Virus Corona
Urutan 14 Jenis Masker dari yang Tak Aman hingga Paling Melindungi dari Covid Berdasarkan Penelitian
Para ilmuwan di Duke University, Carolina Utara, AS mengukur berapa banyak percikan air liur yang masuk melalui kain saat pemakainya berbicara.
Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Demi mengurangi penyebaran Covid-19, kita wajib memakai masker wajah yang berfungsi melindungi diri dan orang di sekitar kita, agar tidak terpapar percikan air liur.
Namun, jika kita memakai pelindung leher (neck gaiter) atau bandana untuk bergaya sekaligus menjadikannya masker, ketahuilah bahwa kedua item itu tidak efektif melindungi kita dari paparan virus corona, menurut penelitian terbaru.
Para ilmuwan di Duke University, Carolina Utara, AS, membandingkan 14 jenis masker wajah yang berbeda, termasuk masker dua lapis dan tiga lapis, masker N95, pelindung leher, dan bandana tradisional.
• Seorang Penumpang Diturunkan Paksa dari Pesawat yang Dinaikinya karena Tulisan pada Maskernya
Mereka mengukur berapa banyak percikan air liur yang masuk melalui kain saat pemakainya berbicara.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini mengungkap, beberapa masker bekerja dengan baik, namun bandana nyaris tidak memberi perlindungan terhadap transmisi tetesan air liur.
Selain itu, memakai masker dari pelindung leher yang diuji justru memungkinkan terpapar lebih banyak percikan air liur, dibandingkan jika seseorang tidak memakai masker sama sekali.

Pelindung leher dan bandana tidak mencegah Covid-19
Tim peneliti dari Duke University tidak mempelajari mengapa beberapa masker bekerja lebih baik dibandingkan masker wajah lain.
• Sopir Bus Alami Mati Otak setelah Melarang Seorang Pria Naik Kendaraannya karena Tak Pakai Masker
Akan tetapi, jenis kain dan masker yang ketat sesuai ukuran wajah kita adalah komponen kunci yang membuat pelindung wajah menjadi efektif, demikian menurut penulis utama studi Martin Fischer, Ph.D., profesor penelitian kimia di Duke University.
Bandana meninggalkan celah besar di bawah mulut kita saat partikel air liur keluar ketika kita berbicara atau bernapas.