Breaking News:

Berusaha Kabur dari Korea Utara, Pasutri Ditembak Mati Petugas, Remaja Usia 14 Tahun Selamat

Pasangan suami istri yang ingin kabur dari Korea Utara dieksekusi regu tembak, seorang remaja berusia 14 tahun masih selamat.

Editor: Irsan Yamananda
AFP/KOREAN CENTRAL NEWS AGENCY V
Foto dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), memperlihatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (dua kanan) menghadiri upacara peresmian pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara, Jumat (1/5/2020). Ini menjadi kemunculan pertama Kim Jong Un setelah dikabarkan terakhir tampak pada 12 April lalu dan sempat dispekulasikan telah meninggal dunia.(AFP/KOREAN CENTRAL NEWS AGENCY V) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Publik Korea Utara dibuat marah atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir.

Hal tersebut disebutkan oleh seorang sumber yang meminta identitasnya sangat dirahasiakan.

Semua bermula dari kasus pasangan suami istri (pasutri) yang dilaporkan dieksekusi regu tembak,.

Usut punya usut, pasutri itu berusaha kabur dari Korea Utara.

Tak hanya berdua, mereka juga membawa keponakan yang berusia 14 tahun.

Ketiga orang ini berusaha pergi ke Korea Selatan untuk mempertemukan keponakannya dengan sang ayah yang sudah lebih dulu lolos.

Aturan Aneh di Korea Utara: Dilarang Senyum Hingga Foto Pemimpin Wajib Diselamatkan Saat Kebakaran

5 Wanita yang Kabur dari Korea Utara, Ada yang Membayar Banyak Uang Hingga Jalan Lintasi Sungai

TAK TERSOROT! Sisi Baik Kim Jong Un pada Islam, Lihat Penampakan Masjid di Pyongyang Korea Utara Ini

Ilustrasi Warga Korea Utara
Ilustrasi Warga Korea Utara (Tangkap layar Youtube North Korea Today)

Berdasarkan kabar yang beredar, pasutri itu ditembak mati sebelum mencapai Sungai Yalu.

Di saat publik mendengar keputusan itu, sontak mereka begitu kecewa.

Sebab, bagi mereka tidak ada yang salah mencoba keluar dari Korut.

"Terutama ketika mereka berada dalam kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah wabah seperti ini," demikian keterangan sumber seperti dikutip dari Kompas.com.

Pasangan suami istri berusia 50-an itu dikabarkan tidak disidang.

Mereka langsung diserahkan ke regu tembak untuk dieksekusi.

Mengenal Kim Jong Chul, Kakak Kim Jong Un yang Didepak dari Dinasti Kim Korea Utara

Adapun si remaja selamat dari eksekusi karena dia masih di bawah umur.

Namun, tidak dijelaskan apakah dia menerima hukuman lain.

Kabar itu diungkapkan oleh sumber anonim, yang berasal dari Ryanggang, kawasan tempat pasutri itu tinggal, kepada Radio Free Asia.

Dilansir Daily Mirror Jumat (29/5/2020), sumber itu mengungkapkan pasutri itu ditahan setelah berusaha menyeberangi perbatasan.

Perbatasan itu sendiri sudah mendapat penjagaan ketat sebagai bagian dari karantina nasional untuk mencegah pandemi virus corona.

"Ayah si remaja, yang berhasil masuk Korea Selatan, meminta kepada kakaknya untuk membawa anaknya," kata sumber tersebut.

Ketika tertangkap saat berada di perbatasan, pasangan suami istri itu menjalani penyiksaan oleh departemen keamanan provinsi.

Mereka kemudian dipaksa mengaku, bahwa mereka berusaha kabur dari Korea Selatan agar keponakan mereka bisa bertemu lagi dengan orangtuanya.

Daftar 16 Negara yang Belum Terkena Covid-19 Termasuk Korea Utara, Ternyata Miliki Rahasia Khusus

Sumber itu menerangkan, karena perbatasan makin dijaga ketat di tengah wabah virus corona, upaya pasangan itu sangat berbahaya dan berisiko.

Apalagi, kepemimpinan tertinggi Korea Utara sudah memerintahkan siapa pun yang berusaha kabur harus mendapat hukuman tegas.

"Tidak mungkin mereka bisa lolos dari regu tembak."

