Dulu Unjuk Rasa Tak Mau Lockdown & Hingga Pimpin Gerakan Itu, Audrey Whitlock Positif Covid-19
Pemimpin gerakan anti lockdown di Amerika, Audrey Whitlock, dinyatakan positif virus Corona dan kini dikarantina
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kisah menarik terkait virus Corona tengah terjadi di Amerika.
Audrey Whitlock, pemimpin gerakan anti lockdown malah dinyatakan positif virus Corona.
Dirinya buka suara terkait kondisinya kini!
Pemimpin gerakan anti lockdown di Amerika, Audrey Whitlock, dinyatakan positif virus Corona dan kini dikarantina.
Amerika Serikat tengah berjuang dalam penanganan virus Corona.
Hingga 29 April 2020, negara Amerika memiliki kasus terbanyak virus Corona.
• Jadi yang Tertinggi Terdampak Corona, Amerika Serikat Siap Beri Bantuan Ventilator untuk Indonesia
• Amerika Kirim Ventilator, Angka Kesembuhan Pasien Corona Indonesia Bisa Melonjak! Ini Kehebatannya

Dimana 58.670 meninggal dunia dan 140.138 sembuh, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Negara tersebut juga menghadapai masyarakatnya yang dianggap 'sulit diatur'.
Bahkan, sampai muncul gerakan anti lockdown di masyarakat.
Mereka turun ke jalan dan menyuarakan anti lockdown dan meminta warga lain keluar rumah.
Pemimpin gerakan tesebut adalah Audrey Whitlock.
Namun, justru hal tak diduga terjadi kepada Audrey Whitlock.
Audrey Whitlock tidak bisa mengikuti dua kali unjuk rasa yang dijadwalkan karena positif terjangkit virus corona.
Dilansir dari New York Post, Whitlock yang mengelola Halaman Facebook ReOpen NC memasuki masa karantina selama dua pekan yang berakhir pada Minggu (26/4/2020) setelah positif terjangkit virus corona.
Di halaman Facebook itu terdapat keterangan bahwa kebanyakan anggota gerakan anti-lockdown merupakan pemilik bisnis dan karyawan yang kehilangan pendapatan mereka sehingga tidak bisa memberikan hak-hak keluarga mereka.