Alasan 3 Siswa SMP Purworejo Bully Teman, Sakit Hati Perkara Uang 2000 Rupiah & Rampas Ini
Ini alasan 3 siswa Purworejo membully siswi lain, ungkap karena sakit hati karena uang 2000 rupiah yang tak mau diberikan & langsung paksa ini
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral 3 siswa Purworejo yang membully siswa lainnya.
Setelah viral, 3 siswa tersebut ditetapkan jadi tersangka.
Ternyata, alasan 3 siswa tersebut membully karena uang 2000 rupiah yang kemudian merampas 4000 rupiah.
Ini alasan 3 siswa Purworejo membully siswi lain, ungkap karena sakit hati karena uang 2000 rupiah yang tak mau diberikan & langsung paksa ini.
Publik dikejutkan dengan beredarnya sebuah video yang menjadi viral.
Dalam video tersebut, tampak pembullyan dilakukan oleh 3 orang siswa terhadap satu orang siswi.

Siswi tersebut dengan anteng duduk di mejanya sambil menulis.
Tak lama, 3 siswa tersebut memukul hingga menampar siswi tersebut.
Bahkan, mereka tega menendang siswi berjilbab tersebut.
Sang siswi hanya pasrah dan terdiam dengan perlakuan 3 siswa tersebut.
Setelah viral, diketahui peristiwa di video itu terjadi di daerah Purworejo.
Dikutip dari Kompas.com, ketiga siswa tersebut adalah TP (16), DF (15), dan UHA (15).
Hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara.
Ganjar mengaku langsung menelepon kepala sekolah terkait dan juga Bupati Purworejo.
Ganjar meminta agar peristiwa tersebut diusut secara tuntas.
Kemudian diketahui alasan ketiga siswa tersebut tega melakukan pembullyan.
Korban sempat mengadu kepada guru atas perlakuan yang diterimanya.
Korban mengadu kepada gurunya karena sempat dimintai uang oleh para pelaku.
Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito, Kamis (13/2/2020) menjelaskan, penganiayaan terjadi pada Selasa (11/2/2020), sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat itu, korban CA (16) berada di kelas sedang mengerjakan tugas bersama teman-temannya, termasuk tersangka UHA.
Tersangka TP dan DF yang merupakan kakak kelas korban masuk ke dalam kelas sambil membawa sapu.
TP mendekati korban sambil mengatakan meminta uang Rp 2.000 kepada korban.
"Korban menjawab 'ojo (jangan)'. Selanjutnya DF dan tersangka lainnya melakukan kekerasan. Ada yang menggunakan tangan kosong, ada yang pakai gagang sapu dan kaki," ujar Rizal.
Penganiayaan itu direkam menggunakan ponsel oleh F yang juga kakak kelas korban.
F sendiri disuruh oleh TP untuk memvideokan tindakan itu. Setelah itu TP mengambil paksa uang Rp 4.000 dan mengancam korban agar tidak melaporkan aksi mereka.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar F.Sutisna, seperti ditulis antaranews.com, menyebut para pelaku dijerat dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perlindungan Anak.
Tiga siswa tersebut dikabarkan merupakan pindahan dari sekolah lain karena di sekolah lama bermasalah.
Peristiwa perundungan tersebut terungkap setelah video penganiayaan terhadap seorang siswi SMP di Kecamatam Butuh, Kabupaten Purworejo, tersebut beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, tiga siswa laki-laki memukul dan menendang seorang siswi yang diduga terjadi di dalam ruang kelas.
(Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sakit Hati, Alasan 3 Siswa SMP Purworejo Tendang dan Pukuli Siswi Teman Sekelasnya

Ganjar Pranowo Tanggapi Video Viral Pembullyan Siswi SMP di Purworejo, Akui Sudah Hubungi Kepsek
TRIBUNNEWSMAKER.COM - VIRAL Video Siswi SMP di Purworejo Ditampar & Ditendang, Ganjar Pranowo Langsung Telepon Kepsek.
Beberapa hari terakhir, sebuah video pembullyan ramai jadi perbincangan warganet.
Dalam video tersebut, terlihat seorang siswi SMP berjilbab duduk di dalam kelas.
Tak lama berselang, ia di-bully oleh tiga siswa lainnya.
Terlihat ketiga siswa tersebut memukul hingga menampar sang siswi SMP.
Bahkan, mereka sampai tega menendang siswi berjilbab tersebut.

Usut punya usut, peristiwa di video itu terjadi di daerah Purworejo.
Walhasil, video itu pun jadi trending dan pusat perhatian netizen.
Mengenai hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara.
Ia tak menyangka ada aksi bullying sekejam itu di kalangan SMP.
Tak lama setelah mengetahui adanya video tersebut, Ganjar mengaku langsung menelepon kepala sekolah terkait.
• Jokowi Sebut Sandiga Uno Berpeluang Maju Capres, Politisi PDIP: Kami Punya Ganjar, Risma, & Puan
• Curhatan Ratu Keraton Agung Sejagat Kepada Ganjar Pranowo, Minta Kasusnya Tak Dipolitisir
• Perjalanan Cinta Ganjar Pranowo dan Istri, Berawal dari KKN, Cinta Pandangan Pertama dan Sempat LDR
"Saya sudah telepon Kaseknya."
"Sudah ditangani sekolah, saya sedang minta detilnya," kata Ganjar dalam pesan singkat, Rabu (12/2/2020) malam.
Ganjar mengatakan kasus tersebut sudah ditangani kepala sekolah dan polisi setempat.
"Besok saya minta pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo turun untuk klarifikasi, sekaligus mengambil tindakan."
"Karena mereka masih anak-anak, saya minta diberikan konseling bersama ortunya,"tambah Ganjar.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial, video aksi bully tiga siswa kepada seorang siswi di dalam kelas salah satu SMP swasta Purworejo.
Video berdurasi 28 detik itu beredar di media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp Group.
Tak hanya menampar atau memukul, beberapa tendangan juga dilancarkan dalam video tersebut.
Ada juga yang memukul menggunakan gagang sapu ijuk.
Siswi bersangkutan hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.
Dia terdengar menangis tersedu-sedu.
Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sambil terus berulah.
Berikut narasi yang dilampirkan dalam keterangan video itu.
"Tlg sebarin aduh benar sakit hati menangis mimin liat kaya gini.Kelakuan bejad anak² jaman sekarang
Sekolah tuh buat nuntut ilmu bentuk karakter supaya baik bukan malah kelakuan kaya preman
Ngebully anak org apalagi anak perempuan main pukul main tendang emang kalian pikir itu ga sakitt...
Tolong Viralkan biar anak² bego divideo ini di DO aja dari sekolahnya apalagi anak cewe yg dibully ini kekurangan ga kaya anak normal
Kejadiannya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah."
Tribunjateng.com pun mengonfirmasi kejadian itu ke Polres Purworejo.
Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani, yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut.
"Ya (kejadian di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo), tapi untuk ininya baru kita dalami."
"Intinya dari Polres Purworejo baru mendalami kasus itu."
"Itu saja, infonya masih terbatas dulu karena kami perlu konfirmasi-konfirmasi, mas," jelasnya.
Kompol Andis menambahkan, Kapolres Purworejo sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.
Pada intinya, lanjut Andis, Polres Purworejo baru menerima laporan dan menindaklanjuti.
"Nanti dululah kalau masalah jumlah pelaku ya."
"Karena masih pendalaman," kata mantan Kapolsek Semarang Utara itu.
• Punya Jabatan Tinggi, Ganjar Pranowo Pilih Naik Pesawat Kelas Ekonomi, Ajudan Dapat Durian Runtuh
• Heboh Isu Ganjar Pranowo Battle dengan Anies Baswedan Pilpres 2024, Gubernur Jateng: Weleh Jauh Amat
• VIDEO Santri Meramal Prabowo Subianto Jadi Menteri Jokowi Viral, Ganjar Pranowo: La Kok Sesuai?
Perundungan di Malang
Sebelumnya viral kasus bully yang diduga dilakukan tujuh siswa di SMPN 16 Kota Malang, Jawa Timur, kepadaMS (13).
Para pelaku yang diduga melakukan aksi perundungan terhadap MS tersebut mengaku telah melakukan aksi kekerasan meski dilatarbelakangi dengan motif bercanda.
Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, tubuh MS sempat diangkat beramai-ramai, kemudian korban dibanting di lantai paving oleh teman-temannya.
"Diangkat beramai-ramai begitu.
Terus dibanting ke paving dalam kondisi terlentang," kata Leonardus.
Tak hanya itu, korban juga sempat dilempar ke pohon oleh para pelaku dengan cara yang sama.
Kata Leonardus, para pelaku mengaku melakukan hal itu kepada MS karena iseng atau bercanda.
Mereka tak sadar atas perbuatannya itu dapat membahayakan korban.
"Kejadian itu dilakukan saat sekolah lagi istirahat.
Mengakunya mereka iseng bercanda," kata Leo.
Kasus tersebut mencuat, setelah MS atau korban mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Akibat perlakuan tujuh temannya itu, MS kini juga kehilangan jari tengahnya.
Pasalnya, saat dilakukan observasi tim dokter Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, tempat MS dirawat, jari tengahnya itu mengalami luka lebam yang cukup parah.
Sehingga mengharuskan untuk diamputasi.
"Tadi malam pascaoperasi dia nangis.
Sampai tadi pagi," kata Taufik (47), paman MS saat ditemui di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, Rabu (5/2/2020). (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Siswi SMP Purworejo Dibully, Ganjar: Saya Telepon Kepala Sekolahnya, Besok Disdik Ambil Tindakan.