"Karena yang mereka lakukan adalah membelot ke Korea Selatan," jelas sumber itu.

Jejak Kekejaman Kim Jong Un

Jejak Kekejaman Kim Jong Un
Jejak Kekejaman Kim Jong Un (Tribun Wiki)

Selain menembak mati warganya yang berusaha kabur dari Korea Utara,  berikut jejak kekejaman Kim Jong Un yang lain:

Pada tahun 2013 silam, Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek yang merupakan suami dari bibinya sendiri, Kim Kyong Hui.

Padahal Kim Kyong Hui merupakan anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim dan sekaligus pemimpin kedua, Kim Jong Il.

Alasan eksekusi mati  ini karena Chang Song Thaek mengaku ingin  melakukan pengkhianatan.

Nah, pada tahun 2015 giliran seorang menteri Korea Utara yang dikabarkan dihukum mati oleh Kim Jong Un.

Jika sebelumnya beberapa kasus dikarenakan pengkhianatan, rencana kudeta, atau takutnya wabah virus corona menyebar, kali ini hanya karena tertidur.

Menteri yang sial tersebut adalah Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.

Dilansir dari kompas.com, Hyon Yong Chol yang saat itu berusia 66 tahun didakwa melakukan pengkhianatan setelah menunjukkan "rasa tidak hormat" kepada Kim Jong Un dalam sebuah acara militer.

Disebutkan bahwa Hyon Yong Chol tertidur dalam sebuah acara resmi yang dihadiri Kim Jong Un.

Kabar ini disampaikan Dinas Intelijen Korea Selatan (NIS) kepada para politisi dalam sebuah rapat di parlemen.

NIS mengatakan, eksekusi terhadap Hyon Yong Chol disaksikan ratusan pejabat tinggi militer pada akhir April lalu.

Menhan Korea Utara Hyon Yong Chol dijatuhi hukuman mati karena tertidur dalam sebuah acara resmi yang dihadiri Kim Jong Un. Eksekusi hukuman mati itu dilakukan di sebuah lapangan di pusat pelatihan militer Kanggon, sebelah utara Pyongyang.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengabarkan, Yong Chol dieksekusi dengan cara ditembak menggunakan senjata anti-serangan udara.

Sementara itu, Komite HAM untuk Korea Utara (HRNK) yang berbasis di AS meyakini, eksekusi terhadap Yong Chol menggunakan enam senjata anti-serangan udara, ZPU-4.

Senjata itu, kata HRNK, merupakan senjata yang sangat kuat yang memiliki jangkauan hingga 8.000 meter.

Namun, untuk keperluan eksekusi itu, senjata tersebut hanya ditembakkan dari jarak 30 meter.

HRNK bahkan memublikasikan sejumlah citra satelit yang diklaim menunjukkan area tempat para pejabat tinggi Korea Utara menyaksikan eksekusi itu.

Hyon Yong Chol, yang belum genap setahun menduduki jabatannya itu, juga diyakini pernah menyuarakan keluhan terhadap Kim Jong Un, dan beberapa kali mengabaikan perintah sang pemimpin.

Dia ditahan pada akhir April dan dieksekusi hanya tiga hari setelah penangkapannya, tanpa melalui proses hukum, menurut keterangan NIS.

Kabar ini muncul setelah NIS pada bulan lalu menyebut Kim Jong Un memerintahkan eksekusi mati terhadap 15 pejabat tinggi pada tahun ini sebagai ganjaran karena telah menentang kekuasaannya.

Kantor berita Yonhap, mengutip keterangan NIS, menyebut setidaknya 70 pejabat tinggi Korea Utara sudah dieksekusi sejak Kim Jong Un berkuasa pada 2011. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Kabur dari Korea Utara, Pasangan Suami Istri Dieksekusi Regu Tembak" dan Grid.id dengan judul Hanya Karena Tertidur dalam Acara yang Dipimpinnya, Kim Jong Un Tembak Mati Menteri Pertahanannya, Ditembak Pakai 6 Senjata Anti-Serangan Udara!

BACA JUGA :  di Tribunnews.com dengan judul Berusaha Kabur dari Korea Utara, Pasutri Ditembak Mati Petugas, Seorang Remaja Usia 14 Tahun Selamat.

Sumber: Kompas.com
Tags:
Korea UtaraKorea Selatantembaksuami istri
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved