Breaking News:

Sempat Dituduh Sebar Hoaks, Dokter di China yang Ingatkan Bahaya Corona Meninggal Setelah Terpapar

Sempat peringatkan bahaya penyebaran Virus Corona, dokter di China ini malah dituding sebarkan hoaks. Kini meninggal dunia setelah terpapar Corona.

Editor: ninda iswara
TribunNewsmaker.com Kolase/ BBC.com/ Weibo
Sempat Dituduh Sebar Hoaks, Dokter di China yang Ingatkan Bahaya Corona Meninggal Setelah Terpapar 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang dokter di China bernama Li Wenliang akhirnya meninggal dunia.

Li Wenliang menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat terpapar Virus Corona.

Mirisnya, sebelum terpapar Virus Corona, Li Wenliang sempat memperingatkan bahaya penyakit tersebut.

Namun Li Wenliang justru diancam polisi lantaran dituding menyebarkan berita bohong alias hoaks.

Peringatan tersebut telah ia sebarkan sebelum Virus Corona merebak dan memakan banyak korban seperti saat ini.

Seperti yang diketahui, Virus Corona kini telah menyebar di Kota Wuhan, China.

Ratusan orang meninggal dunia setelah terpapar virus tersebut.

Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan ketat di sejumlah wilayah di China.
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan ketat di sejumlah wilayah di China. (Hollywoodreporter.com)

Virus Corona sendiri saat ini sudah menyebar di beberapa negara.

Tak ada yang percaya soal menyebarnya Virus Corona, Li Wenliang justru terpapar hingga harus membuatnya diisolasi.

Namun kini Li Wenliang meninggal dunia setelah berjuang melawan Virus Corona yang bersarang di tubuhnya.

Li Wenliang terjangkit virus tersebut saat bekerja di Rumah Sakit Pusat kota Wuhan.

Ia mengirimkan peringatan ke sesama petugas kesehatan pada 30 Desember, namun polisi kemudian menyuruhnya untuk berhenti "membuat komentar palsu".

Sebelumnya, muncul kebingungan seputar kabar kematian Dr. Li, dengan laporan yang bertentangan, namun surat kabar Harian Rakyat (People's Daily) sekarang melaporkan bahwa ia meninggal dunia pada hari Jumat pukul 02:58 waktu setempat (1:58 WIB).

Sosok Arsitek di Balik Rumah Sakit Khusus Pasien Corona di Wuhan, Pernah Sekolah di Indonesia?

Dokter di Wuhan Sempat Peringatkan Soal Virus Corona, Dituduh Polisi Sebarkan Hoaks, Kini Terpapar

Menkes Terawan Angkat Bicara Soal Virus Corona yang Jadi Perhatian: Virusnya Ringan, Hoaksnya Berat

Virus corona baru telah mengakibatkan lebih dari 560 orang meninggal dunia dan menjangkiti 28.000 orang di China, menurut angka terbaru dari Komisi Kesehatan Nasional.

Namun, provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah, mengumumkan tambahan 69 pasien yang meninggal dunia pada hari Kamis, yang belum disertakan dalam angka nasional, sehingga jumlah korban jiwa akibat penyakit ini secara nasional lebih dari 620.

Virus ini menyebabkan infeksi pernafasan akut yang parah dan gejala biasanya dimulai dengan demam, yang diikuti batuk kering. Kebanyakan orang yang terinfeksi cenderung pulih total — seperti halnya orang yang terkena flu.

Siapa yang melaporkan kematiannya?

Global Times, People's Daily, dan media China lainnya melaporkan kematian Dr. Li pada hari Kamis.

Pria berusia 34 tahun itu awalnya dinyatakan meninggal dunia pada 21:30 waktu setempat, dan berita tersebut memicu gelombang besar reaksi di Weibo, media sosial ekivalen Twitter di China.

People's Daily mengirim twit yang mengatakan kematian Dr. Li membuat "seluruh negeri berkabung".

Namun, Global Times kemudian mengatakan ia tengah menjalani perawatan yang dikenal dengan ECMO (extra-corporeal membrane oxygenation) yang menjaga jantung tetap berdetak dan darah tetap membawa oksigen tanpa harus melalui paru-paru.

Global Times mengatakan Dr. Li sedang dalam kondisi kritis.

Jurnalis dan dokter di lokasi, yang tidak ingin nama mereka disebut, mengatakan kepada BBC dan media lain bahwa pejabat pemerintah sempat campur tangan.

Media-media resmi diminta mengubah laporan mereka dan mengatakan sang dokter masih dirawat.

Media kemudian melaporkan waktu kematian baru Dr. Li:

Li Wenliang, yang bekerja di satu rumah sakit di Wuhan, pada bulan lalu menggunakan media sosial untuk memperingatkan rekan-rekannya petugas medis agar berhati-hati ketika menangani penyakit baru yang misterius.

Peringatan yang ia keluarkan membuatnya sempat berurusan dengan polisi setempat. Ia dianggap menyebarkan berita bohong.

Sebulan kemudian ia dianggap pahlawan, sesudah ia menceritakan kisahnya dari tempat tidur rumah sakit.

"Halo semua. Ini Li Wenliang, dokter mata dari Rumah Sakit Pusat Wuhan," katanya dalam satu unggahan.

Li bekerja di pusat wabah bulan Desember ketika ia perhatikan tujuh kasus virus yang ia anggap mirip dengan Sars, yang mewabah tahun 2003.

Kasus-kasus ini diduga berasal dari pasar makanan laut Huanan di Wuhan dan pasien-pasiennya dikarantina di rumah sakit.

Pada tanggal 30 Desember, ia mengirim pesan di grup obrolan sesama dokter dan memperingatkan mengenai wabah ini dan menyarankan mereka untuk memakai pakaian pelindung untuk mencegah infeksi.

Saat itu Dr Li dan kebanyakan rekannya tidak tahu bahwa penyakit itu berasal dari virus corona baru.

Dituduh membuat komentar palsu

Unggahan Dr Li di Weibo 
Sesudah sakit, Dr Li mengunggah di media sosial Weibo kenapa pihak berwenang masih menyatakan tak ada staf medis yang terinfeksi. (WEIBO)

Lalu empat hari kemudian ia dikunjungi oleh petugas dari Biro Keamanan Umum yang memintanya untuk menandatangani sepucuk surat.

Dalam surat itu, ia dituduh telah "membuat komentar palsu" yang bersifat "sangat mengganggu ketertiban umum".

"Dengan sungguh-sungguh, kami memperingatkan Anda: Jika Anda tetap keras kepala dengan kelancangan Anda dan meneruskan kegiatan ilegal ini, Anda akan diproses secara hukum.

Apakah Anda paham?" di bagian bawah ada tulisan tangan Dr Li: "Ya, saya paham".

Puluhan Perawat yang Tangani Virus Corona di Wuhan Memotong Rambut Panjang Mereka, Alasannya Haru

WNI di Singapura Positif Virus Corona, Ungkap Kronologi Terpapar hingga Diisolasi, Ini 5 Faktanya

Pengakuan Dokter di Wuhan, Disiksa Keluarga Pasien Virus Corona, Pakai Popok hingga Hanya Bisa Minum

Ia adalah satu dari delapan orang yang diselidiki oleh polisi karena "menyebarkan desas-desus".

Pada akhir Januari, Dr Li menerbitkan salinan surat itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang telah terjadi.

Saat itu pemerintah setempat sudah meminta maaf kepadanya, tetapi terlambat.

Dalam beberapa minggu di bulan Januari, para pejabat di Wuhan berkeras bahwa penularan hanya terjadi pada orang yang melakukan kontak dengan hewan yang tertular.

Tak ada panduan diterbitkan untuk melindungi dokter yang merawat.

Namun seminggu sesudah kunjungan polisi, Dr Li merawat seorang perempuan yang menderita glaukoma. Ia tak tahu bahwa pasiennya itu terinfeksi virus corona.

Surat polisi untuk Dr Li
"Kami harap Anda mampu tenang dan ini tercermin dalam perilaku Anda," kata polisi dalam surat peringatan untuk Dr Li. (LI WENLIANG)
white spacer

Dalam unggahannya di Weibo ia menggambarkan bahwa pada tanggal 10 Januari ia mulai batuk-batuk.

Di hari berikutnya ia demam dan dua hari kemudian ia dirawat di rumah sakit.

Kedua orang tuanya juga sakit dan dirawat.

Baru sepuluh hari kemudian pada 20 Januari, China mengumumkan keadaan darurat akibat wabah.

Dr Li mengatakan ia menjalani tes beberapa kali untuk virus corona dan semuanya negatif.

Dr Li Wenliang
Image captionDr Li Wenliang sempat dituding menyebarkan desas-desus. (WEIBO)
white spacer

Tanggal 30 Januari ia mengunggah lagi: "Hari ini, tes asam nukleus hasilnya positif. Akhirnya ada kejelasan."

Ia menambahkan unggahannya dengan emoji anjing yang matanya mendelik dan lidah menjulur.

Unggahan itu segera mendapat ribuan komentar dukungan.

Foto-foto Dokter & Perawat Tidur Meringkuk di Lantai & Kursi, Kelelahan Rawat Pasien Virus Corona

Jadi yang Pertama Sembuh dari Virus Corona, Pria Ini Cerita Apa yang Dialaminya, Akui Sempat Kritis

"Dr Li Wenliang adalah seorang pahlawan," kata seorang pengguna, sembari khawatir terhadap perlakukan terhadap Dr Li dari negaranya sendiri.

"Di masa depan, bisa jadi dokter akan takut untuk menyatakan peringatan dini ketika mereka melihat tanda-tanda penyakit menular."

"Kesehatan publik membutuhkan puluhan juta orang seperti Li Wenliang," kata satu komentar. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul Virus corona: Dokter China pertama yang peringatkan bahaya virus meninggal dunia

Sumber: BBC Indonesia
Tags:
virus coronadoktermeninggalWuhanChina
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved