Satu Keluarga Terjebak Banjir, Bertahan Selama 2 Hari, Bayinya Sampai Diamankan dalam Keranjang Baju
Inilah kisah satu keluarga di Bekasi yang terjebak banjir, bertahan hingga dua hari.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kisah satu keluarga di Bekasi yang terjebak banjir, bertahan hingga dua hari.
Satu keluarga tersebut bertahan di rumah mereka yang terendam banjir.
Seperti yang diberitakan, banjir telah melanda sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bekasi sejak Rabu (1/1/2020).
Banjir di awal tahun 2020 itu disebut-sebut sebagai banjir yang paling parah.
Bahkan memakan korban jiwa hingga puluhan orang.
Pada Kamis (2/1/2020), petugas gabungan dari kepolisian, TNI, BPBD dan lainnya membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
Begitu juga yang ada di wilayah Bekasi.
• Cerita Korban Banjir di Villa Nusa Indah, Terperangkap 18 Jam, Tak Makan Minum hingga Diganggu Ular
Mereka menelusuri wilayah Bekasi.
Menjelang sore, petugas menelusuri wilayah di Perumahan Villa Taman Kartini Jalan Mayor M Hasibuan.
Belasan orang berhasil dievakuasi oleh petugas.
Termasuk satu keluarga yang terjebak banjir.

Warga yang sudah dievakuasi lalu ditampung di Posko Pengungsian yang bersda di sepanjang Jalan Mayor M Hasibuan.
Korban yang terjebak banjir rata-rata tidak menyangka air datang begitu cepat.
Pesta malam pergantian tahun kala itu menjadi malam terburuk yang pernah dialami warga korban banjir.
Cipto (42), merupakan satu dari sekian banyak korban yang terjebak banjir.
Selama hampir dua hari dia bersama 11 anggota keluarganya bertahan hidup di bangunan lantai dua.
"Hujan jam 1 malam, air udah tiba-tiba masuk, saya sempet nyelamatin mobil, saya keluarin ke pinggir jalan," kata Cipto.
Dia dan anggota keluarga lainnya langsung berusaha menyelamatkan barang-barang berharga.
• Foto & Video Nikita Mirzani Terjang Banjir Bantu Warga, Beri Rp 20 Juta hingga Sentil Anies Baswedan
Tapi air naik begitu cepat, dia dan anggota keluar lari ke lantai dua untuk menyelamatkan diri.
"Barang-barang udah kelelep semua, saya ada 11 anggota keluarga."
"Ada anak kecil dan lansia dua orang ibu bapak saya, usia 65 tahun dan 70 tahun," jelas dia.
Selama terjebak banjir, Cipto berusaha untuk bertahan hidup dengan mengandalkan makanan seadanya.
"Pas sebelum tahun baru saya udah beli aqua (air mineral) tiga dus, sama makanan stok aja makanan ringan," paparnya.
Makanan dengan jumlah seadanya itu dia manfaatkan sedemikian rupa agar cukup untuk 11 anggota keluarganya.
Beruntung, bantuan tim evakuasi segera datang.
Tepat sekitar pukul 12.00 WIB, dia dan anggota keluarganya berhasil dievakuasi.
Nampak raut wajah kelelahan dan kecemasan dari 11 anggota keluarga korban banjir tersebut.
Terutama lansia orangtua Cipto, beruntung kondisi fisiknya masih sanggup untuk melangkah menuju posko banjir yang berada di Jalan Mayor M Hasibuan.

Bayi Dalam Keranjang Baju
Petugas damkar, Deny berhasil mengevakuasi bayi berusia dua bulan yang terjebak Banjir Jakarta di Jalan Kampung Melayu Kecil, RT 001 RW 012, Bukit Duri, Tebet Jakarta Selatan.
Ka Regu Rescue Grup A Sektor Tebet tersebut awalnya ingin mengevakuasi sejumlah warga di sebuah rumah.
"Awalnya orang minta tolong untuk evakuasi," ungkapnya saat dikonfirmasi pada Kamis (2/1/2020).
Saat ke lantai dua rumah itu, ia tak menyangka bahwa tak hanya warga namun bayi berusia dua bulan turut dievakuasi.
Bayi itu dimasukkan ke dalam keranjang baju untuk diangkut menggunakan perahu karet.
"Kirain saya barang, ternyata di dalam itu bayi. Saya kaget," katanya.
• Anies Baswedan Atasi Banjir dengan Naturalisasi Dinilai Keliru, Pakar Bioteknologi Beberkan Hal Ini
Deny kemudian mengangkat keranjang bayi itu di tengah banjir untuk dibawa menuju perahu karet.
"Kita naikkan ke perahu karet (bayi itu) bersama warga lainnya."
"Sekarang bayi itu sudah dipindahkan ke tempat saudaranya yang lebih aman," pungkasnya.
Terjebak Selama Dua Hari
Sempat terjebak banjir di lantai dua rumahnya, bayi tiga bulan bernama Sarah, di Jalan Surya 2, Blok B no 14, Perumahan Ciledug Indah 1, Pedurenan, Kota Tangerang kini berhasil dievakuasi dalam kondisi sehat.
Sejumlah petugas berhasil menjangkau titik rumah yang cukup terpojok, dalam segala upaya.
Kini, bayi sudah berada di Posko Masjid Jami Al Irsyad dalam kondisi sehat bersama kedua orang tuanya.
Hal tersebut dinyatakan, Ashari Hermawan, Lurah Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah.
Ia pun menuturkan, sejak awal seluruh personel di lapangan sudah mengajak seluruh korban banjir untuk mau dievakuasi.
Namun, banyak dari mereka tidak mau dievakuasi saat banjir masih dalam kondisi aman.
"Ketika banjir dalam kondisi awas, arus semakin kencang. Mereka panik, baru meminta dievakuasi."
"Dalam kondisi tersebut, keterlambatan pun terjadi karena kondisi semakin tidak kondusif, air terus meluap dan berarus," kata Ashari di Ciledug Indah 1, Kamis (2/1/2019).
Sehingga proses evakuasi butuh proses yang cukup lama. Tapi Alhamdulillah, saat ini semua sudah tertangani," sambung dia.
• Viral Mobil BMW Hanyut Terbawa Banjir, Pemilik Mencari, Ini Video & Foto Kondisinya saat Ditemukan
Ashari pun menceritakan, kondisi bayi dan sang ibu saat ini sudah dalam penanganan tim PKK Kota Tangerang.
"Ibu Aini Suci Wismansyah, Ketua PKK pun sudah datang dan menangani langsung sang ibu dan bayinya."
"Memastikan kesehatan dan psikis bayi serta sang ibu dalam kondisi sehat," katanya.
Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat bekerja sama secara baik dengan seluruh petugas di lapangan.
Supaya tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jumlah Korban
Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Jabodetabek terus bertambah.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas sedikitnya 30 orang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo.
"Ya, 30 (orang meninggal dunia)," kata Agus saat dihubungi Tribunnews.com melalui pesan singkat, Kamis (2/1/2019) malam.
Hingga berita ini ditulis, BNPB belum merinci identitas 30 orang korban meninggal.
Dalam keterangan sebelumnya pada Kamis pagi, BNPB menyampaikan terdapat 16 orang meninggal akibat banjir dan longsor di Jabodetabek.
16 orang meninggal itu dengan rincian DKI Jakarta 8, Kota Bekasi 1, Kota Depok 3, Kota Bogor 1, Kab. Bogor 1, Kota Tangerang 1, dan Tangerang Selatan 1.
Jakarta
1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
2. Siti Hawa (72), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
4. Sutarmi (73 th), TKP. RT 16/ RW 02, Kel. Batu Ampar, Kramat Jati, Jaktim (tersengat listrik)
5. Agus (19th), TKP. Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim (tenggelam)
6. Sanusi, TKP. Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim (masih dalam proses pencarian)
7. Arfiqo Alif (16) Jl. Kp. Irian Gg. 2 RT 12/06, Kel. Serdang, kec. Kemayoran, Jakarta Pusat (Kesetrum listrik)
8. Yuda Irawan (29 th), TKP. Jl. Inspeksi Kali Grogol RT 01/ RW 03, Kel. Palmerah, Kec. Pal Merah, Jakbar (tenggelam)
Kota Bekasi
1. Andika Pradika (14 th), TKP. Perum Bumi Bekasi Baru Blok V RT 002 / RW 030, Kel. Bojong, Kec. Rawa Lumbu, Bekasi (tenggelam saat bermain di selokan) Kota Depok
2. Amelia Susanti (27), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
3. Lusinah (68), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
4. Nizam Saputra (8), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (korban tertimbun tanah longsor)
Kota Bogor
1. Kusmiyati (30 thn), Tanah Sereal, Kota Bogor (rumah korban tertimpa tanah longsor)
Kabupaten Bogor
1. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).
Tangerang Kota
1. Jamilah (55th), TKP. Jl. Garuda RT. 02/ RW 06, Kel. Batu Jaya, Batu Ceper, Tangkot (tersengat listrik)
Tangerang Selatan
1. Teguh Taufik (36 th), TKP. Perumahan Ciputat Baru, Jl. Gelatik no.12 RT 07/ RW 08, Kel. Sawah, Kec. Ciputat Tangsel (tersengat listrik). (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Kisah Satu Keluarga Bertahan Selama Dua Hari Menunggu Dievakuasi Hingga Bayi di Dalam Keranjang Baju