Fakta Baru Terungkap dari Transkrip Kata Terakhir George Floyd, Teriakkan Nama Anak & Mendiang Ibu
Kasus tewasnya George Floyd secara tragis setelah ditindih polisi yang menangkapnya masih terus bergulir.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus tewasnya George Floyd secara tragis setelah ditindih polisi yang menangkapnya masih terus bergulir.
Bahkan, bukti-bukti baru semakin banyak ditemukan membuktikan kekejaman Derek Chauvin dan teman-temannya.
Dalam transkrip video viral yang menunjukkan momen Floyd sekarat, terdengar lebih dari 20 kali, pria tersebut mengatakan kesulitan bernapas.
Tak cuma itu, dalam transkrip yang dipublikasikan, Floyd uga meneriakkan nama anak dan mendiang ibunya.
Di saat itu, ia pun memiliki firasat akan mati di tempat karena kehabisan napas.
• Nasib Terkini Tiga Polisi yang Berperan atas Kematian George Floyd, Didakwa Pembunuhan
• POPULER Hasil Autopsi Kematian George Floyd, Penyebab Kematian Pembunuhan karena Leher Ditindih
Bukti baru mengenai momen terakhir Floyd diambil dari rekaman body camera Thomas Lane, satu dari empat polisi selain Chauvin yang didakwa membunuhnya.

Ketika pertama penegak hukum menangkapnya, Floyd memohon agar tidak dimasukkan ke mobil karena menderita klaustrofobia dan stres terhadap tempat sempit.
Begitu dia dipaksa masuk, Floyd kemudian berteriak bahwa dia tidak bisa bernapas dan "akan mati di sini", berdasar transkrip rekaman.
"Mama, aku mencintaimu. Beri tahu anakku aku mencintainya. Aku mati," teriak Floyd sembari menyebut nama keduanya beberapa kali.
Selama penahanan itu, dia sempat berteriak "tidak bisa bernapas" lebih dari 20 kali. Terdakwa kemudian memintanya untuk "tenang", baru setelah itu dia "berbicara tenang".