Breaking News:

Hasil Rapid Test Pria di NTT Ini Malah Reaktif Hamil, Keluarga Marah Besar: Jangan Main-main

Keluarga di Nusa Tenggara Timur murka setelah mengetahui hasil rapid test salah satu anggotanya yang disebut reaktif hamil, padahal laki-laki.

Kompas.com/ Kristianto Purnomo
Ilustrasi petugas medis melakukan rapid test 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keluarga di Nusa Tenggara Timur murka setelah mengetahui hasil rapid test salah satu anggotanya.

Mereka mempertanyakan hasil rapid test yang justru reaktif hamil.

Padahal anggota keluarga mereka berjenis kelamin laki-laki.

Mereka pun tidak terima dan mendatangi lokasi karantina.

Kendati demikian, keterangan petugas justru semakin membuat keluarga ini bingung.

Peristiwa ini terjadi pada AB, pria asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

21 Warga Kontak Langsung dengan Pasien Positif Corona Tolak Rapid Test, Kini Rasakan Imbasnya

Tenaga Medis Diusir Pedagang Pasar Cileungsi, Berawal dari Rapid Test, Tudingan Data Tak Akurat


Keluarga AB mendatangi lokasi karantina di Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT. Mereka marah karena AB berjenis kelami laki-laki menjalani rapid test dan hasilnya reaktif hami.
Keluarga AB mendatangi lokasi karantina di Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT. Mereka marah karena AB berjenis kelami laki-laki menjalani rapid test dan hasilnya reaktif hami. (Kompas.com/istimewa)

Ia menjalani rapid test beberapa waktu lalu.

Saat itu, AB sedang diisolasi di rumah susun setempat.

AB sebelumnya sempat melakukan perjalanan dari area risiko Covid-19.

Kendati demikian, hasil rapid test justru tidak sesuai.

Ia dinyatakan reaktif hamil.

Keluarga besar AB pun murka dan mendatangi lokasi karantina di Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Keluarga marah lantaran hasil laporan yang dikeluarkan oleh laboratorium rumah sakit setempat, bukanlah hasil tes Covid-19, melainkan hasil tes kehamilan.

"Tadi kami protes dengan hasil ini dan kami langsung ke tempat karantina dan bertemu dengan penanggung jawabnya," ungkap kakak kandung AB, Ferdinan Boik, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (13/6/2020).

Penularan Covid-19 di Bekasi Terjadi dari Rumah ke Rumah, Ini Kronologi dan Deretan Faktanya

Hasil Rapid Test Dirilis, 5 dari 31 Pembawa Paksa Jenazah PDP Corona di Makassar Dinyatakan Reaktif

Ferdinan menyebutkan, hasil rapid test itu terasa aneh dan membuat keluarga bingung.

Ferdinan pun mengaku, saat ini masih berada di lokasi karantina dan belum ada jawaban dari pihak pengelola karantina terhadap hasil tersebut.

"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan keluarga lainnya, Naomi Toulasik, yang menyebut bahwa keluarga meragukan hasil rapid test itu.

Naomi menduga, petugas kesehatan yang menangani pasien orang dalam pemantauan maupun pelaku perjalanan dari area risiko di Rusun Ne'e tidak menjalankan tugas secara baik.

Sehingga hasil yang dikeluarkan tidak sesuai dengan tujuan pemeriksaannya.

Dia pun meminta para petugas medis tidak main-main dengan virus yang mematikan itu.

"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," tegas dia.

Dia berharap, para petugas medis bisa bekerja secara profesional.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek mengaku belum mengetahui hal itu.

"Saya belum dapat laporannya, jadi bisa langsung dengan (hubungi) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao," ujar dia singkat.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao, Widianto Adhy, hingga saat ini belum merespons telepon dari Kompas.com.

Kejadian Lain

Ibu Hamil Tolak Diperiksa

Petugas gabungan saat mengetuk pintu rumah warga ibu hamil yang menolak pemeriksaan swab di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/6/2020)
Petugas gabungan saat mengetuk pintu rumah warga ibu hamil yang menolak pemeriksaan swab di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/6/2020) (Dokumentasi Puskesmas Kecamatan Kramat Jati)

Tes swab untuk 76 ibu hamil (bumil) warga tiga RW zona merah Kelurahan Tengah yang digelar Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tak sepenuhnya mulus.

Tidak hanya karena lebih 20 bumil sempat menolak diperiksa sehingga petugas Puskesmas harus mendatangi dan melakukan tes swab di rumah.

Dalam pemeriksaan pada Jumat (12/6/2020), Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan sejumlah bumil sempat menolak membukakan pintu.

"Petugas dari Satpol PP, TNI-Polri, Lurah juga ikut ketok pintu rumah karena pintu tadinya enggak dibuka-buka. Jadi kita harus menunggu di luar," kata Inda saat dikonfirmasi Sabtu (13/6/2020).

Meski akhirnya target swab 76 bumil warga RW 01, 02, dan 04 yang menerapkan pengendalian ketat berskala lokal (PKBL) terpenuhi.

Namun sikap sejumlah warga membuat pemeriksaan yang harusnya berlangsung di RPTRA Dahlia Kelurahan Tengah makan waktu lama.

Desa Ditutup Akibat 21 Orang Tak Mengaku Lakukan Kontak dengan Pasien Covid-19 & Tolak Rapid Test

Ayah, Ibu dan Anak Meninggal Dunia karena Virus Corona, Satu Kampung Jalani Rapid Test, Ini Hasilnya

"Kita mulai pemeriksaan pukul 09.00 WIB, selesai pukul sekira pukul 15.00 WIB.

Di Krmat Jati belum ada yang hamil muda terus positif. Adanya yang lahiran baru ketahuan positif," ujarnya.

Selain 76 bumil, sejumlah warga yang pada pemeriksaan swab sebelumnya mangkir 'dipaksa' petugas gabungan agar mau diperiksa.

Inda menuturkan total warga mengikuti pemeriksaan swab pada Jumat (12/6/2020) tercatat 108, lebih dari target yang ditetapkan.

 

"Nanti sebelum melahirkan juga kita skrining lagi untuk memastikan.

Bumil yang dari hasil swab positif kita rujuk ke RS yang menangani pasien Covid-19," tuturnya.

Inda berharap tidak ada lagi warga yang menolak pemeriksaan agar jumlah pasien terkonfirmasi tak bertambah, khususnya di zona merah.

Nahas upaya petugas gabungan dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat RT/RW setempat masih belum sepenuhnya disambut baik warga.

"Kita turun langsung ke rumah warga karena karena kalau duduk manis saja kita enggak dapat hasil dan tidak tahu mana warga yang terpapar covid atau tidak," lanjut Inda. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ikut Rapid Test, Hasil Pria Ini Malah Reaktif Hamil, Keluarga Murka: Petugas Jangan Main-main

dan di Tribunnews Pria di NTT Ini Ikut Rapid Test tapi Hasilnya Malah Reaktif Hamil, Keluarga Marah: Jangan Main-main

Tags:
NTThamilrapid testCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved