Hadiri ILC, Ibu Bocah yang Dibunuh Siswi SMP Ungkap Kronologi Anaknya Ditemukan: Saya Langsung Blank
Kronologi ditemukannya bocah 6 tahun yang dibunuh siswi SMP di Sawah Besar diungkap sang ibu.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus siswi SMP yang tega membunuh bocah berusia 6 tahun masih bergulir.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap apa motif pelaku membunuh bocah yang merupakan tetangganya sendiri.
Pelaku, NF (15) dikenal dekat dengan korban, APA.
Terlebih APA yang merupakan teman adik pelaku, sering bermain ke tempat NF.
Orang tua korban pun tidak menyangka, NF tega menghabisi nyawa anaknya.
• Keluarga NF Siswi SMP yang Bunuh Anak Kecil Dikabarkan Diusir dari Desa, Para Tetangga Trauma
Hal itu diungkapkan Ratna, ibu bocah korban pembunuhan saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/3/2020).
Ratna masih tidak percaya anaknya telah tiada.
Pada kesempatan itu, Ratna membeberkan kronologi penemuan jenazah putrinya.

"Saya nyari anak saya dulu, saya tanya ke ibu pelaku, tapi dijawab gak ada,
Saya nyari ke neneknya juga ga ada, sampai Magrib belum pulang," kata Ratna, seperti yang dikutip TribunNewsmaker.com dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (11/3/2020).
Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, korban sempat menghilang selama satu hari.
"Ayahnya ikut nyari, tetangga juga bantu nyari sampai jam dua malam juga belum ketemu," katanya.
• Polisi Ungkap Perilaku Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun di Penjara, Tak Ada Kegelisahan, Akui Nyaman
Pagi harinya, ia juga masih terus mencari keberadaan sang anak hingga melihat polisi datang ke tempat pelaku.
Diungkapkan Ratna, ia sempat melihat sandal korban di rumah pelaku.
Namun, ia sama sekali tidak menaruh rasa curiga.
Disebutnya, korban memang sering kali meninggalkan sandalnya di rumah pelaku.
"Memang sandal ada, anak saya memang gitu kadang suka ninggalin sendal di situ (rumah pelaku),
nanti dia (korban) ambil sandal lagi di rumah gitu," ucap Ratna.
Saat itu ia juga memiliki pikiran negatif terhadap pelaku.
"Pikiran saya itu biasa aja gitu, jadi saya enggak punya pikiran negatif apa gimana sama rumah (pelaku) itu," terangnya.
Ketika sang anak tak kunjung pulang, Ratna sempat berusaha mencari anaknya dan dibantu oleh tetangga.
Namun ia tetap berpikir bahwa anaknya sedang bermain ke suatu tempat.
"Jadi saya pikir ya udah mungkin dia (korban) main, apa ke mana gitu," kata Ratna.
Ratna yang belum mengetahui keberadaan korban kemudian melihat aparat kepolisian yang berdatangan ke rumah pelaku.
Ia sama sekali tidak mengetahui bahwa sang anak rupanya ada di rumah tersebut.
"Belum sama sekali, saya enggak tahu kalau anak saya ada di situ," jelas Ratna.
"Setelah datang polisi di situ terus ada satu orang ngomong 'Di lantai dua'," imbuhnya.
• Reaksi Siswi SMP Setelah Membunuh Bocah 6 Tahun, Tenang & Sibuk Main Ponsel, Sempat Update Status
Polisi yang mendatangi rumah pelaku membuat para tetangga turut ramai menyaksikan.
Ratna yang bingung lalu bertanya ke para tetangga.
Namun pertanyaannya tak dijawab oleh tetangga.
Ia mengaku sempat emosi saat pertanyaannya tak digubris.
"Saya nanya 'Di lantai dua itu ada apa?' Tapi orang itu enggak ngasih tahu," ucap Ratna.

Pikirannya pun langsung nge-blank (kosong) saat dengar ada yang meninggal.
"Jadi saya kesel, langsung blank, karena ada yang bilang tewas atau apa pada saat itu," ujarnya.
Saat tahu anaknya jadi korban pembunuhan, Ratna langsung syok dan tidak bisa berpikir apapun.
Seperti yang diberitakan, jenazah APA ditemukan di dalam lemari pakaian sang pelaku, Jumat (6/3/2020).
APA tewas setelah kepalanya ditenggelamkan ke dalam bak mandi oleh pelaku.
Banyak tetangga yang langsung mendatangi kediaman Ratna waktu itu.
"Karena ada yang bilang anaknya begini, 'anaknya begini', udah ramai semua di rumah saya, saya enggak bisa berpikir apa-apa lagi," ujar Ratna.
• Terkuak 13 Gambar Siswi SMP Pembunuh Bocah, Berkali-kali Tulis Pesan Kebencian untuk Sang Ayah
Bahkan dalam keadaan seperti itu, Ratna masih meyakini bahwa sang putri masih hidup.
"Cuma dalam hati saya, anak saya masih hidup pada saat itu," kata Ratna.
"Anak saya benar-benar masih hidup, pada saat itu saya berpikirnya begitu," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Ratna juga membeberkan kelakuan pelaku.
"Yang saya tahu, dia cukup baik, dibilang kurang ajar juga engga.
Dia tidak pernah main di lingkungan sekitar.
Jarang sekali," kata Ratna. (TribunNewsmaker.com/ Listusista)