Breaking News:

Cerita Pemuda Asal Palembang Hilang Selama 3 Tahun, Pamit Liburan, Ibu Yakin Anaknya Masih Hidup

Seorang pemuda asal Palembang hilang selama 3 tahun setelah pamit liburan bersama teman-temannya. Ibu yakin anaknya masih hidup.

Editor: ninda iswara
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Ita (42) menunjukkan foto anaknya Kevin Kenzona Pratama alias Agam (19) yang hilang di Garut sejak tiga tahun terakhir dan hingga saat ini tak diketahui dimana keberadaannya. Kevin hilang bersama lima orang temannya yang juga warga Palembang, Sumatera Selatan, Senin (18/4/2020). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pemuda bernama Kevin Kenzona Pratama alias Agam (19) dikabarkan hilang selama 3 tahun.

Sang ibu yang bernama Ita (43) sampai saat ini masih menunggu kepulangan putranya.

Sudah 3 tahun Agam hilang dan tak diketahui keberadaannya.

Agam sendiri merupakan seorang pemuda yang berasal dari Jalan H Azaari, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan.

Meski Agam telah 3 tahun hilang, sang ibu percaya kalau putranya masih hidup sampai saat ini.

Kendati demikian, Ita mengaku tak tahu dimana Agam berada.

Menghilang 3 Hari, Pasien Corona Ini Ternyata Berobat ke Dukun, 11 Orang Ditetapkan Jadi ODP

Keluarga Dituduh Bantu Hilangkan Jejak, Ferdian Paleka: Ayah Sarankan Serahkan Diri Tapi Saya Takut

Ita (42) menunjukkan foto anaknya Kevin Kenzona Pratama alias Agam (19) yang hilang di Garut sejak tiga tahun terakhir dan hingga saat ini tak diketahui dimana keberadaannya. Kevin hilang bersama lima orang temannya yang juga warga Palembang, Sumatera Selatan, Senin (18/4/2020).
Ita (42) menunjukkan foto anaknya Kevin Kenzona Pratama alias Agam (19) yang hilang di Garut sejak tiga tahun terakhir dan hingga saat ini tak diketahui dimana keberadaannya. Kevin hilang bersama lima orang temannya yang juga warga Palembang, Sumatera Selatan, Senin (18/4/2020). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Ia dan keluarga masih terus mencari keberadaan Agam.

Cerita hilangnya Agam ini sempat viral di Twitter yang ditulis oleh adiknya sendiri.

Agam hilang tanpa jejak bersama lima rekannya yakni Aditya Wiratama (20), Muhamad Ihsan (29), M Ali Topan alias Topan (33), Dian Wahyudi alias Cekok (27), dan Aat Hadi Yatna (24).

Penantian Ita dan suaminya Iwan (52) berawal saat Agam pamit untuk berlibur ke Garut, Jawa Barat bersama lima rekannya.

Agam berangkat dari rumahnya pada 30 Agustus 2017.

Mereka pergi ke Jawa dengan menggunakan pesawat.

Saat itu Agam baru selesai ujian semester di Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

"Saya cuma pesan, jangan lama-lama Nak, Agam nanti mau kuliah. Setelah itu anak saya pergi pakai pesawat bersama lima temannya," kata Ita.

Mampir ke Serang untuk pinjam motor 

Ita bercerita, sebelum ke Garut, Agam sempat mampir ke rumah tantenya bernama Desi di Serang, Banten untuk meminjam sepeda motor.

Agam dan rekan-rekannya kemudian bertolak ke Garut.

Selama sepekan di Garut, Agam rutin berkomunikasi dengan sang ibu.

Sesekali Agam juga mengirimkan foto-foto saat ia sedang berenang.

Hari itu, 6 September 201, Agam sempat video call dengan sang kakek.

Di hari yang sama sekitar pukul 11.00 WIB, Ita kembali menghubungi anak pertamanya.

Saat itu Agam bercerita bahwa ia sedang dalam perjalanan pulang ke Serang menuju Palembang.

Saat ditelpon, Ita menduga anaknya sedang di atas motor.

"Saya tanya Agam shalat jumat enggak Nak, enggak sempat Ma masjid jauh ini lagi di jalan. Waktu itu suaranya memang seperti lagi di atas motor,"ucap Ita.

Tiba-tiba saja obrolan mereka terputus.

Ita berusaha mencoba mengubungi kembali nomor ponsel Agam.

Namun walaun telah dihubungi berkali-kali Agam tak bisa dihubungi.

Nomor ponsel Agam tak lagi aktif.

Ita lalu menghubungi Indra, suami dari Desi, tempat Agam meminjam motor.

Indra juga mengaku kesulitan menghubungi Agam.

"Saya mulai berpikir, apa mungkin Agam disesatkan orang di jalan? Akhirnya kami menghubungi keluarga temannya yang lain. Ternyata sama," kata Ita.

Sejak hari itu, Agam dan lima rekannya tak diketahui keberadaannya.

Naik kereta dua hari mencari Agam 

Karena tak kunjung ada kabar tentang keberadaan sang anak, Ita dan keluarga rekan-rekan Agam bertolak ke Garut. 

Mereka menggunakan kereta selama dua hari karena tak memiliki uang cukup untuk membeli tiket pesawat.

Ita sampai di Garut pada 16 November 2017.

Selama sepekan, Ita bersama keluarga rekan-rekan Agam mencari keberadaan enam pemuda tersebut.

"Sampai ke pasar, di tempat-tempat ramai saya cari tidak juga ada. Saya sempat naik ke atas makam Prabu Kiansatang sampai malam, tapi tidak ketemu juga. Anak saya sempat bilang datang ke situ," ujar Ita.

Karena tak ada titik terang, mereka memutuskan melapor ke Polda Jawa Barat.

Walaupun sudah tiga tahun berlalu, Ita masih berharap agar Agam cepat ditemukan dan kembali berkumpul bersama keluarganya.

Ita berharap putranya bisa kembali dalam keadaan selamat, bisa melanjutkan kuliah dan meraih mimpi menjadi seorang polisi. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tiga Tahun, Ita Menunggu Sang Anak Pulang: Saya Yakin Agam Masih Hidup

dan di Tribunnews.com Pamit Liburan, Pemuda Palembang Hilang Selama 3 Tahun, Ibu Yakin Anaknya Masih Hidup, Ini Kisahnya

Sumber: Kompas.com
Tags:
PalembanghilangGarutSumatera SelatanJawa Barat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved