Dipojokkan Lantaran Dinilai Paksa Rafathar Syuting, Raffi Ahmad & Nagita Slavina Beri Pembelaan
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina curhat sampai banjir air mata saat tanggapi soal cibiran netizen yang anggap Rafathar terlalu 'dipaksa' syuting.
Editor: roessitaintan
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mencurahkan hatinya sampai banjir air mata saat tanggapi soal cibiran netizen yang menganggap Rafathar terlalu 'dipaksa' syuting.
Nama Rafathar memang diketahui sempat menjadi trending di Twitter.
Hal itu berawal saat Raffi Ahmad membongkar di podcast Deddy Corbuzier terkait sang putra yang mulai tak suka diajak syuting.
Sejak saat itu, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tak lagi memaksa Rafathar.
Namun cibiran soal Rafathar 'dipaksa' syuting pun seakan ditujukan pada pasangan artis tersebut.
Tak sedikit dari netizen yang ramai membahas jika Raffi-Nagita lebih memikirkan konten daripada Rafathar.
Meluruskan anggapan netizen, Raffi Ahmad dan Nagita pun mengungkapkan hal sebenarnya soal Rafathar lewat kanal YouTube RANS Entertainment, diunggah Senin (5/10/2020).
• Nagita Slavina Kerap Disebut Istri Idaman, Raffi Ahmad Beberkan 3 Sifat Jelek Ibu Rafathar
• TAK TAHAN Disuruh-suruh Syuting Terus, Rafathar Luapkan Kekesalan Pada Raffi Ahmad: Udah Pa, Puas?

Dalam tayangan tersebut, Nagita memulai curhatannya dengan bisa mendidik Rafathar bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Hal itu dilakukannya karena ia tak mau Rafathar tumbuh seperti dirinya yang kurang bisa mengemukakan pendapat.
"Kalau aku pribadi pengen mengajarkan Rafathar itu dia punya hak akan dirinya sendiri, dia bisa bertanggung jawab akan hal yang dia omongin.
Karena aku merasa dari kecil aku itu kurang bisa mengemukaan pendapat, aku belajar dari yang kemaren gimana sih aku.
Nah aku pengen mau ngomong gitu, apa yang dia inginkan, apa yang dia nggak suka, apa yang dia mau itu ke orangtuanya gitu," jelas Nagita Slavina.
Di lain sisi, Raffi Ahmad juga menyambung jika harapannya saat Rafathar diajak syuting sejak dini berarti semakin tumbuh akan terbiasa.