Fakta Baru Seputar Virus Corona, Tak Lebih Bahaya Dibanding Flu Musiman, Tanaman Herbal Jadi Obat?
Fakta baru seputar virus corona. Tak lebih bahaya dibanding flu musiman. Benarkah tanaman herbal bisa jadi obat?
Editor: ninda iswara
Hal itu selalu ditegaskan Terawan dalam sejumlah kesempatan berbicara dengan awak media. Menurut dia, sesuai dengan standar WHO, mereka yang dalam kondisi sehat tidak perlu menggunakan masker.
"Kecuali dia melakukan tindakan-tindakan di rumah sakit dan sebagainya, sehingga dia memerlukan masker karena untuk menjaga sterilitas," kata Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Salah satu metode penyebaran virus corona menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yaitu melalui kontak antara orang ke orang lainnya dalam radius 1,8 meter.
Pasien yang menderita Covid-19 menyebarkan partikel-partikel virus lewat droplets (dahak) yang ditransmisikan lewat batuk atau bersin. Partikel tersebut bisa masuk dalam tubuh lewat mulut atau hidung.
Selain itu, memungkinkan bagi seseorang tertular Covid-19 lewat permukaan sebuah benda di mana sudah terdapat partikel virus itu. Namun, mengutip situs Live Science, Rabu (4/3/2020), CDC mempercayai bahwa transmisi seperti ini jarang terjadi.
Namun, Terawan menyatakan bahwa tidak semua orang yang melakukan kontak dalam jarak dekat (close contact) dinyatakan positif virus ini. Salah satu klaimnya yaitu 188 kru kapal pesiar World Dream dan Princess Diamond yang sebelumnya melakukan close contact dengan pasien positif, hingga kini masih dinyatakan negatif dalam masa karantina.
"Ada sebuah hal yang harus diketahui, tidak semua orang yang kontak itu akan sakit, biar close contact pun belum tentu sakit," kata Terawan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Ia pun mengingatkan agar seluruh masyarakat dapat menjaga imunitas tubuh untuk menghindari penularan.
Salah satunya yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
• Pernyataan Pemerintah yang Dibantah WNI Positif Corona, Soal Lapor ke RS & Hubungan dengan WN Jepang
• Ungkap Identitas Pasien Corona & Tuai Kritikan, Walkot Depok Sebut Dapat dari Medsos, Yunarto Geram!
"Virus itu kuncinya imunitas yang baik, higienis yang baik, cuci tangan, menurut saya itu semua akan menjadi hal yang paling baik," ujarnya.
Di lain pihak, aksi panic buying dengan memborong masker dan hand sanitizer justru akan mengancam tenaga medis yang menjadi ujung tombak penanganan penyakit ini di rumah sakit.
WHO bahkan menyebut aksi penimbunan dan penyalahgunaan masker justru akan membuat nyawa para tenaga medis di ujung tanduk, sehingga meningkatkan potensi penyebaran virus dan penyakit menular lainnya.
Untuk itu, WHO telah memperingatkan agar seluruh pihak dapat bekerjasama dalam memastikan pasokan peralatan kesehatan dan segala alat perlindungan diri lainnya.
"Tanpa rantai pasokan yang aman, resiko bagi petugas kesehatan di seluruh dunia adalah nyata. Industri dan pemerintah harus bertindak cepat untuk meningkatkan pasokan, mempermudah pembatasan ekspor dan melakukan langkah-langkah untuk menghentikan spekulasi dan penimbunan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir dari laman resmi WHO.
Berdasarkan perhitungan WHO, kebutuhan atas masker medis untuk penanganan Covid-19 mencapai 89 juta per bulan. Sedangkan untuk sarung tangan pemeriksaan mencapai 76 juta dan kacamata sebanyak 1,6 juta per bulan.