Breaking News:

Kronologi Siswi SMP di Purworejo Dipukuli Kakak Kelas, Korban Kerap Dipalak, Ganjar Pranowo Bergerak

Kronologi siswi SMP di Purworejo dipukuli kakak kelas. Korban mengaku kerap dimintai uang. Ganjar Pranowo turun tangan.

Editor: ninda iswara
Kolase TribunNewsmaker/ Istimewa & Tribun Jateng (Daniel Ari Purnomo)
Masyarakat Minta 3 Pelaku Bully di SMP Purworejo Diberi Sanksi Berat, Ganjar Pranowo: Apa Menurutmu? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Video seorang siswi berinisial CA (16) dipukuli oleh tiga siswa viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, CA dianiaya oleh tiga teman laki-lakinya di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo, Selasa 11 Februari 2020 sekitar pukul 08.00.

Ketiga siswa laki-laki tersebut memukul hingga menendang CA yang hanya bisa menangis di bangkunya.

Video yang beredar di media sosial langsung viral hingga menuai berbagai reaksi publik.

Tak sedikit yang mengecam tindakan yang dilakukan oleh tiga siswa laki-laki tersebut kepada CA.

Siswi Korban Bully di SMP Purworejo Sempat Curhat, 'Badanku Sakit Semua, Aku Ditendangi'
Siswi Korban Bully di SMP Purworejo Sempat Curhat, 'Badanku Sakit Semua, Aku Ditendangi' (Tribun Jateng dan Kompas)

Viral di media sosial, video penganiayaan tersebut juga ditanggapi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo pun langsung menindaklanjuti video yang beredar.

Ketiga siswa yang melakukan penganiayaan kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Begitu juga dengan korban berinisial CA yang sudah mendapat pendampingan.

Viral di media sosial hingga Ganjar Pranowo turun tangan, berikut kronologi kasus bullying yang dilakukan oleh tiga siswa ini.

Saat kejadian korban CA (16) sedang mengerjakan tugas bersama teman-temanya.

Lalu masuk kakak kelas CA yakni TP (16) dan DF (15) ke dalam kelas membawa sapu.

TP kemudian meminta uang Rp 2.000 kepada CA.

Tiga Pembully Siswi SMP di Purworejo Tak Ditahan, Kepala Sekolah Berharap Damai, Sebut Pelaku Iseng

Permintaan itu ditolak oleh CA dengan menjawab 'ojo' (jangan).

Selama ini CA kerap diminta uang oleh TP dan DF.

Kemudian TP dan DF memukuli CA dengan tangan dan gagang sapu.

Mereka juga menendang CA.

Ilustrasi (Thinkstockphotos.com)

Selain TP dan DF, penganiyaan juga dilakukan oleh UHA (15) yang awalnya mengerjakan tugas bersama CA.

Saat menganiaya CA, wajah tiga siswa terlihat semringah dan terlihat tersenyum.

TP kemudian menyuruh F, kakak kelas CA merekam penganiayaan tersebut.Setelah itu TP mengambil paksa uang CA sebesar Rp 4.000 dan mengancam agar CA tidak melaporkan aksi mereka ke guru.

Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mengatakan pelaku melakukan penganiayaan dilatarbelakangi sakit hati karena CA melapor ke gurunya sering diminta uang oleh para pelaku.

Sementara itu Kepala SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo, Ahmad mengatakan saat kejadian para guru sedang di kantor dan kelas 8 sempat kosong karena menunggu kedatangan guru.

Siswi Korban Bully di SMP Purworejo Sempat Curhat, Badanku Sakit Semua, Aku Ditendangi

Masyarakat Minta 3 Pelaku Bully di SMP Purworejo Diberi Sanksi Berat, Ganjar Pranowo: Apa Menurutmu?

Menurutnya penganiyaan berlangsung singkat dan dia menyebut pelaku dikenal bandel di sekolah.

"Namanya anak iseng. Diajar juga susah, suka semaunya sendiri," kata Ahmad, Kamis (13/2/2020).

Ahmad sebenarnya mengharapkan kasus itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan karena pelaku masih berusia di bawah umur.

Akan tetapi, pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa jika kasus itu akhirnya tetap diproses secara hukum.

Ia hanya bisa berharap, jika proses hukum kasus itu berlanjut, pendidikan anak-anak yang kini berstatus tersangka tidak boleh berhenti. 

Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying (shironosov)
 
Tiga siswa jadi tersangka tapi tak ditahan

Kamis (13/2/2020), tiga siswa SMP ditetapkan sebagai tersangka perundungan terhadap CA.

"Tiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka hari ini," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar F Sutisna saat dikonfirmasi di Semarang, Kamis (13/2/2020).

Iskandar menyebutkan, para pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak.

Walaupun ditetapkan sebagai tersangka, polisi tidak menahan tiga siswa tersebut karena ancaman hukuman mereka di bawah lima tahun.

Perundungan yang dilakukan oleh tersangka pada CA diduga sudah sering dilakukan.

Nuryani, bibi CA bercerita jika keponakannya mengeluhkan kenakalan teman-temannya di sekolah.

Ia juga mengeluh sakit dan pegal-pegal.

3 Pelaku Bully SMP di Purworejo Ciut Setelah Ditangkap, Ganjar Pranowo Minta Diberi Sanksi Ini

Alasan 3 Siswa SMP Purworejo Bully Teman, Sakit Hati Perkara Uang 2000 Rupiah & Rampas Ini

"Budhe awakku loro kabeh (badanku sakit semua). Aku ditendangi kancane nang sekolahan (aku ditendangi teman di sekolah),"ujar Nuryani, Kamis (13/2/2020), menirukan keluhan CA dalam bahasa Jawa.

Nuryani sempat menanyakan kepada CA masalah yang membuat ia dipukuli.

"Lha kok iso, opo siro nakal? Ora budhe, koncoku nakal kabeh (Kok bisa, apa kamu nakal? tidak bude, temanku nakal semua),"kata Nuryani mengulang percakapannya dengan CA kala itu.

Ia mengaku telah mengetahui keponakannya itu sering mendapat perlakuan tak baik dari teman-temannya.

Namun ia tak mengira keponakannya ternyata dipukuli.

 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (13/2/2020)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (13/2/2020)(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Ganjar angkat suara

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon peristiwa bullying siswi SMP di Purworejo dengan menelepon kepala sekolah tempat terjadinya perundungan pada Rabu (12/2/2020) malam.

Sementara, pada Kamis (13/2/2020) pagi, Ganjar telah mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk bertemu dengan korban dan keluarga korban.

Ganjar mengungkapkan, korban bullying tersebut ternyata anak berkebutuhan khusus.

Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada kedua orangtua korban untuk menempatkan anaknya ke sekolah untuk berkebutuhan khusus.

"Maka kita sedang merayu kepada kedua ortunya untuk menyekolahkan si anak ke sekolah berkebutuhan khusus agar pas dan sesuai dengan keinginan," kata Ganjar.

Selain itu Ganjar Pranowo mengusulkan sekolah tempat terjadinya perundungan ( bullying) di Purworejo untuk ditutup atau dilebur dengan sekolah lain.

Ide itu dilontarkan Ganjar karena SMP di Purworejo, tempat terjadinya perundungan, jumlah muridnya hanya 21 orang.

Ganjar Pranowo Tanggapi Video Viral Pembullyan Siswi SMP di Purworejo, Akui Sudah Hubungi Kepsek

"Sekarang saya lagi minta regulasinya ditata dan saya minta kepada semua pemangku kepentingan pendidikan yang begini boleh tidak sih dilikuidasi? Saya kira kalau seperti itu tidak ada muridnya atau tidak bisa keluar dengan baik ditutup saja atau digabung dengan sekolah kiri kanannya,” kata Ganjar, Kamis (13/2/2020).

Pemikiran untuk melebur sekolah itu dilontarkan karena Ganjar curiga SMP itu sebenarnya sudah tidak punya lagi kapasitas untuk menyelenggarakan pendidikan.

Selain itu Ganjar juga mengingatkan agar proses peradilan untuk anak di bawah umur digelar secara tertutup sesuai Undang-undang Perlindungan Anak.

“Saya hanya mengingatkan saja karena pelakunya kan masih anak-anak di bawah umur jangan disamakan dengan pidana umum yang lain. Maka saya titip karena mereka butuh perlindungan dan perhatian khusus, ” kata Ganjar. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duduk Perkara Siswi SMP Purworejo Dipukuli Kakak Kelas, Berawal dari Dimintai Uang Rp 2.000

Sumber: Kompas.com
Tags:
PurworejoGanjar PranowoSMPGubernur Jawa Tengah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved