Dilantik Jadi Mendikbud, Nadiem Makarim Ternyata Miliki Kesamaan dengan Anies Baswedan Dalam Hal Ini
Nadiem Makarim ternyata punya kesamaan dengan Anies Baswedan setelah dirinya dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Editor: Desi Kris
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nadiem Makarim resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Rabu 23 Oktober 2019.
Sebelum Nadiem Makarim, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sempat menjadi Mendikbud di era kabinet kerja Jokowi jilid I.
Sayangnya, Anies Baswedan mundur menjadi Mendikbud pada tahun 2016.
Saat itu Anies Baswedan diketahui maju untuk pilihan Gubernur DKI bersama Sandiaga Uno.
• Ayah Nadiem Makarim, Nono Anwar Nakarim, Bukan Sosok Sembarangan, Pernah Jadi Bosnya Hotman Paris

Saat pelantikan Nadiem Makarim kemarin, ternyata ada hal unik yang terjadi.
Nadiem Makarim memiliki kesamaan dengan Anies Baswedan setelah dirinya dilantik.
Hal itu terjadi saat Nadiem Makarim memberikan pidatonya.
Lantas apa kesamaan keduanya?

Kesamaan Nadiem Makarim dan Anies Baswedan Usai Dilantik Jadi Mendikbud Kabinet Joko Widodo
Siapa sangka Nadiem Makarim memiliki kesamaan dengan Anies Baswedan seusai dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Kabinet Presiden Joko Widodo.
Kesamaan tersebut terlihat saat pendiri Gojek ini melakukan pidato sambutan serah terima jabatan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (23/10/2019).
Nadiem memberikan pidato sambutan usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pria berusia 35 tahun bercerita usai dilantik, wartawan mendatanginya untuk mengetahui program kerjanya selama 100 hari ke depan.
"Saya suka ditanya sama, baik dari media maupun orang, apa sih rencana 100 harinya Pak Nadiem? Saya bilang, pertama mohon jangan dipanggil 'Pak Nadiem', 'Mas Nadiem' saja," kata Nadiem.
Pernyataan Nadiem itu disambut tawa para pegawai Kemendikbud yang hadir dan mendengarkan pidatonya.
Menurut Nadiem, permintaannya itu bukanlah hal aneh.
• Kini Jadi Mendikbud, Simak Jatuh Bangun Nadiem Makarim Mendirikan Gojek, Pernah Mengirim Ular Piton!
Nadiem merasa, ia adalah menteri termuda pada Kabinet Indonesia Maju.
Diketahui, usia pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 itu saat ini berusia 35 tahun.
Permintaan serupa Nadiem rupanya pernah diungkapkan Anies Baswedan di depan pegawai Kemendikbud saat masih menjabat Mendikbud.
Begini pernyataan Anies, kala itu: "Saya pribadi itu agak kurang sreg dipanggil 'Pak', enaknya dipanggil 'Mas. Kalau sungkan manggil 'Mas Anies', boleh manggil saya 'Mas Menteri', bebas".
Nadiem Dikuntit Pria Asing Usai Pelantikan
Selain itu, dalam pidatonya Nadiem Makarim juga curhat kejadian yang dialaminya usai pelantikan di Istana Negara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bertanya-tanya, siapa pria yang mengikuti di belakangnya sedari tadi.
Momen tersebut terjadi saat Nadiem tiba di kantor Kemendikbud, usai dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Mendikbud di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Tak ragu, mantan pendiri Gojek itu pun bertanya kepada pria yang menguntitnya tersebut.
"Tadi saja pas langsung masuk mobil (dari istana), keluar (di Kantor Kemendikbud) baru sadar (ada pria yang mengikuti), 'wah bapak siapa?'," kata Nadiem menceritakan pengalamannya saat pidato serah terima.
Jawaban dari pria tersebut membuat Nadiem terkejut sekaligus malu sendiri.
"(Dijawab) 'saya ajudan Bapak'," kata Nadiem menirukan jawaban pria tersebut.
Nadiem pun tersenyum dan berkata, "oh iya, saya belum kenal".
• Perjalanan Nadiem Makarim dari CEO Gojek ke Mendikbud, Lahir di Singapura dan Alumni Harvard
Mendengar cerita tersebut, pegawai Kemendikbud yang hadir dalam acara serah terima jabatan itu sontak tertawa.
Nadiem menambahkan, masih perlu membiasakan diri dengan kebiasaan protokoler kementerian.
Sebab, ia bukan berasal dari kalangan birokrat yang terbiasa dengan peraturan protokol.
Rencana 100 Hari Nadiem
Saat serah terima jabatan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Makarim mengatakan rencana 100 harinya.
Hal tersebut diungkapkannya di hadapan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy hingga Moh Natsi serta para pegawai Kemendikbud.

"Saya ditanya para wartawan, apa rencana 100 hari saat menjabat Mendikbud. Jawabannya saya tidak ada rencana 100 hari," ujar Nadiem dilansir dari youtube Kompas TV.
"100 hari ke depan, saya akan duduk dan mendengar serta berbicara kepada para pakar yang ada di depan saya ini yang sudah berdampak ke kualitas pendidikan di Indonesia," sambungnya.
Nadiem juga menjelaskan dirinya akan memposisikan diri sebagai murid bukan sebagai guru.
"Saya di sini bukan sebagai guru tetapi menjadi murid. Saya akan mulai dari nol," ungkapnya.
"Tetapi saya juga sudah mempersiapkan diri, dan saya mohon kepada para dirjen hingga eselon supaya mohon sabar dengan saya," jelasnya.
"Meski saya bukan dari latar belakang pendidikan, tetapi saya murid yang baik dan belajar dengan cepat," lanjutnya.
• Nadiem Makarim Jadi Mendikbud Disorot, Trending Twitter & Ramai Cuitan Kocak Bayar SPP Pakai Gopay
Berikut Tayangan Video Nadiem Makarim dalam Serah Terima Jabatan Mendikbud:
Kirim Surat ke Karyawan Gojek
Sebagai orang yang merintis GoJek dari nol hingga menjadi startup mentereng di Indonesia sekarang, wajar bila Nadiem Makarim merasa sedih harus meninggalkan perusahaan yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri itu.
Namun, dia harus melepaskan semua tanggung jawab dan kepemimpinan di GoJek ketika menerima posisi di Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Nadiem pun menulis sepucuk surat perpisahan untuk para karyawan di GoJek.
Di dalamnya dia mengenang perjalanan decacorn tersebut selama sembilan tahun terakhir.
“Kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka,” tulis Nadiem menceritakan awal inspirasinya.

Dia menerangkan kepemimpinan GoJek kini telah dipercayakan ke tangan dua orang yang dipercaya paling mumpuni untuk tugas itu, yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO.
Keduanya disebut Nadiem memainkan peranan kunci dalam membawa GoJek dari sebuah kantor kecil menjadi pemain dunia.
Selain itu, menurut Nadiem, Andre dan Kevin telah menjalankan perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Karenanya, lanjut dia, tak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin GoJek.
• Deretan Calon Menteri Kabinet Baru Jokowi yang Sudah Datang ke Istana, Nadiem Makarim hingga Prabowo
Andre dan Kevin sendiri menyatakan turut bersedih dengan kepergian Nadiem, tapi tetap bertekad membangun GoJek di masa mendatang.
“Prioritas kami adalah memastikan bahwa perusahaan ini dapat terus memberikan manfaat positif untuk masa mendatang,” sebut Andre dan Kevin dalam sebuah pernyataan bersama yang diterima KompasTekno, Rabu (23/10/2019).
Adapun dalam struktur baru GoJek, Andre akan fokus pada pengembangan strategi korporasi, meliputi pengelolaan alokasi modal, ekspansi internasional, serta layanan pembayaran dan jasa keuangan.
Sementara, Kevin yang memiliki latar belakang business intelligence akan fokus pada pengembangan produk GoJek serta pemasaran, pengembangan organisasi, dan juga bisnis ride-hailing dan pesan-antar makanan.
Isi surat perpisahan Nadiem untuk para karyawan GoJek selengkapnya sebagai berikut
Gojek dimulai dari nol, hanya bermodal tekad yang kuat untuk membawa perubahan.
Saat itu, kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efisien.
Berawal dari tekad untuk memudahkan hidup keseharian semua orang, Gojek lahir dengan dukungan dari begitu banyak teman, partner bisnis, investor dan stakeholders.
Saat ini, Gojek telah menjadi ikon untuk masa depan Indonesia dan Asia Tenggara.
Saya pamit dari Gojek dan saya percayakan kepemimpinan pada dua sosok terbaik yang paling mumpuni, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO.
Keduanya memainkan peran kunci dalam membawa perusahaan yang bermula dari sebuah kantor kecil di Jakarta Selatan ke panggung dunia.
Banyak keberuntungan yang memihak pada Gojek selama perjalanan ini, tapi saya percaya keberuntungan dalam menjalankan bisnis hanya punya nilai jika ada sosok-sosok brilian yang tahu cara memanfaatkannya.
Kevin dan Andre adalah mentor dalam perjalanan saya menjadi seorang leader, mereka adalah talenta-talenta terbaik di Gojek.
Keduanya yang menjalankan perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir dan saya memiliki keyakinan penuh bukan hanya pada kemampuan mereka dalam hal teknis dan eksekusi, tapi juga yang terpenting, pada integritas dan komitmen di tiap langkah dan keputusan mereka.
Membangun bisnis seperti Gojek sangat menguras tenaga dan emosi, tapi Andre dan Kevin selalu menghadapinya dengan kepala dingin dan komitmen yang tidak pernah padam.
Tidak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin Gojek di fase pertumbuhan berikutnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, setelah acara serah terima jabatan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Rabu siang, Nadiem juga memberikan pesan untuk para driver GoJek dan para milenial.
"Saya akan menyiapkan beberapa patah kata untuk driver kolega di GoJek. Saya sedih sekali karena mereka itu keluarga.
Mohon dukungan teman-teman milenial karena saya satu-satunya di sini yang mewakili milenial," ujar Nadiem. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Kesamaan Nadiem Makarim dan Anies Baswedan Usai Dilantik Jadi Mendikbud Kabinet Joko Widodo