Virus Corona Masuk Indonesia Bikin Panik, Ini Aksi Heroik Warga, Bagi Masker & Larang Borong Sembako
Masuknya virus corona ke Indonesia buat masyarakat panik. Ini aksi herok warga bagikan masker hingga tenangkan panic buying.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Diumumkannya kasus virus corona pertama di Indonesia membuat masyarakat panik.
Mereka berbondong-bondong membeli masker, hand sanitizer hingga sembako.
Fenomena panic buying ini terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Seperti yang diumumkan oleh Presiden Jokowi pada Senin 2 Maret 2020 lalu, dua warga negara Indonesia (WNI) positif terpapar virus corona.
Kedua WNI yang terpapar virus corona ini merupakan pasangan ibu (64) dan putrinya (31).
Kini kedua pasien telah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Diumumkannya kasus virus corona pertama di Indonesia ini membuat masyarakat menjadi panik hingga memborong sejumlah masker dan sembako.
Harga masker dan beberapa sembako pun melonjak drastis dari biasanya.
Bahkan beberapa orang memborong sembaro di sejumlah pertokoan.
Masker seakan jadi primadona karena sebagian masyarakat menganggap bahwa virus corona menyebar lewat udara, walaupun anggapan ini keliru.
Virus corona menyebar melalui droplet atau tetesan, seperti semburan saat bersin atau batuk, misalnya.
Pemborongan masker di mana-mana akhirnya membuat stok barang tersebut semakin tipis di pasaran. Imbasnya mudah ditebak: harga masker meroket hingga taraf yang tak masuk akal.
Namun, di tengah kegelisahan tersebut, ada saja aksi warga yang mampu meredam kepanikan. Aksi itu jadi seakan "heroik" di tengah kecemasan yang melanda masyarakat.
Bagi-bagi masker gratis ala Sekolah Relawan

Sekitar 30 anak muda yang tergabung dalam organisasi volunteer Sekolah Relawan membagi-bagikan masker gratis di Stasiun Depok Baru, Selasa (3/3/2020).
Aksi ini dianggap mampu menjadi semacam "oase", di tengah kepanikan warga Depok soal virus corona yang menyebabkan pemborongan serta meroketnya harga masker.
Selain menyediakan masker, anak-anak muda Sekolah Relawan turut menyediakan hand sanitizer dan poster-poster edukasi.
"Masker ini kami hanya peruntukkan untuk orang yang sakit. Jadi ada yang minta masker, kami tanya, 'Ibu sakit atau tidak, kalau tidak ya tidak perlu pakai masker'. Lalu langsung kita jelaskan alasannya, kita edukasi," jelas tutur Ahmad Syarif, koordinator lapangan aksi bagi-bagi masker Sekolah Relawan kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020) pagi.
"Interaksi orang yang mau minta masker dan tidak tahu kalau ternyata masker dibutuhkan oleh orang yang sakit itu yang teredukasi. Itu poinnya," ia menambahkan.
Karena edukasi ini, akhirnya tak semua masker yang diboyong anak-anak muda Sekolah Relawan ludes dibagikan di Stasiun Depok Baru.
Dari 750 lembar masker yang mereka bawa, masih tersisa beberapa boks buat dibagikan hingga rentang waktu satu pekan ke depan.
• Fakta Baru Seputar Virus Corona, Tak Lebih Bahaya Dibanding Flu Musiman, Tanaman Herbal Jadi Obat?
• Tuding Virus Corona Serangan Senjata Biologis Amerika, Pimpinan Garda Revolusi Iran Beberkan Bukti
• 8 Hari Dirawat di RS, Berikut Kondisi Terkini 2 WNI Positif Corona di Depok: Tak Lagi Demam
Masker-masker itu sendiri memang stok mereka yang belum terpakai ketika aksi sebelumnya, yaitu saat isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merebak.
"Orang-orang bisa lihat, anak muda ini menjalani dengan happy, senang, mereka tidak panik dan bisa ngasih aura positif di ruang publik," kata Syarif.
"Waspada itu penting tapi kita jangan lebay. Jangan sampai tidak terkontrol itulah yang pengen kita sampaikan ke masyarakat kemarin," ia berpesan.
Syarif menyambut baik apabila aksi tersebut dapat menular dan ditiru di kota-kota lain.
"Kami punya konten, kami senang kalau kami bisa share ke teman-teman jejaring relawan dan komunitas lain supaya bisa dilakukan juga, direplikasi di kota-kota lainnya," jelas dia.
Pedagang sembako larang pembeli borong barang

Susanna Indrayani. Perempuan berusia 57 tahun yang membuka toko sembako bernama Toko Erwin di Teluk Gong, Jakarta Utara ini viral di media sosial.
Singkat cerita, beberapa jam selang Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kasus positif corona pertama di Indonesia pada Senin (2/3/2020) pagi, Toko Erwin diserbu para pembeli yang hendak memborong barang dagangannya.
"Saya pun enggak nyangka tiba-tiba kok banyak orang datang," ucap Susanna kepada wartawan, Rabu (4/3/2020) sore.
Setelah tahu virus corona menyerang WNI, para pembeli yang datang ke Toko Erwin melakukan panic buying dan membeli barang-barang kebutuhan pokok dengan jumlah banyak.
Mereka kebanyakan mengambil beras, mi instan, biskuit, dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah banyak.
Bahkan, kata Susanna, penjaga toko sampai kewalahan menangani pembeli yang membeludak.
Tak sedikit pula barang dari toko Susanna yang raib lantaran pembeli begitu banyak.
• Pernyataan Pemerintah yang Dibantah WNI Positif Corona, Soal Lapor ke RS & Hubungan dengan WN Jepang
• Moeldoko Tanggapi Beda Singapura & Indonesia dalam Mencegah Corona, Najwa Shihab Ungkap Harapan Ini
• 2 WNI Positif Corona Mulai Membaik, Wali Kota Depok Minta Tetangga Tidak Jauhi Pasien Setelah Sembuh
"Ada orang enggak sabar dia ambil sendiri loh sampai ke dalam. Saya sudah enggak bisa jaga sampai dua begini," kata Susanna.
Melihat para pembelinya seperti orang kepanikan, Susanna pun coba menenangkan.
"Setiap orang beli, saya bilang kalian harus banyak berdoa. Ini barang tetap ada. Asal penyakit ini kalian doakan supaya cepat hilang, itu barang tetap ada," kata Susanna.
"Enggak usah panik, enggak usah takut, barang masih banyak. Saya gituin, biar orang tenang," imbuh dia.
Ia pun tak berpikir untuk menaikkan harga barangnya kecuali menang ada kenaikan dari distributornya.
Barang-barang yang Susanna jual masih dalam harga yang normal.
Misalnya, gula tetap ia jual seharga Rp 13.500 per kilogram dan mi goreng instan seharga Rp 95.000 per dus.
Padahal, dengan permintaan sebanyak itu, ia punya kuasa lebih buat mendongkrak harga-harga barang dagangannya untuk meraup laba maksimal.
Namun, pikiran itu sama sekali tak terbersit di benaknya.
"Saya bukan cari kesempatan begini dalam kesempitan. Saya mau untung banyak atau apa, enggak. Saya harap ini penyakit bisa cepat hilang biar orang tenang gitu," kata Susanna. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dua Aksi Heroik Warga, Bagi Masker Gratis sampai Larang Borong Dagangan