Breaking News:

Fakta Wanita Gangguan Jiwa Melahirkan di SPBU, Bayi Tergeletak di Atas Tanah, Kini Masih Dirawat

Wanita gangguan jiwa melahirkan bayi di SPBU. Bayi tergeletak di atas tanah. Begini kondisi ibu dan anak.

Editor: ninda iswara
fox5dc.com
Ilustrasi bayi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa baru saja melahirkan.

Wanita yang mengidap gangguan jiwa tersebut diketahui berinisial E (37).

E melahirkan di SPBU Sumber Mas, Jalan Raya Pantura, Kecamatan Kadanghaur, Indramayu, Jawa Barat.

Saat didatangi, kondisi E dan bayinya terlihat memprihatinkan.

Hal ini lantaran E diduga melahirkan sendiri tanpa pertolongan.

Kondisi bayi tampak tergeletak di atas tanah.

Ditemukan, Fisik Bocah 14 Tahun yang Dibawa Kabur Duda Memprihatinkan, Baru Melahirkan Dicabuli Lagi

Diduga Gangguan Jiwa karena Pasangan Tak Mau Tanggung Jawab, Wanita Ini Biarkan Anaknya Tenggelam

Ilustrasi Hamil
Ilustrasi Hamil (Valeria_aksakova via Tribun Pontianak)

Tali pusarnya juga masih menempel di rahim sang ibu.

Sejumlah orang pun mencoba memberikan pertolongan pada si ibu dan bayi.

Mereka membawa ibu dan bayi tersebut ke rumah sakit.

Berikut fakta wanita gangguan jiwa melahirkan di SPBU.

Diduga warga Jakarta Utara 

Kepala Sub Bagian Humas Polres Indramayu Iptu Iwa Mashadi membenarkan kejadian itu.

Wanita dengan gangguan jiwa tersebut, kata dia, diduga merupakan warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

E bahkan berpindah-pindah tempat untuk tidur.

"Menurut informasi, bahwa saudara E ini yang melahirkan bayi tersebut, diduga mengalami gangguan jiwa dan menurut keterangan anggota Polsek Kandanghaur, dirinya (E) pernah beristirahat di Polsek Kandanghaur," ujar Iwa, Senin (31/8/2020).

Bayi tergeletak di atas tanah

Iwa mengatakan, E melahirkan di SPBU pada Minggu (30/8/2020) malam.

E diduga melahirkan anaknya tanpa pertolongan.

Polisi mengetahui kejadian itu usai mendapatkan laporan dari masyarakat setempat.

Petugas kemudian mendatangi lokasi untuk memastikan.

Mereka mendapati seorang bayi perempuan tergeletak di atas tanah dalam kondisi hidup.

Tali pusar bayi perempuan itu juga masih menempel di rahim ibunya

“Saat pihak kepolisian melakukan pertolongan, bayi tersebut tergeletak di atas tanah dan Ibunya tersebut sedang duduk di SPBU tersebut, tepatnya di pos jaga," kata Iwa.

Janda Diperkosa Banyak Pria di Depan Anak hingga Hamil & Gangguan Jiwa, Tak Mau Pisah dari Bayinya

VIRAL 2 Polisi di Aceh Baku Hantam dengan Orang Gangguan Jiwa, Kapolres: Melanggar Kode Etik Polisi

Ibu dan bayi dirawat 

Polisi kemudian berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu untuk memberikan pertolongan secara medis.

"Kemudian bayi tersebut langsung dibawa ke mobil patroli menuju Puskesmas Kandanghaur.

Sedangkan ibunya dibawa mobil ambulans ke RS Bhayangkara Losarang Indramayu," kata Iwa.

Ibu dan bayinya, kata Iwa, dalam kondisi sehat dan kini masih dirawat.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Tribun Jateng/Bram Kusuma)

Janda diperkosa hingga alami gangguan jiwa

Nasib malang menimpa seorang janda berinisial IN (35).

IN menjadi korban pemerkosaan sejumlah pria bejat.

Fakta miris terungkap dari pemerkosaan terhadap janda asal Nunukan, Kalimantan Utara ini.

Ia diperkosa oleh sejumlah pria dihadapan anak perempuannya yang berinisial VR.

VR yang baru berusia enam tahun ini menyaksikan langsung aksi biadab pria bejat yang memperkosa ibunya.

Akibat pemerkosaan tersebut, IN kini hamil.

 Detik-detik Menegangkan Ibu Lari dari Anak Kandung yang Hendak Memperkosanya, Nyawa Hampir Melayang

 Update Kasus Viral Wanita Diperkosa Setelah Bangun Tidur di Bintaro, Pelaku Berhasil Ditangkap

Ilustrasi pelecehan seksual
Ilustrasi pelecehan seksual (Kompas.com)

Tak hanya hamil, IN juga mengalami trauma yang cukup berat lantaran apa yang dialaminya begitu membekas.

Bahkan akibat trauma tersebut, janda berusia 35 tahun tersebut kini mengidap gangguan jiwa.

Aksi pemerkosaan para pria bejat terhadap IN dilakukan di bangunan usang eks Kantor Imigrasi.

Selain eks Kantor Imigrasi, pemerkosaan juga berkali-kali dilakukan di kapal rusak tak terpakai di pesisir pantai jalan Lingkar Nunukan.

Kedua tempat tersebut merupakan tempat tinggal IN yang dietahui sering pundah-pindah, karena ia sebenarnya berasal dari Pinrang Sulawesi Selatan

"Perbuatan itu dilakukan dengan disaksikan anaknya, itu sangat mengerikan, sang anak kami tanya juga bercerita apa yang dilihatnya,

ada banyak yang melakukan itu disaksikan si anak, ini menjadi bahan pemikiran kami," kata Sekretaris Dinsos Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi.

Saat pertama kali ditemukan Dinas Sosial Nunukan, Kalimantan Utara, di salah satu perahu bekas di pinggir pantai jalan Lingkar Nunukan Selatan, IN selalu memegang tangan anaknya dan membawa tas kecil.

Saat diperiksa, ternyata dalam tas itu terdapat banyak nomor telepon orang yang diduga adalah pemain narkoba.

Diduga, selain karena pemerkosaan, mental IN juga terganggu akibat korban perceraian dan juga seringnya dicekoki narkoba.

Hal tersebut terungkap dari hasil asesmen yang dilakukan Dinas Sosial Nunukan.

Persoalan pertama, dia adalah korban perjodohan orangtua yang berakhir dengan perceraian.

Kedua ia menikah dengan kurir narkoba dan terseret dalam pusaran pemain narkoba sampai membuatnya fikirannya terganggu akibat kandungan kimia narkoba.

Dan yang ketiga, ia mengalami peristiwa yang mengguncang batinnya, apalagi diduga ia diperkosa disaksikan putrinya oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab, sampai akhirnya hamil dan melahirkan.

"Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba dan tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga," ujar petugas Dinsos.

 Polisi Sebut Keluarga Sembunyikan Pelaku Pemerkosaan Bintaro, Tetangganya Lihat Sering Nongkrong

 Balita 2 Tahun Diduga Alami Pemerkosaan di Ruang Isolasi Covid-19, Pengakuan RS Bikin Ibu Berang!

Kondisi IN, sang janda saat hamil dan usai melahirkan

Dalam keadaan hamil, IN pun dirawat di Dinsos Nunukan.

Setelah melahirkan, IN dan bayinya yang berusia tiga bulan saat ini tinggal di rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC).

Namun rupanya, IN enggan dipisahkan dari sang bayinya.

Petuga pun berkali-kali membujuk IN (35), orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ) yang menjadi korban pemerkosaan disaksikan anaknya hingga hamil dan melahirkan, agar mau melepas bayinya.

tribunnews
Ilustrasi Pemerkosaan (fountainhillsrecovery.com via Tribunnews.com)

Meski terkesan tak manusiawi memisahkan sang anak dan ibunya, pihak dinsos tidak mungkin membiarkan ODGJ merawat bayinya.

Pasalnya, jika sang bayi dibesarkan oleh seorang ibu dengan kondisi mental tidak stabil, dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Lebih baik selamatkan bayinya daripada ibunya agar generasi selanjutnya bagus, tapi harus terus kita doktrin supaya mindsetnya berubah,

kita akan segera buat MoU untuk rehabilitasi IN ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjar Baru, semoga tahun depan terlaksana," kata Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Sabtu (15/8/2020).

Bahkan, hingga kini IN belum mengalami perubahan perilaku setiap kali petugas Dinsos datang.

IN pun masih sering berbicara dengan tembok sambil sesekali tertawa dan marah tanpa sebab.

Dengan kondisi psikis IN yang masih sering lepas kendali, membuat petugas harus lebih ekstra menjaganya.

tribunnews
ilustrasi ()

Bukan hanya itu, keberadaan bayi IN juga menyulitkan petugas, baik susu atau urusan mandi dan membersihkan si jabang bayi mendapat perhatian khusus.

"Kalau buat susu pagi, bukan dia buang kalau tidak habis, dia kasihkan lagi sampai malam, itu kan tidak sehat, kami sering datang bergantian untuk awasi si bayi, kami kasih mandi dan gantikan air susu dalam dotnya," ujarnya.

 Gadis Diperkosa Ayah Selama 8 Tahun, Melarikan Diri Saat Diajak Berhubungan Badan di Hotel

 Fakta Remaja Bunuh Ayah Tiri: Ibu Disiksa, Adik Diperkosa, & Korban Cegat Pelaku Saat Lapor Polisi

Nasib anak perempuan yang melihat pemerkosaan sang ibu

Sementara, VR (6) anak pertama IN sudah disekolahkan di Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Aisyiyah Ruhama.

Ia kini dirawat di Panti Asuhan Aisyiyah Ruhama.

Sekretaris Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Ruhama, Asrina mengatakan, selama dalam perawatan kondisi VR tampak bergembira.

"Kalau sama ibunya, dia pasti melihat ibunya ketika ada siapa saja yang mendekat, memang mereka tidak bisa dipisahkan," ujar Asrina kepada wartawan, Jumat (14/08/2020).

Kata Asrina, untuk membawa VR, butuh pendekatan khusus dan membicarakan masa depan anaknya kepada IN.

Pasalnya, setelah lebih dua jam berpisah dari anaknya emosi IN sulit terkontrol dan terus berusaha mencari keberadaan sang anak.

"Kita antar pukul 07.00 nanti kita pulangkan pukul 10.00 Wita. Kalau terlalu lama tidak lihat anaknya kita khawatir dia pergi dari RPTC mencari anaknya sambil membawa bayinya," katanya.  (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wanita Gangguan Jiwa Melahirkan di SPBU, Bayi Tergeletak di Atas Tanah dan Tali Pusar Masih Menempel dan Tribunnewsbogor.com dengan judul Diperkosa Banyak Pria Depan Anak, Janda Ini Hamil & Idap Gangguan Jiwa, Enggan Pisah dengan Bayinya

dan di Tribunnews.com Wanita Gangguan Jiwa Melahirkan di SPBU, Bayi Tergeletak di Atas Tanah, Begini Kondisi Mereka

Sumber: Kompas.com
Tags:
gangguan jiwaIndramayumelahirkan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved