Virus Corona
Jabatan Kepala Puskesmas Dicopot Setelah Keluhkan Kurangnya Perhatian Pemerintah pada Tenaga Medis
Berikut isi curhat yang buat kepala puskesmas di Nusa Tenggara Timur dicopot dari jabatannya.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jabatan Kepala UPTD Puskesmas Nangaroro, Kecamatan Nangaroro, Maria Marselina Ngola dicopot pada hari Rabu (17/6/2020)
Pencopotan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanes Don Bosco Do.
Semua ini berawal dari keluhan Marselina di media massa.
Ia menyebut pemerintah tidak memperhatikan tenaga medis Covid-19 atau virus corona yang bertugas di Puskesmas Nangaroro.
"Kesalahan fatal perilaku seorang pemimpin."
"Sangat tidak pantas pemimpin melakukan itu," kata Don dalam keterangan kepada Kompas.com, Sabtu (20/6/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
• Bukannya Mereda, WHO Justru Umumkan Virus Corona Makin Berbahaya: Menyebar dengan Cepat & Mematikan!
• Gelar Pernikahan Tanpa Protokol Kesehatan, Satu per Satu Kerabat Warga Semarang Ini Positif Corona
• Tenaga Medis Asal AS & 15 Temannya Positif Covid-19, Sempay Berpesta Rayakan Berakhirnya Lockdown

Menurut Don, keputusan mencopot Marselina agar menjadi pelajaran bagi aparatur sipil negara (ASN) lainnya di Kabupaten Nagekeo.
Selain dicopot, Marselina juga dipindahkan.
"Ini harus menjadi pelajaran."
"Saya sudah bilang dengan Marselina akan ambil sikap tegas terhadapnya."
"Saya copot dan pindahkan, tetapi saya tidak lupa."
"Sebagai pejabat pembina kepagawaian, Marselina lakukan kesalahan fatal," kata Don.
• Rekor Kasus Baru Covid-19 Indonesia Capai 1.331 Pasien, Ternyata Ini 4 Faktor yang Diungkap Ahli
Sebelumnya diberitakan, Kepala UPTD Puskesmas Nangaroro Marselina dicopot dari jabatannya karena mengeluh di media massa terkait pemerintah yang disebutnya tidak memperhatikan tenaga medis di Puskesmas Nangaroro.
Menurut Bupati Kabupaten Nagekeo Yohanes Don Bosco Do, hal tersebut tidak pantas dilakukan oleh Marselina.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia hingga Sabtu (20/6/2020), masih terus bertambah.
Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, ada 1.226 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total ada 45.029 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
"Kami dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.229 orang, sehingga akumulasinya 45.029 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.
• Warga di Ambon Tolak Rapid Test, Lakukan Demo hingga Blokade Jalan Kampung, Klaim Sehat Bebas Corona
Adapun penambahan kasus tertinggi ada di provinsi Jawa Timur 395 kasus baru. Berikutnya, DKI Jakarta dengan 180 orang.
Kemudian, Sulawesi Selatan dengan 112 kasus baru, Jawa Tengah dengan 98 kasus baru dan Kalimantan Selatan 83 kasus baru.
Dalam data yang sama, menunjukkan ada penambahan 534 pasien yang sembuh setelah terpapar Covid-19.
Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Dengan demikian, hingga saat ini total ada 17.883 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh.
Namun, masih ada kabar duka dengan masih adanya angka kematian pasien Covid-19.
Ada 56 pasien Covid-19 yang meninggal setelah mereka sempat dinyatakan positif virus corona.
"Sehingga totalnya ada 2.429 orang," ujar Yurianto. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Isi Curhat yang Buat Kepala Puskesmas Dicopot dari Jabatannya".
BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Jabatan Kepala Puskesmas di NTT Dicopot Seusai Curhat Kurangnya Perhatian Pemerintah ke Tenaga Medis.