Breaking News:

Jokowi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS, Gus Nadir Beri Komentar Menohok: 'Kurang Elok'

Rais PCNU Australia serta penulis buku Nadirsyah Hosen atau yang karib disapa Gus Nadir menanggapi soal pemulangan WNI mantan anggota ISIS.

Twitter/Kantor Staf Presiden dan Twitter/Gus Nadir via Tribun Jateng
Gus Nadir tanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal penolakan WNI eks ISIS. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Rais PCNU Australia serta penulis buku Nadirsyah Hosen atau yang karib disapa Gus Nadir menanggapi soal pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) mantan anggota ISIS.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menolak memulangkan WNI eks ISIS ke Indonesia.

Lewat tweetnya, Jokowi juga menuliskan soal penolakan pemulangan WNI eks anggota ISIS tersebut.

Cuitan Jokowi pun menuai pro dan kontra.

Ada yang setuju dengan langkah Jokowi, namun ada juga yang merasa hal tersebut tidak tepat.

Begitu juga dengan Gus Nadir.

Gur Nadir memberikan kritikan pedas soal pernyataan Jokowi.

Soal Pemulangan WNI Eks ISIS ke Indonesia, Jokowi: Kalau Sekarang, Saya Akan Bilang Tidak

Gus Nadir bahkan menyebut bahwa orang nomor satu di Tanah Air itu memberikan pemaparan yang kurang elok.

Ia juga mengaku tidak paham dengan pernyataan Jokowi.

Menurut Gus Nadir, komunikasi publik pemerintah dalam menangani kasus tersebut begitu jelek.

Menurutnya, Jokowi sedang membenturkan sendiri pendapat pribadinya dengan proses pengambilan keputusan.

Sehingga menurutnya hal itu kurang elok dilakukan oleh seorang Presiden.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, pemerintah menyebut tengah mempertimbangkan wacana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) mantan ISIS.

Presiden Jokowi hingga saat ini masih berpendapat menolak kepulangan WNI.

Namun, ada pula yang menyuarakan mendukung pemulangan WNI.

Hingga kini, Presiden Jokowi masih berpendapat untuk menolak memulangkan WNI eks ISIS.

 

Namun, Jokowi menyebut langkah lebih lanjut akan dirapatkan terlebih dahulu.

"Ya kalau bertanya kepada saya (sekarang), ini belum ratas (rapat terbatas) ya.

Kalau bertanya kepada saya (sekarang), saya akan bilang tidak (bisa kembali).

Tapi, masih dirataskan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020) dilansir Kompas.com.

Jokowi Sebut Akan Hitung Dampak Positif & Negatif Soal Pemulangan WNI Eks ISIS ke Indonesia Dulu

Jokowi menyebut, pemerintah masih memerhitungkan berbagai dampak pemulangan WNI eks ISIS.

Baik dampak positif dan negatifnya, akan dibahas Jokowi melalui rapat terbatas.

Jokowi masih ingin mendengar pandangan masing-masing menteri terkait dalam wacana pemulangan tersebut.

Hal itu juga disampaikan Jokowi dalam akun Twitter-nya @jokowi Kamis (6/2/2020).

Pernyataannya masih sama, yakni Jokowi secara pribadi tidak ingin memulangkan mereka.

"Soal WNI eks organisasi ISIS yang dikabarkan hendak kembali ke Tanah Air, para wartawan bertanya ke saya: bagaimana dengan mereka yang telah membakar paspornya.

Kalau saya saja sih, ya saya akan bilang: tidak.

Tapi tentu saja, ini masih akan dibahas dalam rapat terbatas," tulisnya.

 

Tweet itu pun kemudian dikomentari oleh Gus Nadir.

Ia menyebut kalau hal itu tidak elok disampaikan oleh Jokowi.

Bahkan Gus Nadir juga menyebut komunikasi publik pemerintah dalam menangani isu sepenting ini sangat jelek.

"Saya gak paham dgn pernyataan Presiden @Jokowi
ini.

Jelek sekali komunikasi publik pemerintah menangani isu sepenting ini.

Presiden sdg membenturkan sendiri pendapat pribadi beliau dg proses pengambilan kebijakan di rapat terbatas.

Kurang elok," tulisnya.

Kata Pengamat Terorisme

Pengamat terorisme Al Chaidar Abdul Rahman Puteh mengungkapkan pemulangan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS dapat memberi manfaat untuk Indonesia.

Meskipun, wacana tersebut mendapat penolakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini.

Al Chaidar mengungkapkan ada hal yang dibutuhkan dari kepulangan mereka.

Menerima Lebih Baik daripada Menolak

Menurut Al Chaidar, memulangkan WNI eks ISIS lebih penting dilakukan pemerintah ketimbang menolak.

"Jika menolak, mereka akan menganggap pemerintah itu adalah pemerintah yang dzalim," ujar Al Chaidar.

Selain itu, penilaian pemerintah yang keras, otoriter, hingga tidak suka pada Islam disebut Al Chaidar akan tersemat untuk Indonesia.

Namun Al Chaidar menilai tetap ada potensi bahaya yang dibawa ratusan WNI eks ISIS jika dipulangkan ke Indonesia.

"Pasti ada (potensi bahaya), karena memang mereka sudah terpapar oleh radikalisme yang cukup mengkhawatirkan," ujarnya.

Al Chaidar menilai, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut kepada ratusan WNI tersebut.

Hal itu untuk memastikan paham radikalisme dan terorisme tidak lagi dipegang oleh para WNI eks ISIS.

"Mereka itu perlu di-screening atau pun perlu dimasukkan ke dalam program pemerintah yang ada. Entah program Departemen Sosial maupun BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Al Chaidar menilai para WNI eks ISIS membutuhkan untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara.

"Mereka gapapa dipulangkan, mereka perlu bersilaturahmi secara humanis dengan saudara saudara dan keluarga yang mereka tinggalkan."

"Mungkin juga perlu bermaaf-maafan pada saudara yang sudah dianggap kafir atau bahkan sudah dianggap musuh," ungkap Al Chaidar. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jokowi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS, Gus Nadir Beri Kritik: Jelek Sekali untuk Isu Sepenting Ini

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
JokowiGus NadirWNIISISteroris
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved