4 Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Ojek Online & Jual Bakso Bakar, Begini Sosoknya
Pelaku aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan berprofesi sebagai pengemudi ojek online dan berjualan bakso bakar. Seperti ini sosoknya.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Rabu 13 November 2019 kemarin.
Peristiwa pengeboman sendiri terjadi di pagi hari ketika para anggota kepolisian sedang melakukan apel.
Bukan kali pertama aksi bom bunuh diri menyasar kantor polisi.
Akibat aksi bom bunuh diri tersebut, enam orang korban terluka dan saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Enam korban terluka ini terdiri dari empat anggota kepolisian dan dua warga sipil.
Sedangkan pelaku yang berinisial RMN tewas dengan kondisi mengenaskan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pelaku berstatus mahasiswa.
Pelaku berinisial RMN juga diketahui baru berusia 24 tahun.
"Pelaku lahir di Medan, statusnya adalah pelajar/mahasiswa," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, seperti dilansir dari Kompas TV.
Berikut empat fakta terkait sosok RMN yang merupakan pelaku aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
1. Ojek online hingga bakso bakar
RMN merupakan warga Gang Tentram, Lingkungan III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara.
Di sana, ia tinggal di rumah orang tuanya.
Kepala Lingkungan III, Poetra mengaku tidak terlalu mengenal RMN.
amun kesehariannya, pemuda itu diketahui berprofesi sebagai seorang pengemudi ojek online (ojol).
Sementara Kepala Lingkungan IV, Nardi mengaku, pernah mengenal RMN. Menurut dia, RMN dia lahir di daerah tempat tinggalnya.
Namun setelah itu ia sempat pindah ke Aceh.
"Dia lahir di sini dan pernah menetap di Kuala Simpang. Baru pas sudah besar dia balik lagi ke sini," kata Nardi
Selain berprofesi sebagai pengemudi ojol, menurut Nardi, RMN juga berjualan bakso bakar.
Saat ini, ibu RMN telah meninggal dunia.
2. Dikenal baik
Pada 2018, pelaku sempat pindah ke Kecamatan Marelan, Kota Medan.
Hal itu dilakukan setelah ia menikah dengan seorang perempuan yang juga merupakan warga sekitar.
Namun sebelum pindah, Poetra mengungkapkan, RMN sempat mengurus surat perpindahan dengannya.

"Terakhir ketemu sebelum dia menikah tahun 2018," ucap dia.
Poetra diketahui memiliki empat saudara.
Saat masih kecil, ia sempat pindah ke Aceh.
Namun, dia kembali lagi ke Sei Putih Barat setelah peristiwa tsunami yang melanda Aceh beberapa tahun lalu.
Warga setempat mengenal dia sebagai orang yang pandai bergaul, juga baik terhadap tetangga.
3. Tiga anggota keluarga diamankan
Setelah peristiwa ledakan, aparat kepolisian menggeledah rumah keluarga RMN di Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
Penggeledahan dilakukan selama kurang lebih tiga jam.
Setelah itu, polisi mengamankan tiga orang anggota keluarga RMN.
Mereka adalah paman, bibi dan sepupunya.
4. Lone wolf
Polisi telah merampungkan proses olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, tim gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror, Inafis dan Puslabfor berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti dan sidik jari RMN.
Barang bukti tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi jenis bom yang digunakan.
Sementara, identitas sementara akan dikembangkan oleh Densus 88 untuk mengetahui afiliasi pelaku dengan kelompok teroris.
"Diduga pelaku ini melakukan serangan aksi terorisme ini lone wolf. Tetapi perkembangan selanjutnya akan ditentukan tim di lapangan," kata Dedi. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Empat Fakta Terkait Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan