Ortu Siswa Aniaya Kepsek SMAN di Jambi, Tak Terima Anak Diminta Kumpulkan HP, Lempari Kayu & Batu!
Dunia pendidikan Tanah Air kembali tercoreng karena ulah orang tua siswa SMAN 1 Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dunia pendidikan Tanah Air kembali tercoreng karena ulah orang tua siswa SMAN 1 Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Orang tua siswa mengamuk pada kepala sekolah SMAN tersebut.
Ia menganiaya kepala sekolah dengan melempar benda keras seperti kayu dan batu.
Tak hanya itu, pelaku juga mengumpat dengan kata kasar.
Terdengar juga suara letusan seperti senjata api.
Para guru di sekolah pun merasa ketakutan.
Peristiwa tersebut terjadi lantaran masalah sederhana.
• VIRAL Kabar Guru Sekolah di Jakarta Selatan Terindikasi Virus Corona, Dinas Pendidikan Angkat Bicara
Orang tua siswa tidak terima karena anaknya diminta untuk mengumpulkan handphone-nya.
Insiden tersebut terjadi lantaran sekolah sedang melangsungkan ujian.
Aturan di sekolah, handphone siswa dikumpulkan saat ujian berlangsung.
Namun, ada siswa yang menolak untuk mengumpulkan smartphone.
Siswa itu akhirnya ketahuan menggunakan ponselnya dan disita oleh kepala sekolah.
Ayahnya yang mengetahui peristiwa itu tidak terima lalu mengamuk di sekolah.
Bagaimana kronologi peristiwanya?

Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, penganiayaan bermula saat sekolah sedang menggelar ujian pada Rabu (4/3/2020) lalu.
Saat itu, guru pengawas ujian menginstruksikan ketua kelas untuk mengumpulkan handphone (ponsel) seluruh siswa.
Sewaktu ujian berlangsung, seorang siswa izin keluar ruangan untuk ke kamar mandi.
Ternyata, kepala sekolah mendapati siswa itu menggunakan handphone di sekitaran toilet.
"Siswa itu izin keluar ternyata ngambil handphone dan tepergok sama kepala sekolah.
Handphone itu diambil dan disuruh ngambil sama orangtuanya," ungkap sumber Tribunjambi.com yang tak ingin disebutkan namanya.
• Kronologi 77 Siswa di NTT Dihukum Makan Kotoran Manusia, Pihak Sekolah Angkat Bicara, Pelaku di-DO
Kemudian guru tersebut menyampaikan kepada siswa itu agar orang tua siswa mengambilnya.
Pada sore harinya sekira pukul 17.00 WIB, wali murid itu datang ke sekolah dan mencoba menyerang kepala sekolah.
Terjadi perkelahian di sana.
Wali murid tersebut mencoba memukul kepala sekolah menggunakan kayu.
Bukan hanya itu, wali murid itu melempar kepala sekolah menggunakan batu.
Namun sasaran bisa menghindar.
Sebelum wali murid itu melakukan penyerangan terhadap kepala sekolah, terdengar suara letusan mirip senjata api.
"Sempat adu fisiklah di ruangan itu, keduanya langsung dilerai sama guru dan satpam," katanya.
Kejadian itu pun telah dilakukan mediasi di tingkat desa, namun tidak ditemukan titik terang.
Kronologi Penganiayaan
Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman, mengatakan PGRI akan memberikan pendampingan terhadap anggotanya terkait penganiayaan ini.
Kejadian ini bisa menjadi preseden buruk dunia pendidikan.
Ihwal pelaporan dan dugaan ancaman itu dibeberkan oleh Lukman.
Kejadian tersebut bermula pada Rabu (6/3) di SMAN 10 Betara Tanjab Barat saat dilangsungkan ujian yang berbasis android (online).
Sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet.
Untuk memaksimalkan kerja wifi, sekolah melarang seluruh warga sekolah menggunakan handphone selama ujian berlangsung.
Siswa yang membawa HP diminta mengumpulkan handphone secara sukarela.
Setelah sesi I ujian berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tidak menyerahkan HP walaupun sudah diminta.
“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan.
Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman.
• Kronologi Tewasnya Siswi SMP di Gorong-gorong Sekolah, Dibunuh Ayah Gegara Minta Uang, Pelaku Bohong
Namun tak disangka, pada Rabu sore ketika sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar, orangtua murid tersebut mendatangi sekolah.
Saat itu, kepala sekolah bersama waka kurikulum dan beberapa lainnya masih ada di sekolah .
“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar.
Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul kepsek. Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut.
Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” papar Lukman.
Intimidasi tak sampai di situ.
Umpatan juga keluar.
Bahkan oknum orangtua murid tadi juga mengambil kayu stok pramuka yang ada di sekitar, beruntung ia urung memukulkan kayu itu ke kepala sekolah. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul ORANGTUA SISWA NGAMUK Lempar Kayu dan Batu Kepsek SMAN, Tak Terima Anak Diminta Kumpulkan HP