Sosok Ari Askhara, Mantan Dirut Garuda yang Dipecat Erick Thohir, Menjabat Setahun Selundupkan Moge
Ini dia sosok Ari Askhara, mantan dirut Garuda yang dipecat oleh Erick Thohir, baru menjabat 1 tahun dan seludupkan kendaraan mewah ilegal
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Erick Thohir memecat direktur utama Garuda Indonesia.
Sosok dirut Garuda yang bernama Ari Askhara ini pun menjadi sorotan.
Bagaimana Ari Askhara membuat pelanggaran tersebut?
Ini dia sosok Ari Askhara, mantan dirut Garuda yang dipecat oleh Erick Thohir, baru menjabat 1 tahun dan seludupkan kendaraan mewah ilegal.
Belum ada dua bulan menjabat sebagai menteri BUMN, Erick Thohir sudah menunjukkan 'taring'-nya.

Dikutip dari Kompas.com pada 6 Desember 2019, petugas Bea dan Cukai menemukan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal pada maskapai Garuda Indonesia berjenis Airbus A3330-900 NEO.
Setelah mendapat bukti, Erick Thohir langsung memberhentikan Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," kata Erick Thohir.
Erick Thohir pun dipuji atas ketegasannya atas perlakuannya terhadap pelanggaran yang merugikan negara tersebut.
Sementara sosok Ari Ashkara sendiri juga menjadi sorotan.
Siapa sosok Ari Askhara?
Ari Askhara menjabat sebagai direktur utama Garuda Indonesia pada 12 September 2018.
Masih dikutip dari Kompas.com, Ari Ashkara pernah memegang jabatan Direktur Keuangan maskapai Garuda Indonesia pada medio 2014 sampai April 2016.
Sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia menegaskan pemilik suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang ilegal masuk ke Indonesia menggunakan pesawat Airbus A330-900 Neo adalah milik dua karyawan yang ikut dalam serah terima pesawat tersebut.
Artinya, pemilik dua barang bernilai tersebut bukan direksi Garuda Indonesia seperti yang diberitakan sebelumnya.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan dua karyawan pemilik barang ini merupakan petugas on board yang ikut dalam penjemputan pesawat Airbus tersebut untuk dibawa ke Indonesia.
"Bukan (milik direksi). Jadi dia itu petugas yang memang menjemput pesawat dari sana. Jadi dia petugas on board di pesawat, jadi bukan penumpang komersial karena itu kan pesawat ferry flight (penerbangan tanpa penumpang umum) jadi dia bawa petugas karena itu pesawat baru dari Toulouse (Prancis) langsung ke Bandara Soekarno-Hatta dan setopnya di GMF (hanggar pesawat GMF AeroAsia)," kata Ikhsan ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 3 Desember.
Erick Thohir menegaskan akan memberhentikan Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.
Pasalnya, dirut yang menjabat selama dua tahun tersebut diduga telah melakukan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12).

Erick pun memaparkan, Ari Ashkara telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018. Selain itu, yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.
Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11).
Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis.
Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, pada bagian kabin cokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.
Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.
"Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang," ucap dia.
Kerugian Rp 1,5 M

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kronologi kejadian penyelundupan seperangkat onderdil Harley Davidson dan dua sepeda Brompton.
Sri Mulyani mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan 18 kotak yang ditemukan dalam lambung pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 NEO, motor Harley Davidson tahun 1972 tersebut seharga Rp 800 jutaan.
Adapun untuk sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit.
"Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," ujar Sri Mulyani ketika melakukan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Sri Mulyani memaparkan, awalnya pesawat yang mendarat di hanggar PT GMF tersebut dilaporkan nol cargo dalam laporan manifesnya.
Namun, ketika dilakukan pemeriksaan pada lambung pesawat, ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 koli yang keseluruhannya memiliki claimtag sebagai bagasi penumpang.
Jika dirinci, 15 koli berisi onderdil motor Harley Davidson atas nama SAW dan tiga kotak lainnya dengan claim tag LS berisi dua sepeda merek Brompton kondisi baru beserta aksesori sepeda tersebut.
"Kayaknya sepeda ini populer di Jakarta," ujar dia.
Adapun saat ini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tengah meneliti lebih lanjut mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam kasus penyelundupan tersebut.
Sri Mulyani mengatakan, salah satu penumpang dalam pesawat berinisal SAS mengaku barang tersebut dibeli melalui akun situs belanja online e-Bay.
Hanya saja, ketika dilakukan pemeriksaan, DJBC tidak menemukan kontak penjual yang didapat dari situs belanja online tersebut.
"Kami tidak dapatkan kontak penjual yang didapat dari e-Bay tersebut. SAW juga punya utang di bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah," ujar dia.
Selain itu, SAW juga melakukan transfer ke rekening istrinya sebanyak tiga kali senilai Rp 50 juta.
Sri Mulyani mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa apakah yang bersangkutan benar melakukan atas nama dirinya atau menutupi pihak lain.
"Kami akan terus lihat karena saudara SAW yang kita tahu tidak punya hobi motor, tapi impor Harley. Dia hobinya sepeda," ujar dia.
Didukung
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendukung langkah pencopotan Ari Ashkara dari jabatan Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Luhut mendukung upaya Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin melakukan perbaikan di tubuh Garuda Indonesia.
“Pernyataan Menteri BUMN sudah sangat tepat. Saya mendukung upayanya menertibkan aparat yang penyalahgunakan jabatannya dan melanggar sumpah jabatannya,” ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/12).
Luhut mengatakan, penyelundupan barang mewah yang dilakukan orang nomor satu di Garuda Indonesia itu bisa mencoreng nama Indonesia di mata investor.
“Tetapi jika ini benar dan dibiarkan saja, hal ini bisa mencederai upaya kita yang sedang mempromosikan iklim investasi yang baik dan transparan di Indonesia,” kata Luhut.
(Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Bangka Pos dengan judul Kelakuan Dirut Garuda Indonesia Terbongkar, Pesawat Baru Bawa Barang Mewah Ilegal