WR Supratman Salah Satu Tokoh Penting di Sumpah Pemuda, Begini Kisah Hidupnya yang Berujung Pilu
Sukses ciptakan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, siapa sangka kisah hidup WR Supratman berujung pilu.
Editor: Desi Kris
WR Supratman hidupnya memprihatinkan.
Ia dibelit kemiskinan, ia juga jatuh sakit.
Semua barang WR Supratman dijual untuk makan dan berobat.
Pada 16 Agustus 1938, kondisi kesehatan WR Supratman semakin melemah.
Ia meninggalkan pesan untuk terakhir kalinya, "Serahkan lagu Indonesia Raya pada badan kebangsaan."
WR Supratman meninggal di usia 35 tahun dan tak sempat mendengarkan lagu Indonesia Raya setelah Indonesia dinyatakan merdeka. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Jejak Sejarah WR Supratman di Hari Sumpah Pemuda, Begini Kisah Hidupnya yang Berujung Memilukan

Kisah Tragis Henk Ngantung, Gubernur DKI Etnis Tionghoa Pertama yang Menderita karena Dicap PKI
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Siapa Gubernur DKI Jakarta dengan masa kepemimpinan tersingkat?
Sejarah mencatat, ada tiga nama yang masa jabatannya tak sampai 1 tahun, yaitu Daan Jahja (Desember 1949-Februari 1950), Henk Ngantung (Agustus 1964-Juli 1965), dan Soemarno Sosroatmodjo (Juli 1965-April 1966).
Dari tiga nama itu, Henk Ngantung boleh jadi yang paling “apes”.
Daan Jahja menjabat sedemikian singkat sebagai Gubernur Militer Jakarta, hanya tiga bulan.
Ia ditunjuk Presiden Soekarno memegang kendali Ibu Kota setelah Indonesia secara resmi diakui kedaulatannya seusai Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
Kondisi politik nasional saat itu masih labil.
Sementara itu, Soemarno Sosroatmodjo sudah lebih dulu merasakan tampuk kepemimpinan DKI pada 1960-1964.