Curhat Yati Surachman, Sebut Pemain Senior Kurang di Hargai dalam Akting: Honornya Diinjak-injak
Aktris senior Yati Surachman baru-baru ini blak-blakan tentang kondisi perfilman Indonesia saat ini.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 8 Agustus 1957 itu pertama kali bermain film pada 1975 dengan judul film Inem Pelayan Seksi.
Namanya melambung sejak film Perawan Desa.
Aktingnya di film garapan Franky Rorimpandey diakui dengan penghargaan Best Actress (Aktris Terbaik) di Festival Film Asia Pasific pada 1980.
Dalam film yang diangkat dari kisah nyata itu, Yati berperan sebagai Sum Kuning.
Dikisahkan, Sum Kuning adalah seorang perempuan penjual telur.
Dia menjadi korban perkosaan sejumlah anak muda dari keluarga pejabat.
Sepanjang kariernya, Yati Surachman telah membintangi puluhan judul film.
Mulai tahun 2000-an, Yati Surachman aktif di sinetron.
Dia tercatat pernah membintangi sinetron-sinetron terkenal seperti Pernikahan Dini, Dukun Palsu, dan Nyoman dan Presiden.
Pada 1995, berkat Dukun Palsu, Yati Surachman masuk nominasi pemeran utama wanita terbaik pada Piala Vidia, ajang penghargaan untuk sinetron Indonesia.
Artis peran senior Yati Surachman muncul dengan kabar baru tentang rencananya menjual rumah tempat tinggalnya.
Bukan hanya itu, Yati juga menceritakan bagaimana peran-peran yang dulu melekat padanya kerap membuatnya dipandang sebelah mata, hingga komentar Yati soal sinetron saat ini.
Berikut rangkuman percakapan Yati Surachman.
Alasan jual rumah