Gerak Cepat, China Bangun RS Khusus Corona dalam Waktu 10 Hari, Luasnya 25 Ribu Meter Persegi
Pemerintah China bangun rumah sakit khusus Corona, pekerja konstruksi ditargetkan selesai dalam 10 hari.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Merebaknya Virus Corona yang begitu cepat membuat Pemerintah China gerak cepat.
Banyaknya korban berjatuhan membuat Pemerintah China membangun rumah sakit khusus untuk menangani Virus Corona.
Seperti yang ramai diberitakan, Virus Corona kini tengah merebak di Wuhan, China.
Virus Corona disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).
Merebaknya Virus Corona ini membuat khawatir penduduk yang China maupun negara-negara yang sudah terjangkit virus tersebut.

Pesatnya penyebaran Virus Corona bahkan menjadi Trending Topic di Twitter.
Virus Corona bahkan sudah menjangkiti 1300 orang dan menewaskan 41 orang di China.
Perkembangannya cukup cepat, virus Corona kini sudah menyebar ke 12 negara lainnya.
Penduduk di China, terlebih mereka yang tinggal di Wuhan terpaksa diisolasi untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Sejumlah mahasiswa yang berada di Wuhan pun jug terpaksa diisolasi.
Mereka belum bisa kembali ke Tanah Air lantaran penerbangan dari China ke Indonesia masih ditutup.
Oleh karena itu, para mahasiswa saat ini belum bisa dipulangkan ke Indonesia.
Jumlah korban akibat Virus Corona pun semakin banyak.
Jatuhnya korban yang terus bertambah ini membuat pemerintah China tak tinggal diam.
Mereka gerak cepat dengan membangun rumah sakit khusus untuk menangani pasien yang terjangkit Virus Corona.
Situasi darurat akibat wabah mengerikan virus corona membuat Pemerintah China bertindak serba cepat.

Virus ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.
Dikutip dari Kantor Berita Xinhua, Pemerintah China saat ini tengah mengebut pembangunan rumah sakit baru hanya dalam waktu 10 hari.
Rumah sakit yang dikhususkan untuk penanganan penyakit yang timbul dari virus corona ini akan dilengkapi dengan 1.000 tempat tidur, dengan luas 25.000 meter persegi.
Foto udara memperlihatkan puluhan alat berat bekerja siang malam di tanah kosong yang dijadikan sebagai lokasi rumah sakit di Distrik Caidian, pinggiran barat Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Rumah sakit ini akan mengadopsi fasilitas rumah sakit khusus yang dibangun China saat menangani pasien yang menderita SARS di Xiaotangshan, Beijing, tahun 2003 silam.
Rumah sakit ini akan selesai dan siap digunakan pada 3 Februari mendatang yang artinya pembangunannya dikebut dalam waktu 10 hari saja.
Pemerintah Kota Wuhan menjelaskan, rumah sakit khusus corona ini dibangun di dekat sanatorium pekerja di Kota Wuhan.
Guna mempercepat pembangunan, RS khusus corona ini dibangun dengan konstruksi dinding papan.
Saat ini, perawatan pasien penderita corona difokuskan di beberapa rumah sakit dan 61 klinik yang ditunjuk di Wuhan.
Pemerintah China juga melakukan isolasi di Kota Wuhan.
Pemerintah melarang perjalanan semua moda transportasi yang keluar dan menuju ibu kota Provinsi Hubei tersebut.
Sebagai informasi, masa inkubasi virus tersebut antara 1 hingga 14 hari.
Kemungkinan jumlah kasusnya akan terus meningkat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pekerja Konstruksi China Ditargetkan Bangun RS Khusus Corona dalam 10 Hari

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mahasiswa Aceh berjumlah 12 orang terisolami di asrama di Provinsi Wuhan, China.
Mereka hanya bisa terkurung di kamar lantaran merebaknya virus corona.
Isolasi terhadap para mahasiswa ini merupakan larangan keluar rumah dari otoritas China karena merebaknya virus corona.
Seperti yang ramai diberitakan, virus Corona saat ini telah merebak di Wuhan, China.
Bahkan menyebarnya virus tersebut sampai menjadi trending topic di Twitter.

Virus Corona disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).
Virus Corona bahkan sudah menjangkiti 1300 orang dan menewaskan 41 orang di China.
Perkembangannya cukup cepat, virus Corona kini sudah menyebar ke 12 negara lainnya.
Penduduk di Wuhan, China, terpaksa diisolasi dan dilarang keluar rumah.
Termasuk 12 mahasiswa asal Aceh yang mengurung diri di kamar dan belum bisa kembali ke Tanah Air.
Mereka antara lain Fadil, Siti Mawaddah, Alfi Rian, Ory Safwar, Siti sahara, Hayatul, Maisal, Jihadullah, Ita Kurniawati, Agus, Intan Maghfirah dan Sapriadi.
Dua mahasiswa di antaranya terjebak di Wuhan saat berlibur dari Kota Changchun.
• Virus Corona Merebak, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Lekas Selamatkan Mahasiswa Indonesia di China
• Viral Perawat Menangis Histeris karena Terus di RS Demi Rawat Pasien Virus Corona: Saya Tidak Tahan!
• Virus Corona Mengganas, Hotman Paris Minta Jokowi Tolak WNA China Masuk Indonesia
"Mereka mengurung diri di kamar, keluar dari asrama hanya untuk keperluan sangat penting saja, seperti membeli makanan. Pihak kampus juga menganjurkan untuk bertahan diri di kamar," kata Direktur Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok yang sudah berada di Banda Aceh, Mulia Mardi kepada Kompas.com, Minggu (26/01/2020) malam.
Mulia mengatakan, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah memberikan bantuan biaya untuk kebutuhan mahasiswa Aceh di Wuhan sebesar Rp 50 juta.
""Alhamdulillah, uang itu nantinya bisa mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan yang mendesak di sana," katanya.
Mulia mengatakan, ia akan terus berkomunikasi setiap saat dengan mahasisawa Aceh yang terisolasi di Wuhan untuk memantau kondisi dan perkembangan mereka.
Dalam kondisi baik
Salah satu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok yang juga mahasiswa di Wuhan, Ahmad Syafuddin Zuhri mengatakan, semua mahasiswa di Tiongkok, termasuk Wuhan, dalam kondisi baik.
Zuhri yang saat ini sudah berada di Indonesia mengatakan, pihaknya terus memantu kondisi mahasiswa di Tiongkok, termasuk yang berada di Wuhan.

• Beredar Video Diduga Korban Virus Corona Bergeletakan di China, Hotman Paris Tegur Pemerintahan RI
• Video Mahasiswa Indonesia Ungkap Kondisi di Wuhan Akibat Virus Corona, Terisolir hingga Sulit Makan
• Virus Corona Merebak, Anak Pejabat Tarakan yang Kuliah di China Diusir dari Apartemen, Ini Curhatnya