Didi Kempot Meninggal Dunia
Media Internasional Beritakan Wafatnya Didi Kempot: Tidak Ada Orang Suriname yang Tak Mengenalnya
Berbagai media internasional turut memberitakan kabar meninggalnya Didi Kempot: Tidak ada orang Suriname yang tak mengenalnya.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penyanyi campursari, Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa, 5 Mei 2020.
Didi Kempot menghembuskan napas terakhirnya pagi hari di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Meninggalnya Didi Kempot yang secara mendadak begitu mengejutkan publik.
Pasalnya pelantun tembang 'Pamer Bojo' itu sebelumnya tidak mengeluhkan sakit.
Bahkan Didi Kempot sempat melakukan konser amal secara online untuk membantu berdonasi melawan Covid-19.
Didi Kempot juga sempat membuat video klip untuk single barunya berjudul 'Ojo Mudik'.
• 4 Hal yang Lekat dengan Didi Kempot, Akan Selalu Diingat dari Maestro Lord of Broken Heart
• REAKSI Didi Kempot Saat Ditanya Adiknya, Mas, Kenapa Kakimu Bengkak-bengkak? Firasat Itu Nyata
• BANJIR DOA HARU, Lukisan Didi Kempot Dipertemukan Tuhan dengan Glenn Fredly Unggahan Mutia Ayu

Kabar meninggalnya Didi Kempot ini turut diberitakan media asing.
Mulai dari media internasional di Inggris hingga media lokal di Suriname.
Dari media internasional, BBC melalui Twitter-nya mengabarkan Didi Kempot meninggal dunia.
Tweet itu diunggah malam ini pukul 19.10 WIB.
Namun BBC sempat melakukan kesalahan dalam pemberitaan ini. Dalam tweet pertamanya kematian Didi Kempot dihubungkan dengan virus corona.
• Banyak yang Tanya Agama Didi Kempot, Sahabat Dekat Ini Beri Jawaban Lugas Fakta Pemakaman dan KTP
• 5 FAKTA Didi Kempot yang Tak Banyak Diketahui, HP Jadul, Tak Pakai WhatsApp hingga Akronim Kempot
Media ternama asal Inggris itu kemudian menghapus tweet pertama dan mengunggah tweet baru yang ditulis, "Penyanyi folk Didi Kempot telah meninggal, penyebab kematiannya belum diketahui."
Hingga berita ini diunggah belum ada berita di BBC, baru kicauan di Twitter saja.
Sementara itu di Suriname di mana penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo ini sangat populer di sana, kabar kematiannya juga diberitakan media online.
dwtonline.com menuliskan judul berita " Didi Kempot meninggal karena serangan jantung".
dwtonline mendasarkan pemberitaannya dari kanal YouTube Kompas TV, dan mengutip pernyataan eks penyiar senior kenamaan di Suriname, Jurmic Partodongso.
"Dia telah berkontribusi dalam melestarikan bahasa Jawa melalui lagu-lagunya."
"Saya pikir tidak ada orang Suriname yang tidak mengenalnya," kata Jurmic Partodongso.
Didi Kempot diketahui kerap menggelar konser di Suriname, negara yang terletak di Amerika Selatan.

Oleh karenanya, lagu- lagu Didi Kempot sangat terkenal di Suriname, seperti Angen Paramaribo, Layang Kangen, dan Ali-ali.
dwtonline juga memberitakan, dua bulan lalu Didi Kempot manggung bareng Stanlee Rabidin, penyanyi Suriname yang sangat mencintai budaya Jawa.
• Jasa Besar Didi Kempot untuk Karir Tiara Idol, Sampai Dapat Julukan Tiara Cendol
• Sosok Didi Kempot yang Sebenarnya Dibongkar Para Kerabat, Terkenal Sangat Peduli dengan Orang Lain
• Bernama Asli Dionisius Prasetyo, Ini Asal Usul Nama Didi Kempot & Kisahnya Ciptakan 800 Lagu Lebih
Mereka berduet di Purwokerto dan menyanyikan lagu Pamer Bojo.
Media Suriname lainnya yang memberitakan Didi Kempot meninggal dunia adalah culturu.com.
Di judul beritanya, media tersebut menuliskan "Penyanyi terkenal Didi Kempot meninggal dunia", dengan menampilkan foto Didi Kempot sedang konser.
Culturu menyertakan kronologi meninggalnya Didi Kempot, yang tidak sadarkan diri saat dilarikan ke rumah sakit hingga mengembuskan napas terakhirnya di RS Kasih Ibu, Jawa Tengah.
Media tersebut juga mencantumkan julukan Didi Kempot yakni The Godfather of Broken Hearts, karena lagu-lagunya yang bertema kesedihan, percintaan, dan patah hati.
Menutup pemberitaan, Culturu menuliskan konser terakhir Didi Kempot di Suriname adalah Oktober 2018 yang bertajuk Layang Kangen Tour.
"Saat konser, Kempot menerima penghargaan dari Presiden Desi Bouterse atas kecintaannya kepada Suriname."
"Kempot telah menggelar 10 konser selama 20 tahun terakhir di Suriname, yang semua tiketnya habis terjual," demikian yang ditulis Culturu.
Perjalanan Pilu saat Merintis Karir hingga Kini Disebut Sebagai Legenda
Untuk mengenang sosok Didi Kempot, Tribunnewsmaker telah merangkum deretan fakta menarik mengenainya.
Berikut ulasannya!

Awal Merintis Karir
Didi Kempot bukanlah penyanyi yang langsung muncul sebagai artis rekaman terkenal.
Dirinya mengawali perjuangan sebagai musisi jalanan atau pengamen.
Sekitar tahun 1984, Didi mulai menekuni profesi tersebut di Solo.
Bermodalkan ukulele dan kendhang, ia mengamen di kota kelahirannya Surakarta, Jawa Tengah, selama tiga tahun.
Pada tahun 1987, Didi Kempot dan teman-temannya mencoba peruntungan dengan pergi ke Jakarta.
• Foto& Fakta Yan Vellia, Istri Didi Kempot yang Seorang Penyanyi Dangdut Berwajah Oriental
Pada zaman tersebut, para musisi jalanan berlomba-lomba untuk masuk dapur rekaman dengan cara merekam lagu sendiri lalu menawarkan langsung ke produser.
Jika memang berbakat, para produser biasanya tak ragu untuk mengajak musisi jalanan rekaman dan berkarier di industri musik.
Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Didi Kempot dan teman-temannya berhasil menarik perhatian label Musica Studio's.
Tepat di tahun 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya.
Salah satu lagu andalan di album tersebut adalah "Cidro".
Hingga kini lagu tersebut masih sering diputar dan dinikmati kalangan muda hingga tua.
Pendidikan
Didi juga diketahui tidak menamatkan bangku sekolahnya.
Saat masih duduk di tingkat SMA, Didi memutuskan untuk tak melanjutkannya.
Usut punya usut, dia terpengaruh dengan perkataan sang ayah yang menyebutkan bahwa menjadi seniman itu tidak perlu sekolah tinggi karena yang terpenting adalah praktek.

Lagu-lagunya Meledak di Pasaran
Lagu ciptaan Didi Kempot banyak yang meledak di pasaran.
Lagu lawasnya juga masih ngehits hingga kini.
Single Stasiun Balapan salah satunya.
• Didi Kempot dan 8 Selebriti Tanah Air yang Berpulang saat Berada di Puncak Karier
Stasiun Balapan merupakan salah satu lagu paling populer milik Didi Kempot.
Di awal karirnya, nama Didi Kempot semakin dikenal masyarakat berkat lagu tersebut.
Ia merekam lagu tersebut pada 1998, kemudian albumnya berhasil diluncurkan satu tahun setelahnya.
Bahkan, berkat lagu tersebut dirinya dinobatkan sebagai Duta Kereta Api.
Kisah di Balik Tembang Stasiun Balapan
Tembang Stasiun Balapan menceritakan sebuah stasiun di Solo.
Lagu tersebut Didi Kempot ciptakan saat dia masih mengamen di sana.
Didi terinspirasi dari para penumpang di stasiun tersebut.
Dirinya pun berhasil membuat lirik dengan beberapa sindiran pada para penumpang kereta di Stasiun Balapan.

Mengulik Sejarah Nama Kempot
Terlahir dengan nama Didi Prasetyo, banyak orang awam yang bertanya-tanya tentang nama Kempot di belakangnya.
Setelah ditelusuri, Kempot adalah singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.
Didi Kempot mengaku bahwa dirinya merupakan pengamen yang eksis di jalanan Yogyakarta pada tahun 1984 – 1989.
Dikenang Sebagai Legenda
Semasa hidupnya, Didi Kempot telah menciptakan lebih dari 700 lagu.
Lagu yang ia buat mayoritas bertema tentang patah hati.
Kepopuleran Didi Kempot tidak diragukan lagi.
• Kebaikan Didi Kempot Sebelum Wafat Memukau Presiden, Jokowi Sempat Memuji, Terimakasih Mas Didi
Ketika manggung selalu dipadati oleh kaum milenial.
Aksi panggung hingga lagunya bahkan kerap trending dan viral di media sosial.
Banyak anak-anak muda yang hafal dengan lagunya.
Kini, sosoknya dikenang sebagai legenda.
Meski telah tiada, karya-karyanya akan abadi, selalu membekas dan dikenang di hati para penggemarnya.
Selamat jalan Didi Kempot, Godfather of Broken Heart, sang legenda. (Tribunnewsmaker.com/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Didi Kempot Meninggal, Media Inggris dan Suriname Ikut Beritakan" dan di Tribunnewsmaker.com dengan judul Mengenang Sosok Didi Kempot, Perjalanan Pilu saat Merintis Karir hingga Kini Disebut Sebagai Legenda.
BACA JUGA: di Tribunnews.com dengan judul Media Internasional Beritakan Wafatnya Didi Kempot: Tak Ada Orang Suriname yang Tidak Mengenalnya.