Minta Amien Rais Tak Ikut Campur dalam Kongres PAN, Abdillah Toha: Bikin Ruwet
Pengamat politik dan salah satu pendiri PAN, Abdillah Toha melarang Amien Rais untuk ikut campur dalam Kongres PAN karena dianggap bikin ruwet.
Editor: Desi Kris
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional, Abdillah Toha, meminta Amien Rais yang juga merupakan pendiri dan Ketua Dewan Kehormatan PAN, tidak ikut campur dalam Kongres PAN mendatang.
Kongres PAN rencananya akan digelar di Sulawesi Tenggara pada 12 Februari 2020.
"Sudahlah, Pak Amien jangan ikut campur lagi," ujar Abdillah Toha kepada Kompas.com di kantor DPP PSI, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).
• Dulu Pacar Ditikung Anak Amien Rais, Kabar Pemuda Mantan Kekasih Selmadena Kini Bikin Terharu
Abdillah Toha meminta Amien Rais untuk tidak mengintervensi pelaksanaan kongres, terutama pemilihan ketua umum.
Menurut dia, sudah waktunya bagi Amien Rais untuk membiarkan pelaksanaan Kongres PAN berjalan tanpa ada tekanan dari dirinya.
Sebaliknya, PAN juga diminta tidak mengalami ketergantungan terhadap sosok Amien Rais.
"Ya sudahlah, yang lalu-lalu kan selalu ikut campur, itu kan urusan sistem demokrasi di partai.
Sudah waktunyalah melepaskan ini ke yang muda-muda," ucap Abdillah Toha.
Abdillah Toha menyebutkan bahwa banyak pihak yang merasa keberatan dengan tekanan yang dilakukan Amien Rais.
"Ya tafsirkan sendiri ikut campurnya bagaimana? Banyak yang keberatan," ucap Abdillah.
"Bikin ruwet," kata dia.
• Ramai Cuitan Hanum Rais Putri Amien Rais Sebut Musibah Wiranto Settingan, Musisi Addie MS: Merinding
Salah satu agenda besar Kongres PAN adalah pemilihan ketua umum untuk periode 2020-2025.
Hingga saat ini, kandidat yang dipastikan maju sebagai calon ketua umum adalah Zulkifli Hasan, Asman Abnur, dan Mulfachri Harahap.
(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)
Artikel Ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Amien Rais Diminta Tak Intervensi Kongres PAN, Abdillah Toha: Bikin Ruwet

Sebut Kasus Novel Baswedan Rekayasa, Ini 4 Kontroversi Dewi Tanjung, Pernah Laporkan Amien Rais
Deretan kontroversi Dewi Tanjung, politisi PDI-P yang laporkan hingga sebut kasus penyiraman air panas Novel Baswedan rekayasa.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Dewi Tanjung kini tengah menjadi sorotan.
Dewi Tanjung merupakan politisi dari partai PDI-P.
Ia tercatat sebagai calon legislatif DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat V pada Pemilu 2019.
Sayangnya, Dewi Tanjung gagal maju ke Senayan.
• Tanggapan Dewi Tanjung Dilaporkan Balik Novel Baswedan, Bersyukur: Segala Sesuatu Ada Resikonya
Dewi Tanjung kini gencar dibicarakan karena menanggapi kasus penyiraman air panas yang dialami Novel Baswedan 2017 lalu.

