Dirjen Imigrasi Dipecat Diduga Terkait Harun Masiku, Muhammad Isnur: Yasonna Juga Harus Dicopot
Dirjen Imigrasi Ronny Sompie dicopot diduga terkait kasus Harun Masiku, Muhammad Isnur ingin Yasonna Laoly juga harus dilepas dari jabatan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Direktorat Jenderal Imigrasi, Ronny Sompie, dicopot dari jabatannya oleh Yasonna Laoly.
Dicopotnya Ronny Sompie dari jabatannya ini menarik empati para pegawai Imigrasi.
Mereka bahkan memasang logo Ditjen Imigrasi di foto profil aplikasi WhatsApp sebagai bentuk empati.
Pejabat Biro Humas Kemenkumham Ali Nurdin mengatakan kalau Ronny Sompie selama ini dikenal baik.
Ali Nurdin juga membantah adanya perlawanan yang dilakukan para pegawai terkait dicopotnya Ronny Sompie.

"Itu kan rasa empatinya saja, Ronny Sompie terkenal baik. Kedua, ini kan kita juga abis merayakan ulang tahun Imigrasi tiba-tiba ada kejadian, empatinya saja, enggak ada perlawanan," kata Ali saat dihubungi wartawan, Rabu (29/1/2020).
Ali menuturkan, pemasangan logo itu pun merupakan sikap spontan dari para pegawai Imigrasi tanpa koordinasi sebelumnya.
Menurut Ali, inisiatif para pegawai itu menunjukkan bahwa Ronny merupakan orang yang dianggap baik oleh para pegawainya.
"Enggak ada (perlawanan), mungkin gini, inisiatornya black-black itu dinaikkan sama dia, teman-temannya ikutan. Itu mungkin berempati, itu aja," ujar Ali.
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur menduga ada kaitan pencopotan Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie dengan pengusutan kasus dugaan suap yang melibatkan politikus PDI Perjuangan Harun Masiku oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ronny Sompie dicopot oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, yang juga diketahui publik sebagai politikus PDI Perjuangan.
"Ya, jelas itu sangat berkaitan," kata Isnur kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2020).
• Statement Yasonna Laoly Soal Harun Masiku Jadi Sorotan, Ini Pesan Presiden Jokowi untuk Para Menteri
Isnur mempertanyakan, seharusnya yang dicopot tidak hanya Ronny.
Menurut dia, Yasonna juga harus dicopot dari jabatannya saat ini sebagai Menkumham oleh Presiden Joko Widodo atas dugaan ada konflik kepentingan.
"Padahal yang masyarakat sipil lihat lebih banyak konflik kepentingan dan dugaan menghalangi adalah Menkumham," kata dia.
Isnur dan para pegiat antikorupsi sebelumnya telah melaporkan kasus dugaan upaya menghalangi pengungkapan kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Yasonna ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ia berharap agar KPK dapat mengusut laporan yang mereka sampaikan.
"Biar terungkap semua, siapa yang melindungi Harun dan calon-calon tersangka lainnya. Siapa yang membantu, menyembunyikan, melarikan, dan lain-lain," ujar Isnur.
Yasonna sebelumnya menyebut Harun Masiku masih berada di luar negeri dan belum kembali.
Namun, dalam konferensi pers, Ronnie Sompie menyebutkan bahwa Harun telah kembali ke Tanah Air sejak 7 Januari atau sehari sebelum operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan dilakukan.
Imbas dari perbedaan pernyataan ini, Ronny dicopot dari jabatannya.
Yasonna beralasan, pencopotan itu dilakukan agar memudahkan penyelidikan keterlambatan informasi kepulangan Harun Masiku yang kini buron.
"Untuk supaya terjadi betul-betul hal yang independen, supaya jangan ada terjadi conflict of interest nanti. Saya sudah memfungsionalkan Dirjen Imigrasi dan Direktur Sisdiknya. Direktur Sistem Informasi Keimigrasian," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
• Keberadaan Harun Masiku Misterius, Imigrasi Beri Pengakuan, Yasonna Laoly Bungkam, Ini Respon KPK
Yasonna sebelumnya meminta dibentuk tim independen yang memeriksa kasus terlambatnya informasi kepulangan Harun Masiku ke Indonesia.
Tim tersebut nantinya diisi oleh Direktorat Siber Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), dan Ombudsman.
Yasonna berharap keempat lembaga tersebut bisa bekerja sama mengungkap penyebab terlambatnya informasi kepulangan Harun Masiku ke Indonesia saat ia tersangkut kasus suap tersebut.
Menurut Yasonna, ketika Ronny Sompie tak lagi menjabat Dirjen Imigrasi, maka penyelidikan bisa terlaksana dengan baik.
• Mengintip Total Kekayaan Yasonna Laoly, Lengser dari Menkumham Kini Jadi Anggota DPR RI
"Artinya difungsionalkan supaya tim independen ini bisa berjalan dengan baik. Karena saya mau ini betul-betul terbuka dan tim nanti bisa melacak mengapa terjadi delay, mengapa data itu tersimpan di PC bandara Terminal 2," kata Yasonna.
Adapun Ronny hingga kini belum menyatakan sikap.
Sejumlah nomor kontak miliknya yang berusaha dihubungi Kompas.com, belum memberikan respons apa pun atas pertanyaan yang diajukan. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pencopotan Ronny Sompie oleh Yasonna Diduga Terkait Kasus Harun Masiku

Statement Yasonna Laoly Soal Harun Masiku Jadi Sorotan, Ini Pesan Presiden Jokowi untuk Para Menteri
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Presiden Jokowi memberikan tanggapannya terkait statement Yasonna Laoly yang belakangan menjadi sorotan.
Yasonna Laoly beberapa waktu lalu memberikan keterangan soal Harun Masiku.
Pria yang menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM ini dinilai memberikan keterangan tak benar soal keberadaan Harun Masiku.
Harun Masiku sendiri sampai saat ini masih menjadi buronan.
Keberadaannya yang masih misterius membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sulit menangkapnya.

Harun Masiku diburu lantaran tersandung kasus dugaan penyuapan.
Yasonna Laoly yang dinilai memberikan keterangan tak benar soal keberadaan Harun Masiku pun diserang berbagai pihak.
Presiden Jokowi yang mengetahui hal ini pun memberikan tanggapannya.
Presiden Jokowi juga memberikan pesan kepada para menterinya.
Presiden Joko Widodo meminta seluruh menterinya untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan di publik.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi ketika ditanya tanggapannya terkait simpang siur keberadaan eks caleg PDI-P yang juga tersangka KPK, Harun Masiku.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly sebelumnya menyebut Harun berada di luar negeri saat KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan beberapa orang lainnya.
• Keberadaan Harun Masiku Misterius, Imigrasi Beri Pengakuan, Yasonna Laoly Bungkam, Ini Respon KPK
Namun, Dirjen Imigrasi pada akhirnya meralat bahwa Harun sudah kembali ke Indonesia.
"Saya hanya ingin, saya hanya pesan, titip kepada semua menteri, semua pejabat, kalau membuat statement itu hati-hati," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
"Terutama yang berkaitan dengan angka-angka, terutama yang berkaitan dengan data, terutama yang berkaitan dengan informasi, hati-hati, hati-hati. Jangan sampai informasi dari bawah langsung diterima tanpa kroscek terlebih dulu," lanjut dia.
Saat ditanya apakah simpang siur keberadaan Harun Masiku ini memang hanya miskomunikasi atau ada kesengajaan, Presiden Jokowi mengaku tidak tahu.
Ia kemudian mengulang pernyataannya kembali agar semua menteri berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan.
"Saya tidak tahu, tapi yang jelas untuk semuanya harus hati-hati dalam membuat pernyataan. Apalagi yang berkaitan dengan hukum, hati-hati," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama sejumlah organisasi lainnya melaporkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (23/1/2020).
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, Yasonna dilaporkan atas dugaan merintangi penyidikan terkait simpang siur keberadaan Harun Masiku, tersangka kasus suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR.
Yasonna dinilai telah merintangi penyidikan karena memberikan keterangan tidak benar soal keberadaan Harun Masiku.
Harun merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024 yang turut menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Harun ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memberikan uang kepada Wahyu Setiawan agar membantunya menjadi anggota legislatif melalui mekanisme pergantian antarwaktu.
KPK sendiri hingga kini belum mengetahui keberadaan Harun.
Harun disebut terbang ke Singapura pada Senin (6/1/2020), dua hari sebelum operasi tangkap tangan terhadap Wahyu dan tersangka lainnya. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berkaca pada Yasonna, Jokowi Minta Menteri Hati-hati Beri Statement