Cerita Gofar Hilman Jadi Kurir Narkoba, Sadar Setelah Teman Meninggal, Mimpi Jadi Penyiar Terwujud
Gofar Hilman blak-blakan soal masa kecilnya jadi kurir narkoba. Tinggalkan dunia narkoba setelah teman meninggal.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kini dikenal sebagai penyiar radio sekaligus MC kondang, Gofar Hilman ternyata menyimpan kisah hidup yang cukup kelam.
Bahkan di usianya yang masih kecil, Gofar Hilman sudah terjerumus ke dalam pergaulan yang menyesatkannya.
Mantan kekasih Putri Tanjung ini pun menceritakan kisah masa kecilnya yang cukup berbeda.
Gofar Hilman bahkan mengakui kalau ia telah mengenal dunia narkoba sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Saat itu Gofar Hilman mengenal narkoba jenis putaw.
Ia sendiri sempat tak tahu kalau putaw merupakan salah satu jenis narkoba.
• Profil Gofar Hilman, Penyiar Radio yang Dianggap Kembali Melejitkan Didi Kempot di Kalangan Milenial
• Sukses Buat Acara Bareng, Ini 4 Cerita Gofar Hilman tentang Didi Kempot, Kehilangan Sosok Ayah

Di usianya yang masih kecil, Gofar Hilman mengaku kalau ia pernah menjadi kurir narkoba.
Pria berusia 37 tahun ini pun menceritakan perjalanannya keluar dari dunia hitam narkoba.
Selan itu, Gofar Hilman juga membagikan kisahnya menjadi seorang penyiar.
Bahkan mimpinya menjadi seorang penyiar kini bisa terwujud.
1. Lihat Teman Meninggal akibat narkoba
Gofar Hilman menceritakan bagaimana salah seorang temannya meninggal akibat narkoba.
Gofar yang tak tahu menjadi kurir narkoba juga sudah mengetahui cara menyuntikan putaw tersebut.
Hingga akhirnya dia melihat efek yang tidak baik dari penggunaan narkoba.
“Jadi gue waktu SD temenannya sama anak kuliah, abang-abangan gue inilah yang ngajarin gue musik punk, hardcore tahun 93 atau 94 lah pertama kali putaw itu kan, gue SD.
Mereka tuh sakaw, dua orang junkie parah. Ya diajarin nyuntik ke dia, terus gue lihat efeknya apa ya,” kata Gofar Hilman kepada Kompas.com.
“Awal-awal jadi kurir gue enggak tahu ya putaw itu narkoba.
Bayangin gue udah belajar jadi narkos, kurir narkoba, lu bayangin kalau gue ditangkep gimana gitu,” sambung Gofar Hilman.
2. Berjanji tak menggunakan narkoba
Gofar yang melihat efek tidak baik narkoba, dari sejak itu berjanji untuk tidak akan mengonsumsi narkoba.
Menurut Gofar Hilman ada cara lain untuk membuatnya bisa bersenang-senang tanpa mengonsumsi narkoba.
• Curhatan Gofar Hilman, Kehilangan Sosok Didi Kempot Sang Maestro Humble yang Tak Mau Tinggi Hati
Hingga sampai saat ini pun dia tak pernah menyentuh barang haram tersebut.
“Ya, ketika dia meninggal akhirnya menyadarkan bahwa ternyata narkoba merenggut orang yang gue sayang ya.
Itulah gue berjanji sampai kapan pun gue enggak mau menyentuh narkoba cuy,” kata Gofar lagi.
“Enggak guna men, karena gue bisa bersenang-senang tanpa zat-zat stimulan gitu,” ujar Gofar menambahkan.
3. Ingatkan bahaya narkoba
Selain itu, Gofar pun mengingatkan agar jangan pernah mencoba-coba narkoba.
Pasalnya dia telah melihat sendiri bagaimana efek dari narkoba tersebut bekerja, yang mana membuat orang bertindak tidak baik.
Sampai akhirnya dia melihat temannya meninggal dunia.
• Sifat Asli Putri Tanjung Sempat Dibongkar Sang Mantan, Karakter Ini yang Buat Gofar Hilman Takjub
“Sampai sekarang nih tidak pernah tertarik untuk cobain narkoba, even itu pil gue enggak tertarik.
Karena sudah dikasih lihat keburukan waktu SD, sejak dini banget, gue yang nyuntikin sampai jidatlah gitu,” kata Gofar Hilman lagi.
“Gue lihat itu menyakiti diri sendiri, wah ini enggak benar ini.
Ya udahlah, jadi horor, gue enggak tertarik untuk narkoba,” sambung Gofar.
4. Jadi penyiar, mimpi jadi kenyataan

Selain menceritakan mengenai kisah masa kecilnya, Gofar pun membagikan alasan dia menjadi seorang penyiar radio.
Saat masih kecil, Gofar memang sudah kepincut dengan radio Suara Kejayaan.
• 6 Fakta Gofar Hilman Mantan Pacar Putri Tanjung, Mundur dari PNS hingga Pecahkan Rekor Siaran 34 Jam
Bahkan dia sampai rela merogoh kocek menyaksikan para idolanya.
“Sebenarnya gue sangat suka radio ya, cuma ya gue dulu penyuka radio SK, Suara Kejayaan.
Kayak penyiar Diamor grup, Komeng, Jarwo, Rudi Sipit terus Ulfa Dwiyanti, Parto Patrio gitu. Itu kayak ngeliat mereka seru banget jadi penyiar,” kata Gofar Hilman.
“SMP tahun 96 sering banget nonton mereka, bayar Rp 500 perak nonton penyiar live, seru banget.
Akhir 90-an dunia radio mulai berubah kegonjang-ganjingan si SK ini karena masalah finansial kalau enggak salah,” tutur Gofar Hilman. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Gofar Hilman, Tinggalkan Dunia Narkoba, Mimpi Jadi Penyiar Terwujud