Breaking News:

Siswi SMP Diperkosa & Dibunuh di Kebun, Pelaku Kesal pada Ayah Korban yang Tak Kunjung Bayar Utang

M (15), seorang siswi SMP kelas IX di Sarolangun menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.

Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - M (15), seorang siswi SMP kelas IX di Sarolangun menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.

Siswi tersebut diperkosa dan dibunuh oleh I (30).

Pelaku merasa kesal pada ayah korban dan melampiaskannya pada M.

Kekesalan pelaku tersebut lantaran ayah korban tak kunjung membayar utang padanya.

Peristiwa terjadi pada pertengahan April lalu.

Namun pelaku baru berhasil diringkus oleh polisi pada Rabu (1/7/2020).

Tak Kunjung Bayar Utang, Wanita 21 Tahun Dibunuh & Mayatnya Dibuang ke Jurang, Ini Kronologinya

5 FAKTA Ibu di Aceh Dibunuh Anak Kandung karena Hal Sepele, Pelaku Pura-pura Sedih & Lapor ke Warga


I (30) tersangka pembunuhan siswi SMP di Sarolangun, Jambi.
I (30) tersangka pembunuhan siswi SMP di Sarolangun, Jambi. (Tribunjambi/wahyu)

Pelaku merupakan warga RT 03, Kelurahan Sukasari.

Ia pun telah mengakui perbuatannya.

Berikut kronologi kejadian hingga pengakuan pelaku.

Kronologi kejadian

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto mengungkapkan kronologi pembunuhan seorang gadis di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun.

Sebelumnya pada 15 April 2020, saat itu korban memang sudah janjian dengan teman sekelasnya untuk belajar kelompok.

Korban rencananya akan belajar kelompok ke Rt. 09 Sukasari dan pergi dari rumah seorang diri dengan jalan kaki.

Korban dan rekan rencananya akan belajar ke rumah temannya yaitu N.

Sekira pukul 15.00 WIB temannya sempat menghubungi keberadaannya melalui WA.

Pesan itu sempat ia baca namun tidak dibalas.

Sekira pukul 15.00 WIB lewat, pesan WA yang tidak dibalas dan rekannya melanjutkan belajar kelompok sampai pukul 17.00 WIB.

Hingga sore hari, korban tidak datang juga.

Bahkan hingga pukul 18.00 WIB korban belum pulang ke rumah.

Tak Puas dengan Penjualan Tanah Berujung Rencana Pembunuhan dan Penyerangan yang Dilakukan John Kei

Fakta 4 Bersaudara Ditemukan Tewas di Hutan, Dibunuh Keluarga Sendiri, Motif Sengketa Lahan Warisan

Karena khawatir orang tua korban mencari bersama pamannya.

"Kemudian disusuri jalan dimana korban lewat, setelah disusuri ke dalam kebun karet.

Ditemukan sebuah jilbab korban," katanya, Rabu (1/7).

Gak jauh dari penemuan Jilbab, ditemukan lagi sepatu sebelah kanan milik korban.

Setelah dilihat pada jilbab korban ada bekas sayatan benda tajam.

"Setelah itu Jilbab itu ada bekas robekan karena senjata tajam," katanya.

"Setelah itu, gak lama, warga berhasil menemukan korban dalam keadaan tewas terlentang dan kondisi setengah telanjang dam berlumur darah," ujarnya.

Setelah melakukan penyelidikan oleh petugas, ada keterangan saksi yang mengarah pada salah seorang yang diduga pelaku.

Pelaku ini tersangkut dalam masalah narkoba, ternyata setelah dilakukan penyelidikan petugas berhasil menangkap pelaku di rumahnya.

"Setelah diamankan, ia mengaku bahwa ia sudah melakukan tindakan terkeji itu," katanya.

Ia melakukan itu lantaran ia dendam terhadap ayah korban, karena ayah korban sudah meminjam uang untuk transaksi narkoba, namun tak kunjung dibayar.

Lanjut Kapolres, bahwa saat itu, tersangka sempat pergi ke rumah ayahnya dan menanyakan kepada korban kemana ayahnya, namun korban menjawab tidak tahu.

"Lalu tersangka tidak puas dan mengikuti korban, sampai di TKP, HP dirampas oleh tersangka dan disuruh cari di mana ayahnya, dan saat itu pula ia sempat memperkosa korban sebelum membunuhnya," ujarnya.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal berlapis dan dikenakan hukuman penjara seumur hidup karena sudah banyak melakukan tindak kejahatan lainnya di wilayah hukum Sarolangun.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Tribun Jateng/Bram Kusuma)

Pelaku pengedar sabu

Pelaku pembunuhan siswi SMP di Sarolangun dibekuk polisi pada Rabu (1/7/2020).

