Pasien Corona Merasa Ditelantarkan, Pemerintah Minta RS Jaga Etika, 'yang Elegan Gitu Lho'
Achmad Yurianto tanggapi keresahan pasien yang merasa ditelantarkan rumah sakit. Minta RS jaga etika.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto angkat bicara soal keresahan pasien Covid-19 yang merasa ditelantarkan pihak rumah sakit.
Belakangan beberapa orang yang merasakan gejala Covid-19 berinisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit.
Namun ternyata beberapa dari mereka justru mendapat perlakuan tak mengenakkan dari pihak rumah sakit.
Pasien merasa ditelantarkan oleh pihak rumah sakit dan tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Seperti yang diketahui, jumlah pasien positif virus corona semakin bertambah.
Sampai hari Rabu 18 Maret 2020, total ada 172 pasien posiitif virus corona.
• Curhatan Dokter Rawat Pasien Corona, Resah karena Jumlah Membludak Sampai Jadwal Kerja Dirombak
• Alasan Lengkap Gisel Liburan ke Bali Saat Wabah Virus Corona, Bukan Egois, Panjang Kalau Dijelasin

Jumlah ini terus bertambah sejak kasus pertama virus corona di Indonesia.
Mereka yang mulai merasakan gejala terjangkit virus corona pun melakukan tes di rumah sakit.
Seorang pasien dalam perawatan menceritakan perlakuan pihak rumah sakit kepadanya.
Tak didampingi atau diobati, pasien tersebut justru dibiarkan pulang dan tak mendapat tindakan apa-apa.
Terkait apa yang menimpa pasien tersebut, Achmad Yurianto pun angkat bicara.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier dalam podcast 'Close The Door' yang diunggah pada 17 Maret 2020 kemarin.
• Nikita Mirzani Gelontorkan Rp 100 Juta untuk Cegah Virus Corona, Sampaikan 2 Harapan Menyentuh
• Awalnya Tak Merasa Gejala Apapun, Bintang Film Avengers Idris Elba Positif Virus Corona
Saat itu, yuri mengatakan, beberapa RS enggan merawat pasien Covid-19 karena tidak ingin citranya jatuh dan dihindari pasien-pasien penyakit lain.
"Substansinya (dari pernyataan) itu apa? Substansinya itu ada pasien yang ditelantarkan.
Iya kenapa dia ditelantarkan, kalau dia emang mau dirujuk ya rujuk saja dengan baik-baik.
Masak dibiarkan begitu saja," ujar Yuri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
Dengan kata lain, Yuri ingin menyatakan, rumah sakit tidak boleh menelantarkan pasien Covid-19.
Yuri menuturkan, informasi yang disampaikannya kepada Deddy itu bertujuan agar RS lain mau berubah.
"Jangan kemudian dianggap RS tidak mau berubah, sehingga pasiennya banyak yang terlantar.

Tujuannya, supaya RS itu (yang menolak pasien Covid-19) tahu bahwa yang dilakukan itu tidak benar," tegas Yuri.
Sebab, menurutnya tidak masalah jika sebuah RS tidak mau merawat pasien Covid-19.
Namun, sikap demikian harus tetap memperhatikan etika pelayanan kepada pasien.
"Silakan tidak mau merawat karena fasilitasnya tidak ada.
Tapi etikanya dong, yang elegan gitu lho.
Jangan kemudian pasien merasa diusir gitu," jelasnya.
Saat kembali dikonfirmasi apakah ada banyak RS yang menolak merawat pasien Covid-19, Yuri mengatakan ada beberapa RS.
"Ya ada beberapa RS, " katanya.
Namun, kata Yuri, banyak juga RS swasta yang saat ini merawat pasien Covid-19.
Selain itu, ada pula RS Pertamina Jaya yang sudah menyiapkan satu tempat khusus untuk merawat pasien Covid-19.
"Kalau RS Pertamina Jaya itu atas perintah BUMN.
Banyak kok RS yang merawat pasien Covid-19," tambah Yuri.
Sebagaimana diketahui, pernyataan Yuri soal RS yang menjaga citra dengan menolak pasien Covid-19 menjadi perbincangan banyak pihak.
Pernyataan itu berawal saat Deddy Corbuzier memutarkan salah satu video pasien perempuan yang merasa ditelantarkan oleh salah satu RS.
• Cerita Idris Elba Tertular Corona Tapi Tak Ada Gejala Apapun, Sang Aktor Berpesan untuk Waspada
• Diplo Curhat Perjuangan Isolasi Diri saat Pandemi Corona, Sedih Harus Pisah dengan Buah Hati
Pasien yang berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) itu mengeluhkan pelayanan RS yang seolah tidak tahu harus melakukan tindakan apa.
Si pasien juga diminta langsung datang ke empat RS yang menjadi pusat rujukan.
Pasien yang merasa kebingungan itu pun lantas mengatakan jika dirinya kemudian merasa malas datang ke empat RS yang dimaksud, tetapi lantas pulang ke rumah dan berinteraksi dengan orang lain, dia tidak tahu dampak yang terjadi.
Menanggapi video itu, Yurianto mengatakan kepada Deddy bahwa ada beberapa RS yang menjaga citra agar jangan sampai diketahui mereka sedang merawat pasien Covid-19.
Sebab jika hal itu diketahui publik, pasien lain enggan datang.
Yuri juga mengatakan apa yang dilakukan oleh RS itu melanggar hukum.
Sebab menurut Yuri menolak pasien diperbolehkan tetapi harus ada alasan yang jelas, mekanisme yang jelas dan minimal pasien mendapat keterangan dan arahan yang baik sehingga tidak merasa ditelantarkan (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pasien Covid-19 Merasa Ditelantarkan, Pemerintah Minta Rumah Sakit Jaga Etika