Dewi Tanjung bahkan melaporkan kasus Novel Baswedan dan menyebutkan jika penyiraman air keras itu hanyalah rekayasa.
Laporan Dewi Tanjung dianggap tak manusiawi hingga penggiringan opini.
Hal itu disampaikan oleh pengcara Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa.
"Laporan Politisi PDI-P, Dewi Tanjung yang menyebut penyerangan NB (Novel Baswedan) adalah rekayasa adalah laporan yang tidak jelas atau ngawur.
Ini tindakan yang sudah mengarah pada fitnah dan merupakan tindakan di luar nalar dan rasa kemanusiaan," kata Alghiffari dalam keterangan tertulis, Kamis (7/11/2019).
• Laporkan Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Rekayasa, Siapa Sosok Dewi Tanjung? Ini Profilnya
Kini, kabarnya akibat laporannya, Dewi justru dilaporkan balik oleh Novel Baswedan.
"Kami akan mengambil langkah hukum baik perdata maupun pidana terkait dengan fitnah yang ditujukan kepada Novel Baswedan," tutur Alghiffari Aqsa.
Tak hanya soal kasus Novel Baswedan, berikut kontroversi lain Dewi Tanjung yang dilansir TribunNewsmaker.com melalui Tribunnewswiki.com:
1. Sempat jadi caleg
Dewi Tanjung tercatat pernah sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat V pada Pemilu 2019 lalu.
Sayangnya, Dewi Tanjung tak lolos ke Senayan karena hanya meraup 7.311 suara.
Ia dikalahkan oleh Adian Napitupulu yang memperoleh suara sebanyak 80.228.
2. Diduga menghina Eggi Sudjana
Eggi Sudjana aktivis Partai Amanat Nasional (PAN) pernah melaporkan Dewi Tanjung pada 25 April 2019.
Hal itu dikarenakan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik lewat media elektronik.
Menurut kuasa hukum Eggi Sudjana, Dewi Tanjung diduga telah menjelek-jelekan Eggi melalui grup WhatsApp bernama Bandung Lawyer Club (BLC).
Di grup BLC itu, Dewi Tanjung dianggap menyerang Eggi Sudjana dengan menyebut jika aktivis PAN hanya mencari keuntungan kepada Prabowo.
Eggi Sudjana melaporkan Dewi Tanjung dengan bukti berupa sebuah video yang di akun YouTube Dewi Tanjung.
Selain itu bukti tangkap layar pesan WhatsApp yang dianggap menghina Eggi Sudjana.
Akibat perbuatannya itu, Dewi disangkakan melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 45 ayat 3 Juncto Pasal 27 ayat 3.
• Rekam Jejak Dewi Tanjung, Pelapor Novel Baswedan & Tuduh Teror Rekayasa, Pernah Tak Lolos ke Senayan
3. Melaporkan Amien Rais

Dewi Tanjung sempat melaporkan Amien Rais pada Mei 2019 lalu.
Laporan tersebut berkaitan dengan People Power.
Selain Amien Rais, Dewi Tanjung juga melaporkan Habib Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir.
Ketiganya dilaporkan Dewi atas dugaan makar.
Amien Rais dilaporkan karena berkaitan dengan orasi politikus senior PAN di depan KPU pada 1 Maret 2019.
Sedangkan Habib Rizieq Shihab, dilaporkan berdasarkan video yang beredar luas di grup WhatsApp dimana pemimpin FPI menyerukan people power dan meminta Presiden Jokowi turun.
Sementara untuk Bachtiar Nasir karena berkali-kali menyerukan revolusi lewat video di YouTube.
Dewi menyertakan empat barang bukti kepingan CD untuk melaporkan ketiga orang tersebut.
Laporan tersebut tertulis dalam laporan nomor LP/2998/V/2019/PMJ/Dit. Reskrimum tertanggal 14 Mei.
• Tanggapan Dewi Tanjung Dilaporkan Balik Novel Baswedan, Bersyukur: Segala Sesuatu Ada Resikonya
4. Laporkan kasus Novel Baswedan

Terbaru, Dewi Tanjung melaporkan kasus Novel Baswedan pada 6 November 2019.
Dewi menuding jika kasus penyiraman air panas yang dialami Novel Baswedan adalah rekayasa.
Ia menyebutkan banyak kejanggalan dalam kasus tersebut.
"Ada beberapa hal janggal dari semua hal yang dialami, dari rekaman CCTV, bentuk luka, perban, dan kepala yang diperban.
Tapi, tiba-tiba malah mata yang buta," kata Dewi Tanjung, dikutip dari Kompas.com (6/11/2019).
Dewi Tanjung mengaku sudah membawa sejumlah barang bukti atas laporannya tersebut. (TribunNewsmaker.com/Desi Kris)