Breaking News:

Sepasang Pasutri dan Bayi 1 Bulan Terpaksa Tinggal di Gerobak Sampah karena Telat Bayar Kos 10 Hari

Sepasang suami istri diusir dari indekos karena telat bayar 10 hari, terpaksa tinggal di gerobak sampah bersama bayinya usia satu bulan.

Editor: Asytari Fauziah
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Pasangan suami istri, Andika Pratama dan Yanti dan bayinya Muhammad Aditya Pratama saat ditemui di rumah singgah Jalan Dr Soetomo, Samarinda, Kaltim, Kamis (3/9/2020). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM Sepasang suami istri di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa tinggal di gerobak sampah bersama bayinya usia satu bulan, setelah diusir pemilik indekos karena telat bayar 10 hari.

Dalam gerobak sampah itu, pasangan Andika Pratama (35) dan Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama ini tidur beralaskan baliho di tepi Jalan Belatuk, Samarinda.

“Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan,” ungkap Andika saat ditemui Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

 Sudah Sembuh dari Corona, Marni & Keluarganya Tetap Diusir Pemilik Kos Juga Dijauhi Warga

Meski begitu ketiganya sering kebasahan saat hujan, karena hanya mengandalkan baliho sebagai alat teduh.

Gerobak itu milik Andika yang bekerja sebagai pemulung.

Setiap harinya dia membawa istri dan anaknya mencari sampah plastik yang bisa dijual untuk bertahan hidup.

Namun, pada pertengahan Agustus 2020, pemilik indekos yang disewa pasangan ini di Jalan Ruhui Rahayu, mengganti gembok pintu indekos karena telat bayar.

Pasangan suami istri, Andika Pratama dan Yanti dan bayinya Muhammad Aditya Pratama saat ditemui di rumah singgah Jalan Dr Soetomo, Samarinda, Kaltim, Kamis (3/9/2020).
Pasangan suami istri, Andika Pratama dan Yanti dan bayinya Muhammad Aditya Pratama saat ditemui di rumah singgah Jalan Dr Soetomo, Samarinda, Kaltim, Kamis (3/9/2020). (KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)

 Pasien Covid-19 Marak Alami Happy Hypoxia, Tampak Normal, Ternyata Paru-paru Rusak Parah

“Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.

Setiap bulannya Andika membayar indekos Rp 350.000.

Namun dia belum punya uang cukup pada Agustus sehingga belum bisa bayar. Andika tinggal di indekos itu sejak Februari 2020.

HALAMAN SELANJUTNYA ==============>

Tags:
diusirkamar kosSamarinda
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved