Breaking News:

Fakta Baru Terungkap dari Transkrip Kata Terakhir George Floyd, Teriakkan Nama Anak & Mendiang Ibu

Kasus tewasnya George Floyd secara tragis setelah ditindih polisi yang menangkapnya masih terus bergulir.

AFP/PEDRO PARDO
Potret George Floyd dan kertas bertuliskan Rasisme membunuh, di sini, di sana, dan di seluruh dunia, digantung sebagai bentuk protes di pagar kedutaan AS di Mexico City, Sabtu (30/5/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara. (AFP/PEDRO PARDO) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM  - Kasus tewasnya George Floyd secara tragis setelah ditindih polisi yang menangkapnya masih terus bergulir.

Bahkan, bukti-bukti baru semakin banyak ditemukan membuktikan kekejaman Derek Chauvin dan teman-temannya.

Dalam transkrip video viral yang menunjukkan momen Floyd sekarat, terdengar lebih dari 20 kali, pria tersebut mengatakan kesulitan bernapas.

Tak cuma itu, dalam transkrip yang dipublikasikan, Floyd uga meneriakkan nama anak dan mendiang ibunya.

Di saat itu, ia pun memiliki firasat akan mati di tempat karena kehabisan napas.

 Nasib Terkini Tiga Polisi yang Berperan atas Kematian George Floyd, Didakwa Pembunuhan

 POPULER Hasil Autopsi Kematian George Floyd, Penyebab Kematian Pembunuhan karena Leher Ditindih

Bukti baru mengenai momen terakhir Floyd diambil dari rekaman body camera Thomas Lane, satu dari empat polisi selain Chauvin yang didakwa membunuhnya.

kasus kematian George Floyd
kasus kematian George Floyd (TribunStyle.com/kolase Instagram)

Ketika pertama penegak hukum menangkapnya, Floyd memohon agar tidak dimasukkan ke mobil karena menderita klaustrofobia dan stres terhadap tempat sempit.

Begitu dia dipaksa masuk, Floyd kemudian berteriak bahwa dia tidak bisa bernapas dan "akan mati di sini", berdasar transkrip rekaman.

"Mama, aku mencintaimu. Beri tahu anakku aku mencintainya. Aku mati," teriak Floyd sembari menyebut nama keduanya beberapa kali.

Selama penahanan itu, dia sempat berteriak "tidak bisa bernapas" lebih dari 20 kali. Terdakwa kemudian memintanya untuk "tenang", baru setelah itu dia "berbicara tenang".

HALAMAN 2 >>>>>>>

Sumber: Tribun Medan
Tags:
George FloydAmerika SerikatDerek Chauvin
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved