Kisah Tukang Gali Kubur yang Takut Kuburkan Jenazah Covid-19 Hingga Lari Kabur, Sampai Dirayu Bupati
Tukang gali kubur ini takut untuk menguburkan jenazah yang terpapar virus Corona, kabur ke rumah hingga diyakinkan Bupati
Editor: Talitha Desena
Menurut keterangan pasien tersebut meninggal pada Kamis (26/3/2020) pagi.
Pada saat pasien akan dimakamkan, tukang gali kubur yang tahu akan meggali makam pasien covid-19 yang meninggal, justru memilih kabur.
Dia pulang ke rumah karena ketakutan.
Padahal sesuai SOP jenazah Covid-19 yang meninggal harus segera dimakamkan tak boleh lebih dari 4 jam.

"Lubang makam memang sudah disediakan oleh tiga penggali kubur, pada Kamis dini hari," kata Nur Ahmad.
"Tetapi setelah itu ditinggal karena takut," katanya.
"Saya sampai mengejarnya ke rumahnya," imbuhnya.
"Saya yakinkan, dan saya beri alat pelindung diri," terangnya dikutip dari Kompas.com.
Alhasil, jenazah tersebut pun akhirnya berhasil dimakamkan, setelah Bupati berusaha meyakinkannya.
Sesuai dengan standar, jenazah Covid-19 dilapisi dengan plastik, kemudian ditutup peti ketika dimakamkan.
Sementara, petugas pemakaman menggunakan alat pelindung diri yaitu APD, sesuai standar medis, seusai digunakan baju pelindung ini harus segera dimusnahkan.
Bupati Sidoarjo Nur Ahmad juga sempat mengunggah proses pemakaman warga yang meninggal akibat Covid-19 melalui akun Facebooknya.
Video tersebut mendadak viral, dilihat sebanyak 6.341 kali dan dibagikan sebanyak 203 kali dengan 119 komentar.
Dalam tayangannya, pemakaman itu akhirnya dilakukan pada pagi buta pukul 03.40 dengan lampu penerangan dari mobil di komplek pemakaman di Desa Praloyo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Dia juga menjelaskan identitas pasien adalah domisili Sidoarjo.