Tak Sembarangan, Ini Makna di Balik Kemeja Putih yang Dikenakan Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin
Calon menteri kompak mengenakan kemeja putih saat datang ke Istana pada Senin 21 Oktober 2019, ini makna sesungguhnya di balik kemeja putih.
Editor: Desi Kris
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Senin 21 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengagendakan untuk pengumuman kabinet kerja jilid II.
Hingga Senin sore, setidaknya terdapat 12 nama yang sudah datang ke Istana untuk bertemu dengan Jokowi.
Kabarnya, 12 nama itu diduga kuat menjadi calon menteri Jokowi-Maruf Amin era 2019-2024.
Diantara nama-nama yang telah diundang ke istana, ada yang merupakan pengusaha, hingga ahli politik.
• Bakal Jadi Menteri, Masa Lalu Prabowo di Kopassus Diungkap Pengamat Politik, Dikenal Rising Star

Mereka kompak mengenakan kemeja putih seperti baju kerja yang dikenakan Jokowi.
Namun, siapa sangka mengenakan baju kemeja putih ternyata memiliki makna yang tidak sembarangan loh.
Seorang desainer mengungkap makna menarik di balik kemeja warna putih yang dikenakan para caon menteri saat hadir di Istana kemarin sore.
Lantas apa makna sebenarnya dari kemeja warna putih?

Ternyata Seragam Putih Hitam Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin Memiliki Arti yang Gak Sembarangan
Sejumlah nama yang digadang-gadang bakal mengisisi pos menteri pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin selama lima tahun, mulai bertandang ke istana kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Sejumlah nama tersebut mulai dari Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, Mahfud MD, Airlangga Hartanto hingga Fadjroel Rachman.
Selain kesamaan tujuan untuk menjadi menteri, pilihan busana mereka pun serupa--atasan kemeja putih dan bawahan hitam.
Kemeja putih berlengan panjang dan bawahan celana hitam memang menjadi ciri khas para menteri di kabinet Jokowi.
Kemeja putih dianggap mencerminkan semangat kerja dan image Jokowi sebagai pemimpin yang merakyat.
Di luar urusan politik, busana monokrom ini termasuk dalam pilihan klasik yang sederhana tetapi dapat membuat pemakainya terlihat menarik.
Mengomentari busana calon menteri, desainer Deden Siswanto, menganggap warna putih memang memiliki kesan lebih bersih.
"Mungkin enggak mau warna-warni. Maunya lebih bersih, seragam dan elegan," ujar Deden saat dihubungi di Jakarta.

Untuk tampilan lebih menarik dalam nuansa hitam putih, Deden mengingatkan pentingnya memerhatikan bentuk badan agar dapat membentuk postur tubuh.
Termasuk pilihan celana hitam yang juga mengikuti kaki, tidak sekadar siluet loose yang bisa membuat terlihat seseorang "kegombrongan."
"Ada aturan dan konstruksi masing-masing, jadi tidak asal beli saja. Bagi orang fesyen, (putih hitam) ini basic item, keren," ungkap Deden.
"Tapi, ini basic style harus tetap elegan, salah satunya pilihan bahan," sambungnya.
Kemeja putih memang harus menjadi item fesyen yang wajib ada dalam setiap lemari karena sangat fleksibel dipadukan dengan berbagai bawahan, baik formal atau kasual.
Berkemeja Putih ke Istana, Tetty Tak Diundang Jokowi
Mantan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu ternyata tak diundang oleh Presiden Joko Widodo saat datang berkemeja putih ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin menyebut, Tetty Paruntu datang ke Istana karena diusulkan Partai Golkar sebagai menteri.
Saat berada di dalam kompleks Istana, ia bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sudah lebih dulu masuk lewat pintu samping.
"Tadi ada Ibu Tetty usul dari partai Golkar. Beliau bertemu Pak Airlangga," kata Bey kepada wartawan, Senin siang.

Selesai bertemu dengan Airlangga, menurut Bey, Tetty langsung meninggalkan Istana. Kendati demikian Tetty tak terpantau keluar lewat pintu tempat awak media menunggu.
"(Tetty) tidak bertemu dengan Jokowi. Yang bertemu hanya Pak Airlangga," ucap Bey.
Namun Bey tak menjelaskan alasan kenapa Tetty tak ikut bertemu Jokowi. Ia hanya menegaskan bahwa Tetty tak diundang oleh Presiden.
"Tidak diundang," ucap Bey.
Sementara itu, Airlangga tak menjelaskan secara gamblang soal kedatangan Tetty dan kenapa kadernya tak ikut bertemu Presiden.
"Ya tentu karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tetapi juga belum tentu dengan Pak Presiden," kata Airlangga.
Tetty sendiri bergabung dengan Golkar sejak 2007.
Sejumlah jabatan pun pernah dipegang, mulai dari fungsionaris DPP hingga Wakil Bendahara I DPD Partai Golkar Sulawesi Utara.
Pada pertengahan tahun ini, ia pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus penerimaan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.
6 Orang Pasti Jadi Menteri
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin mengatakan sejumlah orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo dan dipastikan jadi menteri sudah terlihat sinyalnya.
Sinyal tersebut yakni ketika pulang, akan diarahkan protokoler untuk memberikan keterangan kepada awak media.
Dari sejumlah orang yang dipanggil Presiden Jokowi, sudah ada enam orang yang memberikan keterangan kepada awak media.
Keenam orang tersebut yakni Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD; mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma,ruf, Erick Thohir; Komisaris Net TV Whisnutama.
Selain itu ada pula Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim; Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman.
Mahfud MD mengatakan dalam dua hari ini Senin hingga Selasa (21-22/10/2019), Presiden Joko Widodo akan memanggil para calon menteri.
Setelah itu, hari Rabu (23/10/2019), Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan para menteri di kabinet Jokowi Maruf. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Ternyata Seragam Putih Hitam Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin Memiliki Arti yang Gak Sembarangan