Ibu di Padang Tega Menjual Bayinya Sendiri karena Tak Tahu Siapa Ayahnya, Terancam 15 Tahun Penjara
F menjual sang bayi lantaran tidak mengetahui siapa ayah dari anaknya itu. Kini ia harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ibu berinisial F tega menjual anak kandungnya sendiri.
Ibu asal Padang, Sumatera Barat tersebut menjual bayinya karena faktor ekonomi.
Selain itu, ia juga menjual sang bayi lantaran tidak mengetahui siapa ayah dari anaknya itu.
Kini F harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Ia terancam hukuman 15 tahun penjara atas perbuatannya.
Kepada polisi, F mengaku ingin anaknya diadopsi oleh orang lain.
• Detik-detik Ibu Melahirkan Bayi 3,4 kg Tanpa Hamil, Setiap Bulan Haid, Ini Penjelasan Ilmiahnya
• Viral Ibu Melahirkan Bayi Tanpa Merasa Hamil & Tetap Mens, Kenali Gejala Kehamilan Samar yang Langka

"Selain faktor ekonomi, pelaku juga tidak mengetahui siapa ayah dari anaknya tersebut.
Makanya pelaku ingin anaknya tersebut diadopsi orang lain.
Cuma caranya salah dalam mencari mengadopsi anaknya tersebut.
Akibat perbuatannya pelaku diancam hukuman 15 tahun penjara," ujar Kapolsek Lubuk Begalung Andi Parningotan Lorena kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2020).
Wanita F saat ini sudah mendekam di kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Berdasarkan keterangan tersangka, anak tersebut dijual karena tidak mampu membayar uang persalinan.
Pelaku terpaksa memberikan anaknya kepada orang lain untuk diadopsi serta membayarkan biaya persalinannya,” ujarnya.
Andi menjelaskan, setelah mendapat informasi mengenai ibu yang diduga menjual bayi yang baru dilahirkannya, polisi langsung melakukan penyelidikan.
• TEGA Buang Bayinya Hingga Digigit Anjing Sampai Hancur, Wanita 20 Tahun Ini Ditangkap: Saya Malu
• Kronologi Lengkap Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Sang Ibu Panik karena Melahirkan di Toilet
“Setelah dilakukan penyelidikan,
kami langsung bergerak dan menemukan tersangka dengan rekannya yang membantu mencarikan orang yang bisa membeli bayi," lanjut Andi.
"Saat kami interogasi pelaku mengakui perbuatannya," sambungnya,
Bayi malang tersebut dijual seharga Rp 3 juta.
Uang Rp 3 juta tersebut digunakan untuk membiayai persalinan sebesar Rp 1 juta dan sisanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pelaku.
“Pelaku meminta saudaranya untuk mencarikan orang yang mau mengadopsi dan membiayai persalinannya," ujar Andi.
Pelaku sendiri saat ini tinggal bersama saudaranya.
Sedangkan suami pelaku saat ini sedang menjalani masa tahanan karena tersandung kasus narkoba.
Kasus Ibu Jual Bayi yang Baru Dilahirkan di Palembang

Kapolresta Palembang Kombes Pol Anom Setiyadji mengatakan, pelaku Sri Ningsih adalah otak utama dalam perdagangan bayi tersebut.
Sri diduga mencari para wanita hamil yang tidak mau mengasuh anak untuk dijual.
"Pelaku mencari para korban yang hendak menjual bayi dengan perantara. Begitu tahu ibu bayi itu mau, mereka langsung panjar. Bayi itu yang perempuan dijual Rp 25 juta dan laki-laki 15 juta," katanya, saat gelar perkara di Mapolresta Palembang, Senin (20/1/2020).
Sambungnya, selain uang muka, pelaku ini juga memberikan uang perawatan selama hamil, seperti pembelian susu serta kontrol ke bidan.
"Biaya lahiran, broker ini juga yang tanggung, sementara ibu bayi dijanjikan uang lagi jika sudah mendapatkan pembeli," ujarnya.
• Misteri Bayi Ditemukan Tanpa Tangan di Hutan, Dibuang Ibunya Pegawai BUMN Setelah Lahiran di Toilet
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, kata Anom, Sri mengaku baru pertama kali melakukan praktik itu.
Namun, sambungnya, petugas masih mendalami dugaan pelaku lain dari kejadian tersebut.
"Kita masih dalami, kalau pengakuannya baru pertama. Tapi kita tidak sepenuhnya percaya, kita terus kembangkan kasus ini," tegasnya.
Sementara itu, Sri Ningsih pun tak membantah jika harga jual bayi tergantung dari jenis kelamin, bayi perempuan lebih mahal dibanding laki-laki.
"Perempuan Rp 25 juta, laki-laki Rp 15 juta. Tidak tahu kenapa, tapi memang begitu," ujarnya.
Namun, Sri tak merinci alasan menjual bayi tersebut dengan harga berbeda.
"Saya baru pertama, tidak tahu kenapa beda," jelasnya.
Ditambahkannya, calon pembeli bayi itu merupakan orang di luar Palembang. Namun, pembeli tersebut batal mengadopsi bayi yang dilahirkan Darmini.
"Bilangnya tanggal lahir bayi ini jelek jadi Cece itu tidak mau. Saya tidak tahu nama lengkapnya siapa, cuma dipanggil Cece saja," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian Polresta Palembang berhasil menangkap empat orang pelaku perdagangan bayi baru lahir.
Keempatnya pelaku yakni, Darmini (40) yang merupakan ibu dari bayi tersebut, Marlina (39), Sri Ningsih (44), dan Mariam (62), ditangkap di kawasan Slmert Riady Kelurahan 8 Ilir Palembang, Senin (20/1/2020).
Mereka ditangkap setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat akan adanya penjual bayi.
Mendapat laporan itu, polisi pun melakukan penyelidikan dan penyamaran sebagai pembeli.
Ironisnya, kata Anom, salah satu pelaku adalah orangtua bayi itu bernama Darmini.
Perempuan itu tega menjual bayinya sendiri berjenis kelamin perempuan seharga Rp 25 juta.
"Kita mengamankan tersangka Sri Nigsih yang hendak menjual bayi kepada tersangka Maryam," kata Anom, Senin. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Alasan Ekonomi, Ibu Ini Jual Bayi Sendiri karena Tak Tahu Siapa Ayahnya" dan "Kasus Ibu Jual Bayi yang Baru Dilahirkan di Palembang, Pelaku: Tanggal Lahir Jelek Jadi Cece Tidak Mau"
Baca juga di Tribunnews Selain Faktor Ekonomi, Ibu di Padang Tega Jual Bayinya karena Tak Tahu Siapa Ayahnya, Kini Ditahan