Pelaku pembunuhan siswi SMP itu rupanya warga satu kelurahan, yaitu Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun.

I (30), warga RT 03, Kelurahan Sukasari, mengaku sudah melakukan pembunuhan kepada anak rekannya sendiri pada pertengahan April lalu.

Ia melakukan itu lantaran kesal dengan sang ayah korban karena memiliki utang kepadanya.

Ia kesal lantaran utang tak kunjung dibayar.

Tak disangka, ia melakukan tindakan keji pada anak temannya sebagai pelampiasan.

Didampingi Kapolres, AKBP Deny Heryanto, pelaku I (30) mengungkapkan karena ia kesal kepada ayah korban.

Saat ditanya, I menyesal sudah melakukan hal itu kepada anak yang tidak bersalah itu menjadi korban.

"Dak ado niat mau bunuh anaknyo, sangat menyesal," katanya, Rabu (1/7).

Diakuinya, bahwa ayah korban memiliki hutang narkoba sebesar Rp 2.1 juta.

Ayahnya juga pengguna sabu dan pengedar sabu.

"Pokonyo dio hutang narkoba (sabu), dio janji bayar sore, malam dak jugo, sudah 4 hari aku nunggu, akhirnyo aku ditelpon bos, aku nyari dio dak timbul- timbul," katanya.

Dalam pembunuhan ini, ia juga sempat memperkosa korban sebelum melakukan pembunuhan itu.

Sebelumnya, penangkapan pelaku ini buntut dari penemuan mayat anak di bawah umur di kebun karet, belakang kantor Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun pada Rabu (15/4) malam.

Korban diketemukan dalam keadaan meninggal dengan luka.

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (TribunWow)

 

Korban berencana jual masker

M (15) siswi kelas IX SMP di Sarolangun menjadi korban pembunuhan karena ayahnya berutang.

Hutang itu tak kunjung dibayar, dan kesabaran I (30) tidak bisa menahan emosi dan melampiaskannya kepada sang anak.

Alhasil, I, tersangka pembunuhan ditangkap polisi tanpa perlawan di rumahnya di RT 03 Kelurahan Sukasari Kabupaten Sarolangun setelah mendapatkan petunjuk dari kurang lebih 15 saksi.

Dari keterangan saksi itu juga mengarah pada tersangka yang juga target pelaku penyalahgunaan narkoba.

Setelah diamankan, pelaku yang merupakan residivis pencurian dengan kekerasan (Curat) ini mengaku sudah melakukan pembunuhan kepada korban, anak temannya sendiri yang berhutang kepadanya.

Kapolres AKBP Deny Heryanto mengatakan, korban M (16) ternyata hari itu selain ingin berangkat untuk bekerja kelompok, ternyata berencana membuat masker untuk dijual.

"Ia berinisiatif dalam belajar kelompok itu membuat masker bersama temannya untuk dijual, karena lagi Covid-19," katanya, Rabu (1/7/2020).

Namun pelaku yang terlanjur dendam terhadap ayahnya, ia tidak bisa bergabung dengan temannya untuk bekerja kelompok dan membuat masker karena menjadi korban dan pelampiasan tersangka.

Di jalan, pelaku merampas HP milik korban hingga ia tega memperkosa korban sebelum membunuh secara sadis.

Dalam TKP tersebut, ujar kapolres bahwa pelaku tidak sendirian, pada saat itu memang ada dua orang, tetapi belum diketahui perannya.

Dari keterangan, memang ada temannya, namun untuk menetapkan tersangka harus dilengkapi alat bukti.

"Sementara sebagai saksi, baru satu orang tersangka," ujarnya.

Atas hal tersebut kapolres menghimbau kepada masyarakat agar menjauhi lebih memperhatikan anak-anaknya.

Jauhi hal yang tidak diinginkan terlebih dalam situasi pandemi saat sekarang. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh di Kebun Karet, Pemicunya Utang Sang Ayah

dan di Tribunnews Siswi SMP Diperkosa & Dibunuh di Kebun Karet, Pelaku Kesal pada Ayah Korban karena Utang Tak Dibayar

Tags:
SMPdiperkosautangpembunuhan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved