Jakarta Banjir, Teddy Gusnaidi Sebut Anies Baswedan Tak Bisa Kerja, Rahmat HS Malah Puji Cawagub
Soal banjir Jakarta, Teddy PKPI sebut Anies Baswedan tak bisa kerja. Rahmat HS 'Perlu pemimpin soleh, bukan yang teriak-teriak'
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Persoalan banjir masih menjadi masalah utama di Jakarta.
Kinerja Anies Baswedan terus disorot terkait banjir Jakarta yang berkali-kali melanda ini.
Beberapa politisi Tanah Air mengritik kinerja Anies Baswedan dalam menangani banjir Jakarta.
Namun ada pula beberapa pihak yang membela Anies Baswedan terkait kinerjanya dalam menangani banjir Jakarta.
Seperti yang diketahui, sejumlah wilayah di Jakarta lagi-lagi dikepung banjir.
Aktivitas warga hingga lalu lintas pun lumpuh.

Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir bahkan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, M Insaf, memberikan keterangan terkait banjir Jakarta.
Menurut penuturan M Insaf, banjir Jakarta disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, luapan Kali Ciliwung, Kali Item, Kali Sunter, dan Kali Semongol.
Kritik pedas juga datang dari Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi.
Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi tegas menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak bisa bekerja.
Hal tersebut disampaikan Teddy Gusnaidi saat hadir sebagai narasumber di acara Apa Kabar Indonesia, pada Rabu (26/2/2020).
Teddy Gusnaidi saat itu tengah membahas banjir yang kembali melanda sejumlah wilayah di Jakarta, pada Senin (24/2/2020) dan Selasa (25/2/2020).
"Anies bekerja iya, tapi ia tak bisa kerja, maka butuh wakil gubernur untuk mengisi kekosangan itu," ujar Teddy Gusnaidi, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Rabu (27/2/2020).

Ia mengatakan sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, Anies Baswedan mengurusi banyak hal tak cuma banjir.
"Gubernur Anies itu bukan gubernur banjir tok, yang diurus itu banyak, pendidikan, kesehatan, segala macam," kata Rahmat HS.
"Ini sama aja kayak nuduh orang jempolnya ke sini," imbuhnya.
Rahmat HS mengatakan Banjir di Jakarta juga terjadi di masa kepemimpinan sebelum Anies Baswedan.
"Banjir," jawab Sutiyoso.
"Tiga gubernur yang nanganin banjir, Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot, ini satu gubernur," imbuh Rahmat HS.
Rahmat HS menilai jika posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah terisi, maka permasalahan banjir akan segera teratasi.
"Kalau nanti ada wagub baru kelar itu saya pikir," tegas Rahmat HS.
Rahmat HS kemudian memuji cawagub Riza Patria.
"Wagub ini nanti mendampingi Pak Anies, santun, bagus sholeh," ucap Rahmat HS.
Ia lantas mengatakan DKI Jakarta membutuhkan pemimpin yang saleh bukannya yang kerap berteriak-teriak.
"Kita perlu pemimpin sholeh, bukan yang teriak-teriak enggak karuan," kata Rahmat HS.
"Kedua, Anies ini WTP dua kali, itu ukuran kinerja seseorang," imbuhnya.
Di akhir, Rahmat HS mengucapkan rasa prihatinnya kepada korban banjir.
"Saya menyatakan prihatin dengan korban banjir, tidak usah khawatir Anies akan bekerja dengan maksimal," kata Rahmat HS.
"InsyAllah," imbuhnya.
SIMAK VIDEONYA:
Sebut Banjir di Hari Libur Berkat Doa Anies, Bamus Betawi Ajak Warga Bersyukur: Gubernur Sholeh
Wakil Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Rahmat HS mengatakan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah DKI Jakarta, pada hari libur, Sabtu (22/2/2020) dan Minggu (23/2/2020) berkat doa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hal tersebut disampaikan Rahmat HS saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia, pada Minggu (23/2/2020).
Mulanya Rahmat HS mengaku prihati dengan nasib warga DKI Jakarta yang harus mengungsi karena banjir.
Walau begitu menurut Rahmat HS, cara Anies Baswedan menangani banjir jauh lebih baik dari gubernur sebelumnnya.
"Kalau masalah penangannya masyakat bisa menilai, saya ini masyarakat, ini wakil rakyat," ucap Rahmat HS menunjuk anggota DPRD DKI Jakarta yang duduk di sebelahnya.
"Kita sepakat berdua kinerja Anies masalah penanganan banjir jauh lebih baik," imbuhnya.
Meski sudah baik dalam menangani banjir menurutnya, Anies Baswedan dinilai tetap harus memperlebar drainase di Jakarta.
Tak cuma itu ia juga menyarankan Anies Baswedan membeli pompa yang lebih modern untuk menyedot genangan air di jalan.

"Pompa air beli yang paling modern," imbuhnya.
Rahmat HS menambahkan, menurutnya Anggota DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta seharusnya saling bekerja sama.
Ia meminta DPRD DKI Jakarta untuk tak sentimen terhadap kinerja Anies Baswedan, yang disebutnya sebagai calon pemimpin Indonesia.
"Anggota dewan sama pemerintah daerah nih dalam undang-undang sama pemerintah daerah, harus kerjasama," ucap Rahmat HS.
"Jangan saling menyikut, jangan sentimen sama kerjaan Anies, karena Anies calon pemimpin Indonesia, jangan,"
"Lepas atribut itu," imbuhnya.
Rahmat HS kemudian meminta warga DKI Jakarta untuk bersyukur, pasalnya banjir terjadi saat hari libur.
Ia menilai kalau bukan karena doa Anies Baswedan, banjir bisa saja terjadi pada hari kerja.
"Yang ketiga kita harus bersykur, banjir besar kita ini selalu hari libur," ucap Rahmat HS.
"Kalau bukan Anies gubernur sholeh doanya ini terjadi Senin, Selasa, Rabu," imbuhnya.
Rahmat HS lantas membeberkan kelebihan apabila banjir terjadi di hari libur.
"Kalau hari libur tidak menganggu kerja, pelayanan masyakat tidak diganggu, devisa Jakarta hari libur biasa ke Puncak di rumah," ucap Rahmat HS.
"Ada hikmahnya, hikmahnya yang kita ambil,"
"Setelah bulan Maret, setelah hujan kecil, badai itu akan berlalu Haikal,"
"Dan kita merasakan Jakarta sebagai Megapolitan, dengan penyelenggaran Formula E yang luar biasa," imbuhnya.
SIMAK VIDEONYA:
(TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Teddy PKPI Sebut Anies Tak Bisa Kerja, Bamus Betawi: Perlu Pemimpin Saleh, Bukan yang Teriak-Teriak