Breaking News:

Kisah Muhedi Pedagang Nasi Goreng yang Siapkan 200 Porsi Untuk Tamu Undangan di Pelantikan Presiden

Inilah kisah Muhedi pedagang nasi goreng yang diminta siapkan 200 porsi untuk tamu undangan pelantikan Jokowi-Maruf Amin.

Editor: Desi Kris
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Pedagang nasi goreng, Muhedi, diundang untuk berpartisipasi dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Muhedi pedagang nasi goreng di Jakarta mendadak menjadi sorotan publik.

Pasalnya, Muhedi diminta untuk menyiapkan 200 porsi nasi goreng untuk para tamu undangan saat pelantikan Jokowi-Maruf, Minggu 20 Oktober 2019.

Muhedi sudah menjadi pedagang nasi goreng selama 25 tahun.

Ini merupakan pertama kalinya bagi Muhedi turut melebur dalam euforia pelantikan presiden dan wakil presiden.

Momen Utusan Kepala Negara Sahabat saat Salah Dengar Nama Tuai Tawa di Pelantikan Jokowi-Maruf

Pria 50 tahun itu sama sekali tak pernah bermimpi bisa diundang untuk meramaikan acara kepresidenan.

Setiap harinya, Muhedi mengaku bisa mendapatkan penjualan hingga 50 porsi nasi goreng.

Ia mendapatkan keuntungan hingga Rp 750 ribu.

Kini, dengan pesanan 200 porsi Muhedi mendapatkan bayaran Rp 3 juta dari panitia kepresidenan.

Pedagang nasi goreng, Muhedi, diundang untuk berpartisipasi dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019).
Pedagang nasi goreng, Muhedi, diundang untuk berpartisipasi dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Pelantikan Jokowi dan Maruf, Kisah Muhedi Pedagang Nasi Goreng yang Berharap Dikunjungi Presiden

Selama 25 tahun, pria ini mengabdikan dirinya sebagai pedagang nasi goreng di ibu kota Jakarta.

Selama itu juga, pria ini pertama kalinya melebur dalam euforia pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, hari ini atau Minggu (20/10/2019).

Adalah Muhedi yang kini berusia 50 tahun. Namun semangat mudanya tetap membara.

"Saya senang sekali bisa ikut meramaikan acara pelantikan presiden dan wakil presiden. Saya beruntung masih sehat," kata Muhedi kepada TribunJakarta.com, di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019).

Tak pernah sekalipun bermimpi diundang oleh untuk meramaikan acara kepresidenan.

Diundang dalam acara kenduri pun sudah bersyukur.

"Saat tahu diundang untuk jualan untuk pelantikan presiden, saya langsung kepikiran. Bahagia luar biasa," katanya, tersenyum lebar.

Muhedi murah senyum dan nada bicaranya sangat ramah.

Urat-urat di bagian tangannya merepresentasikan jeri payah yang selama 25 tahun dilakukan.

Selama 25 tahun Muhedi mendorong gerobak berisi piring, sendok, garpu, sayuran, spatula, minyak goreng, kompor, penggorengan, dan alat berat lainnya ke sana-sini.

"Saya setiap hari jalan kaki mendorong gerobak untuk cari pelanggan. Sudah biasa merasakan panas dan hujan," ujarnya.

Sebagai pedagang nasi goreng, Muhedi biasanya menyiapkan 50 porsi nasi goreng untuk dijual.

Dia menjual satu porsi nasi goreng seharga Rp 15 ribu.

Namun, 50 porsi itu tak selalu habis setiap harinya.

Paling banyak, lanjutnya, sekira 30 porsi nasi goreng.

"Kalau 50 porsi nasi goreng laku semua, saya untung Rp 750 ribu per hari. Bisa kaya raya saya," ujarnya, sambil tertawa.

Kata dia, pasang surut dalam berdagang selalu ada. Kadang laris manis dan terkadang tidak.

Namun, hari ini Muhedi sumringah lantaran diminta membuat 200 porsi nasi goreng untuk tamu-tamu undangan presiden Joko Widodo.

Sejak berjualan di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pukul 08.00-14.00 WIB 200 porsi nasi gorengnya ludes.

"Baru buka pukul 08.00 WIB, saat pukul 14.00 sudah jabis," kata pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah tersebut.

Muhedi dan 150 pedagang nasi goreng lainnya ini dibayar oleh relawan Jokowi.

Masing-masing pedagang nasi goreng ini diwajibkan menyediakan 200 porsi.

Artinya, 200 nasi goreng bikinan Muhedi akan dibayar senilai Rp 3 juta.

"Tapi baru dibayar Rp 1 juta. Kata panitianya, sisa Rp 2 juta-nya lagi bakal dibayar setelah habis. Tapi belum dibayar sisanya," ujar Muhedi, pukul 16.10 WIB.

Muhedi pun berharap sisa uang tersebut akan dibayar hari ini.

Sebab, dia sudah mengeluarkan uang lebih daripada biasanya untuk 200 porsi nasi goreng.

"Semoga dibayar hari ini, ya. Karena semalaman saya siapin 200 porsi nasi goreng sudah menomboki itu. Sendiri dan lumayan capai," ucapnya.

Muhedi juga berharap agar Joko Widodo selalu memperhatikan dan mendengarkan suara rakyat.

"Bapak Jokowi juga harus coba nasi goreng buatan saya. Saya biasa berjualan di dekat hotel Borobudur, dekat Lapangan Banteng," ucapnya.

Pedagang nasi goreng lainnya yang berpartisipasi, Toani (60), juga berharap dapat dikunjungi Jokowi.

"Pak Jokowi, saya harap bapak bisa datang ke tempat berjualan saya. Tempat jualan saya sama dengan Muhedi," ujar Toani yang sudah 19 tahun berjualan nasi goreng. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Pelantikan Jokowi dan Maruf, Kisah Muhedi Pedagang Nasi Goreng yang Berharap Dikunjungi Presiden

Tags:
JokowiMaruf Aminnasi gorengpedagangMuhedipelantikan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved