnya, oke terus istilah sebaliknya, adalah misalnya Nasdem bilang kami ingin mempertahakan keadapan politik, karena itu kalau cara yang paling bagus ya jangan tidur seranjang, ada yang musti di luar," jelasnya.

Sebab menurut Rocky Gerung, di dalam keraguan itu akan orang-orang menjadi bingung.

"Nasdem, kalau kalian menganggap Prabowo itu akan jadi duri dalam daging ya cabut durinya, gak usah basa basi," kata Rocky Gerung.

Pernyataan Rocky Gerung pun ditanggapi oleh Politisi Nasdem Irma Suryani.

"Ini yang selalu saya bilang Rocky ini kadang-kadang sok tahu. Selalu sok tahu orang ini. Emangnya yang saya maksud duri dalam daging itu Gerindra? Belum tentu toh?," kata dia.

Ia pun mempertanyakan kenapa Nasdem harus berada di luar pemerintahan.

"Gak perlu, berada di dalam saja selalu memberikan kontrol sosial yang konstruktif kok. Kemudian mana mungkin sih, kami ini kan setengah mati berdarah-darah mengawal kemenangan Jokowi lalu kami tinggalkan? Cuma orang sinting yang lakukan itu," jelasnya.

"Makanya kami kawal Jokowi sampai akhir, salah satunya kita harus memberdayakan kawan-kawan yang ada untuk jadi wakil rakyat, bukan hanya kepanjang tanganan partai politik. Nasdem ingin jadi role model partai politik," bebernya lagi.

Pernyataan itu kemudian ditanggapi lagi oleh Rocky Gerung yang menyebut dirinya memang sok tahu.

"Saya bukan sekedar sok tahu, saya super tahu dalam segala hal, karena itu saya sebutkan tadi, kan saya kritik Prabowo dan Prabowo mengerti kritik saya. Kemarin saya diundang ke acara gerindra," ungkapnya.

Rocky Gerung pun menjelaskan yang jadi poinnya yakni misalnya dikatakan karena ada kekacauan di masyarakat, sehingga presiden mengambil inisiatif untuk merangkul semua pihak.

"Untuk itu saya tanya, siapa penyebab kekacauan? Ibu Irma tadi bilang mau jadi role model, justru karena tidak ada role model di dalam politik masayrakatnya jadi kacau," bebernya.

Sebab kata Rocky Gerung, jika ada role model, masyarakat akan tahu role sebagai oposisi dan role sebagai kekuasaan.

"Jadi karena bertukar-tukar role jadi publik bingung, apa sebetulnya role modelnya?," kata dia.

Selain itu, Rocky Gerung menganggap Prabowo Subianto sebaiknya tetap berada di luar pemerintahan.

"Saya anggap bahwa sebaiknya Pak Prabowo di luar kekuasaan, karena dia pintar, cerdas, dia punya seluruh konsep bernegara. Sehingga kalau terjadi kekacauan atau crack dalam kekuasaan, ada oposisi yang menampung suara publik," kata dia.

Namun ia tak menyalahkan sikap Prabowo Subianto yang ingin menyumbangkan konsespi yang dimiliki oleh partainya ke pemerintahan.

"Tapi Pak Prabowo bilang saya mau menyumbang konsep itu kepada kekuasaan, oke saya bilang gak jadi soal, mungkin dia terlalu banyak berlebih cerdasnya jadi mau nyumbang sebagian pada kekuasaan, oke aja," kata dia.

Tapi bagi Rocky Gerung, itu adalah pertimbangan pragmatis saja, sementara dari segi etika politik tidak boleh.

"Maka dari itu saya bilang saya tetap oposisi meskipun saya tidak punya partai," ungkapnya.

Hal itu pun ditanggapi lagi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Arief Puyuono mengatakan, kalau duri dalam daging itu tak selalu menyakitkan, tapi kadang kala dibutuhkan.

"Sebelum itu saya mau jawab soal duri dalam daging, kalau dagingnya daging manusia memang bikin dekat, daging sapi bengkak, tapi kalau duri dalam daging ikan, harus ada durinya ikan, kalau nggak, nggak bisa berenang," jelasnya.

Setelah menjawab itu, Arief Puyuono pun tos dengan Irma Suryani karena merasa bisa menjawab tudingan Rocky Gerung. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Arief Puyuono Blak-blakan Minta 3 Jatah Menteri, Rocky Gerung Ngakak: Minta Kaleng Apa Emas?

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Arief PuyuonoRocky GerungmenteriJokowiMaruf AminPrabowoArief Poyuono
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved