Breaking News:

Bantah Bayar SPP Pakai GoPay dari Kemendikbud, Nadiem Sebut Hal Itu Sudah Lama Direncanakan Gojek

Bantah Bayar SPP Pakai GoPay Berasal dari Kemendikbud, Nadiem Makarim: Sudah Lama Direncanakan Gojek

Editor: Irsan Yamananda
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju. 

TRIBUNNEWSMAKER.COMBantah Bayar SPP Pakai GoPay Berasal dari Kemendikbud, Nadiem Makarim: Sudah Lama Direncanakan Gojek.

Nadiem Makariem membantah jika polemik pembayaran SPP menggunakan GoPay berasal dari kebijakan Kementrian Pendidikan dan Budaya.

Ia mengatakan bahwa pihak Gojek sudah merencanakan hal itu dari bertahun-tahun yang lalu.

Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (TribunNewsmaker.com Kolase/ Instagram @nadiemmakarimofficial/ Tribunnews/Jeprima)

Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Gojek mengakui bahwa Gojek memang sudah lama ingin merambah ke transaksi digital di dunia pendidikan.

Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri rapat dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

"Itu memang sudah suatu rencana yang direncanakan bertahun-tahun (oleh Gojek)," ujar Nadiem seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, rencana bisnis Gojek itu adalah hal yang lumrah.

Menurutnya, pihak Gojek sendiri juga sudah siap berkompetisi dengan perusahaan penyedia layanan transaksi digital lain.

"Dan merupakan kompetisi bebas antara kompetisi semua dompet digital di Indonesia," ujar Nadiem.

Nadiem Makarim Angkat Bicara Soal Bayar SPP Pakai GoPay, Sebut Bukan Kebijakan Kemendikbud

Karni Ilyas Beri Teguran Pada Ali Ngabalin yang Debat Hebat dengan MUI di ILC: Memalukan!

Ini Kabar Caesar YKS Setelah Jarang Muncul, Berlinang Air Mata Dibelikan Perhiasan Nikita Mirzani

Kini, rencana Gojek yang disebut Nadiem telah terwujud.

Pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sudah dapat menggunakan GoPay melalui aplikasi GoBills.

Namun, Nadiem Makarim menegaskan bahwa program bayar SPP pakai GoPay itu bukan atas instruksi dirinya.

"Tidak ada kebijakan Kemendikbud sama sekali mengenai metode pembayaran."

"Sekolah itu bebas memilih mau dia bank apa, mau dia dompet digital apa," kata Nadiem.

Nadiem Makarim menegaskan bahwa dirinya telah meninggalkan perusahaan Gojek semenjak ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai menteri.

Oleh sebab itu, apa yang terjadi pada perusahaan yang dirintisnya sejak tahun 2010 itu bukan lagi urusan dirinya.

Nadiem mengatakan, saat ini ia fokus menjalankan tugas sebagai Mendikbud. Nadiem pun mengaku tak mau terlibat dalam pusaran isu konflik kepentingan.

"Saya sudah melepaskan semua kewenangan (di Gojek), semua posisi dan itu mohon ditanyakan langsung kepada perusahaannya."

"Karena saya berdedikasi diri kepada mencoba menyempurnakan sistem pendidikan kita," lanjut Nadiem Makarim. (TribunNewsmaker/ *)

Kondisi Terkini Kivlan Zen: Dilarikan ke Rumah Sakit, Pengacara Prediksi Butuh Istirahat 10 Hari

VIDEO Karni Ilyas Tegur Ali Ngabalin karena Potong Pembicaraan Zaitun: Acara Malam Ini Memalukan

VIDEO Karni Ilyas Tegur Ali Ngabalin karena Potong Pembicaraan Zaitun: Acara Malam Ini Memalukan

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Akui Bayar SPP Pakai GoPay Sudah Direncanakan Gojek sejak Lama".

Manajemen Bantah Bayar SPP Bisa Pakai GoPay Karena Faktor Nadiem Makarim

Head of Corporate Communication GoPay, Winny Triswandhani membantah penerapan pembayaran uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) menggunakan GoPay karena faktor adanya Nadiem Makarim di Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut dia, langkah tersebut sudah diterapkan GoPay sejak awal 2019 lalu.

Kala itu, GoPay telah menjalin kerja sama dengan 50 SMK di Jakarta Utara untuk menerapkan transaksi non-tunai melalui kode QR.

“Jadi inisiatif ini tidak ada kaitannya dengan Kemendikbud,” ujar Winny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/2/2020).

Winny menjelaskan, fitur GoBills dalam GoPay juga bisa digunakan untuk membayar berbagai macam tagihan dan layanan publik lainnya, mulai dari tagihan PDAM, listrik hingga pembayaran zakat.

“Ke depannya, kami akan terus memperluas layanan pembayaran digital ini dan terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak yang memiliki kesamaan misi untuk meningkatkan pembayaran non-tunai di Indonesia,” kata Winny.

Sementara itu, Plt Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga mengaku pihaknya tak mau menutup pintu terhadap pihak swasta dalam bekerja sama.

“Pihak Kemendikbud tentunya mendukung hal ini dan tidak tertutup kemungkinan bagi pihak swasta manapun untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah selama berada di koridor hukum yang tepat dan dapat memperkuat pelayanan masyarakat yang diberikan,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, melalui sebuah siaran resmi, Senin (17/2/2020), Senior Vice President Sales GoPay Arno Tse mengatakan, orangtua dan wali murid kini dapat membayar SPP dan biaya pendidikan lain, semisal buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler, dengan GoPay.

Pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills.

Arno menyampaikan, GoPay terus meningkatkan aspek loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi.

Meskipun cara itu disambut baik, pertanyaan muncul terkait inovasi Gojek itu. Salah satunya apakah ada instruksi dari Menteri Nadiem agar program ini berjalan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menilai, pembayaran uang SPP menggunakan GoPay merupakan ide yang baik.

Menurut dia, pembayaran dengan cara digital seperti itu memang tak bisa dihindarkan.

Kendati demikian, Dede mengatakan, Komisi X akan memprotes apabila pembayaran SPP melalui GoPay itu berdasarkan instruksi Nadiem Makarim yang merupakan mantan CEO Gojek.

Sebab, menurut dia, ini sama dengan Nadiem menyalahgunakan kewenangannya.

"Karena itu kan sama saja menggunakan kewenangan ataupun menggunakan kepentingan sendiri," ujar Dede, Senin (17/2/2020).

"Kalau sampai ada instruksi dari Kemendikbud, itu berarti penyalahgunaan wewenang, tetapi ternyata tidak ada," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manajemen Bantah Bayar SPP Bisa Pakai GoPay Karena Faktor Nadiem Makarim".

Sumber: Kompas.com
Tags:
GoPayKemendikbudNadiem Makarim
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved