Breaking News:

Keluarga Mandikan Jenazah PDP Corona, Kekeuh Meninggal karena Sakit & Kini Sekeluarga Dikarantina

Nekat mandikan jenazah yang berstatus PDP Corona, keluarga berasalan meninggal karena sakit & kini sekeluarga diisolasoi serta disemprot disinfektan

Editor: Talitha Desena
Xinhua via SCMP
Ilustrasi tim medis fokus virus corona 

TRIBUNNEWSMAKER.COM, ACEH - Lagi, keluarga memutuskan untuk mengurus jenazah yang seharusnya dilakukan petugas medis.

Anggota keluarganya disebut meninggal karena sakit meski juga PDP Corona.

Akhirnya, sekeluarga di Aceh pun harus menjalani karantina.

Nekat mandikan jenazah yang berstatus PDP Corona, keluarga berasalan meninggal karena sakit & kini sekeluarga diisolasoi serta disemprot disinfektan

Dunia dan Indonesia tengah darurat virus Corona atau Covid-19.

Update terbaru seperti yang dikutip dari Kompas.com, di Indonesia pada 27 Maret 2020, positif virus Corona 1046 orang, sembuh 46 orang, dan meninggal 87 orang.

Kontribusi Putri Tanjung Tangani Corona, Sumbang Makanan untuk 2000 Tim Medis hingga Galang Donasi

Kisah Pilu Tenaga Medis Virus Corona yang Diusir dari Kos Sampai 3 Hari Menginap di Rumah Sakit

Ilustrasi Perawat Menangis dan Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Perawat Menangis dan Ilustrasi Covid-19. (Kolase TribunNewsmaker - AFP/ Miranda dan Shutterstock)

Pemerintah telah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mengurangi penyebaran virus tersebut di masyarakat.

Pasien yang meninggal dunia karena virus Corona terus bertambah setiap harinya.

Baru-baru ini, seorang warga dari Aceh yang berstatus PDP meninggal dunia.

Keluarga membongkar plastik jenazah pasien virus Corona atau Covid-19 terjadi di Desa Puloe Trieng, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Kamis (23/3/2020).

Tak hanya membongkar plastik kedap udara, keluarga itu juga memandikan jenazah berinisial EY (43) yang statusnya masih Pasien dalam Pengawasan (PDP).

Meskipun statusnya PDP, sebenarnya jenazah harus diproses seperti prosedur jenazah pasien positif Covid-19.

TNI, kepolisian dan tenaga Puskesmas langsung turun tangan untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh orang yang terlibat memandikan jenazah tersebut.

Disinfektan juga disemprotkan ke rumah duka dan sekitar rumah duka.

Wajib Karantina Mandiri

Selain disemprot disinfektan, keluarga ataupun tetangga yang terlibat dalam pemulasaran jenazah wajib melakukan karantina mandiri.

Mereka diawasi oleh petugas medis dari Puskesmas Syamtalira Bayu.

“Kami imbau pada keluarga, meski hasilnya belum keluar apakah positif atau negatif corona, protokol pemakaman harus diikuti sesuai petunjuk yang telah ditetapkan," kata Jurubicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Utara, Andre Prayudha, Jumat (26/3/2020).

"Ini upaya mencegah penyebaran virus dan kami harap masyarakat memahaminya untuk kebaikan bersama,” pungkasnya.

Keluarga meyakini sakit yang dialami EY hanya sakit biasa, bukan karena Covid-19.

"Keluarga bersikeras almarhumah itu meninggal dunia karena sakit normal. Karena selama di Malaysia pun, sejak tahun lalu, memang sudah sakit. Itu keterangan warga. Maka, mereka memandikan dan menyakini bukan meninggal dunia karena Covid-19,” kata Andre.

Kasus PDP meninggal ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di Aceh.

Sebelumnya, pasien AA asal Lhokseumawe meninggal dunia dan hasil uji laboratorium menyatakan positif corona.

(Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nekat Mandikan Jenazah PDP Corona, Keluarga di Aceh Disemprot Disinfektan dan Dikarantina

Dan Tribunnews.com, Yakin Meninggal karena Sakit, Keluarga Nekat Mandikan Jenazah PDP Corona & Kini Diisolasi

2 WNI Positif Virus Corona, Jokowi Ungkap Indonesia Sudah Siap, Siapkan Ratusan Ruang Isolasi di RS
2 WNI Positif Virus Corona, Jokowi Ungkap Indonesia Sudah Siap, Siapkan Ratusan Ruang Isolasi di RS (Kemenkes RI dan KOMPAS.com/Ihsanuddin)

4 Tips Pencegahan Virus Corona Ala Jokowi: Hindari Sentuh Mata, Hidung, & Mulut Serta Jaga Jarak

TRIBUNNEWSMAKER.COM Empat tips pencegahan corona ala Presiden Jokowi: Hindari sentuh mata, hidung, dan mulut serta jaga jarak.

Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tidak takut dengan wabah virus corona.

Hal itu disampaikan Jokowi lewat akun instagram pribadinya @Jokowi,  Sabtu (7/3/2020).

"Tidak perlu takut dengan yang namanya virus corona.

Karena virus corona dari data yang saya terima 94 persen lebih penderitanya dapat disembuhkan," ujar Jokowi.

Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini lantas memberikan empat tips untuk mencegah penularan virus corona.

"Oleh karena itu kita perlu melakukan hal-hal seperti ini. Pertama jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," kata mantan Wali Kota Solo ini.

Jokowi mencontohkan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Ia memperagakan cara mencuci tangan selama 20 detik, menggosok telapak tangan, jari-jari tangan, sela-sela jari tangan, punggung tangan hingga membersihkan ibu jari.

Setelahnya, Jokowi membilas kedua tangan dengan air yang mengalir hingga bersih.

Selain cuci tangan dengan benar, ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan, yakni hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.

Sebab, telapak tangan tentu akan menyentuh berbagai macam benda dan rentan terkena virus.

"Kalau telapak tangan kita sudah terkena virus, maka virus itu akan mudah masuk melalui mata, hidung dan mulut. Jadi ingat hindari menyentuh mata, hidung dan mulut," pesan Jokowi. 

Ketiga, menjaga jarak jarak terhadap siapa saja yang batuk atau bersin.

Sebab, virus corona bisa mengebar lewat tetesan cairan yang keluar pada saat batuk atau bersin.

Keempat, memberikan masker kepada yang sakit agar tidak menular kepada yang lain.

"Cukup sederhana dan mudah dilaksanakan. Jadi sebenarnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus corona itu sendiri, tapi rasa cemas, panik dan ketakutan yang berlebihan, berita hoaks dan rumor," ungkap Jokowi.

Dia meminta masyarakat Indonesia menjaga solidaritas untuk mengatasi potensi penularan virus corona.

"Kita sebenarnya harusnya yakin kepada fakta, informasi, solidaritas bersama dan gotong royong," tegas Jokowi.

Jokowi Minta Masyarakat Tak Panik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak panik dalam menghadapi wabah virus corona atau COVID-19.

Meski dianjurkan untuk tidak panik, namun masyarakat juga diminta untuk tetap waspada.

Segala pencegahan perlu dilakukan.

Jokowi meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan.

 BTP Masuk Bursa Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Fadli Zon Sindir Pedas: Luar Biasa Pak Jokowi Ini

Melalui laman Twitter resminya, Jokowi membeberkan penularan virus corona, Jumat (6/3/2020).

Dalam informasi yang dibagikan, virus corona dapat tertular melalui droplets atau percikan batuk atau bersin secara langsung maupun melalui perantara.

Perantara yang dimaksud yakni bisa gagang pintu atau pegangan tangga.

Jokowi membahas mengenai wabah Virus Corona
Jokowi membahas mengenai wabah Virus Corona (Kolase TribunNewsmaker - KOMPAS.COM/DEWANTORO, Sky News dan Instagram Jokowi)

Lewat laman Twitternya, Jokowi mengatakan pemerintah sudah sangat serius menghadapi kasus virus corona ini.

Ia memberikan informasi mengenai virus mematikan tersebut.

"Sebagaimana lebih 70 negara lain, virus korona telah menjangkiti beberapa warga kita.

Saya memahami keresahan yang timbul di masyarakat.

Pemerintah sangat serius menghadapi kasus ini.

Kita tentu bisa melaluinya dengan baik, bergandengan dengan masyarakat dunia," tulis Jokowi.

Pesan Jokowi soal Virus Corona
Pesan Jokowi soal Virus Corona (Twitter Jokowi)

Diberitahukan, virus corona berasal dari hewan yang melompat ke manusia.

Virus tersebut menular melalui percikan ludah dan ingus.

"Corona adalah sejenis virus yang dapat menginfeksi hewan dan manusia, serta menyebabkan penyakit saluran pernapasan.

Virus corona berasal dari hewan yang melompat ke manusia, lalu terjadi penularan virus antarmanusia melalui percikan ludah dan ingus.

Saat seseorang batuk atau bersin, bisa juga melalui perantara seperti gagang pintu atau pegangan tangga," ujar Jokowi dalam pernyataan resminya.

 Pasien Mengaku Baru Tahu Positif Corona Setelah Diumumkan Jokowi, Kemenkes Berikan Bantahan

Jokowi juga membeberkan segala persiapan yang telah dilakukan pemerintah.

Ia memastikan Indonesia siap menghadapi virus corona yang memiliki tingkat kematian sekitar 2 persen tersebut.

Diungkapkannya, angka kematian virus corona lebih rendah dibandingkan SARS yang sekitar 10 persen atau MERS 35 persen.

Persiapan yang diungkapkan yakni mengenai fasilitas kesehatan yang memadai.

"Pemerintah telah menyiapkan lebih dari 132 rumah sakit, dengan fasilitas sesuai standar internasional," ujarnya.

 8 Hari Dirawat di RS, Berikut Kondisi Terkini 2 WNI Positif Corona di Depok: Tak Lagi Demam

Tak hanya itu, di bandara dan pelabuhan yang ada di Indonesia juga sudah dilengkapi dengan thermal scanner.

"Semua bandara dan pelabuhan telah dilengkapi dengan thermal scanner.

Di dalam negeri pemerintah, Indonesia telah menyiapkan lebih dari 132 RS dengan fasilitas sesuai standar internasional," ungkap Jokowi.

Jokowi kemudian mengingatkan musuh terbesar Indonesia saat ini justru bukan virus corona, melainkan rasa panik, cemas dan ketakutan yang berlebihan.

Selain itu, hoaks atau informasi bohong yang beredar luas terutama di media sosial juga menjadi musuh terbesar masyarakat.

Ia lantas meminta masyarakat untuk memerangi hoaks di tengah virus corona yang mewabah.

"Yakinlah dengan fakta dan informasi dari sumber resmi, mari menggalang solidaritas bersama dan gotong royong menghadapinya," ujarnya. (TribunNewsmaker.com/ Listusista)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Acehvirus coronaCovid-19jenazahPDP
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved