Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi demonstrasi menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di depan gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/7/2020). (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistyono)
Kendati demikian, tak semua demo diwarnai kerusuhan.
Bahkan ada mahasiswa yang terlebih dahulu meminta izin pada sang ibu untuk ikut demo.
Sang ibu pun memberikan pesannya kepada sang anak yang akan memperjuangkan hak.
Mahasiswa tersebut diketahui bernama Dian Mulyana (25).
Dian Mulyana meminta restu sang ibu untuk ikut demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
“Mamah siapin bekelnya. Almamaternya udah mamah siapin. Jangan lupa baca do'a shalatnya jangan ditinggal. Doa mamah akan selalu menyertaimu nak. Titipin salam dari mamah untuk DPR yang jahat itu, suruh banyak istigfar. Bismillah hati-hati di jalan perjuangan nak," demikian bunyi pesan dari ibunda Dian Mulyana.
Kutipan pesan antara dirinya dan sang ibu itu pun diunggah ke media sosial TikTok milik Dian.
Tak disangka, kontennya pun viral dan ramai ditanggapi warganet.
Love you mah, you are my everything##tolakruuciptakerja##tolakomnibuslaw##mositidakpercaya##fyp
“Kaget banget pas dikasih tahu teman-teman (kontennya viral).Speechless,” jelas Dian saat dihubungi olehKompas.com.
Konten tersebut berisi video tangkapan layar percakapan Dian dengan ibunya ketika ia pamit dan meminta restu agar dapat ikut turunaksi tolak UU Cipta Kerjadi Jakarta.
Bukan hanya restu, Dian juga mendapat dukungan dari sang ibu untuk mengikuti aksi.
Dari tangkapan layar percapakan tersebut, ibunda Dian bahkan menyatakan akan menyiapkan bekal dan almamater untuk Dian mengikuti aksi nanti.
Karena sudah lulus kuliah, kini Dian telah kembali ke kampung halamannya di Subang, Jawa Barat.
Namun, Dian merasa gusar melihat kondisi disahkannya UU Cipta Kerja.
Ketika beberapa adik tingkat di Universitas Bina Sarana Informatika, tempat Dian berkuliah berkuliah dahulu, mencari penggerak massa di kampus, Dian yang memiliki pandangan yang sejalan dengan tuntutan massa aksi pun terpanggil untuk turut ikut aksi.
“Karena Dimul juga merasa memiliki keresahan yang sama dengan mereka, danemangsering banget demo terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Alhasil, nurani saya secara pribadi terpanggil,” jelas Dian.
Berencana mengikuti aksi di Ibu Kota, pria yang kerap disapa Dimul ini bertandang ke Jakarta pada Rabu (7/10/2020) malam, dan tiba di Jakarta pada Kamis subuh.
Kamis pagi, Dian bertukar pesan dengan sang ibu untuk meminta restu.
"Orangtua segalanya, sebelum kitangapa-ngapain," ujar Dian.
Untuk itu, Dian meminta izin kepada sang ibu untuk mengikuti aksi. Ibunya pun dengan ringan hati mengizinkannya berdemo di Ibu Kota.
“Bekelnyacium kening sama panjatan doaaja sebenernya, samawejanganbiar jaga kesehatan, tetap patuhi protokol, jangan tinggal shalat, serta enggak boleh rusuh,udahitubekelnya,” jelas Dian.
“Tiap aksi mama selalu mengizinkan kok. Meski sama kayak orangtua pada umumnya, khawatir pasti ada,” jelas Dian.
Restu dari orangtua pun tidak secara instan diperoleh Dian.
Sebagai orangtua, tentu ibunda Dian juga sempat khawatir.
Ketika awal mula terjun ke jalan untuk ikut aksi, Dian mengaku harus berupaya meyakinkan ibunya akan pentingnya turun aksi dan tidak akan bertindak anarkistis.
“Tapi, aku enggaknyerahbuatngeyakinindan dapat kepercayaan mama," tambah Dian.
Dian mengaku telah beberapa kali membicarakan tentangomnibus lawUU Cipta Kerja dengan sang ibu.
"Ya, mama kalaungomonginomnibus lawgereget anggota DPR-nya di saat negara lain lawan corona, negara kita malah kayakginikatanya," tukas Dian.
Adapun DPR telah mengesahkan UU Cipta Kerja dalam rapat paripurna pada Senin (5/10/2020).
Hal tersebut memicu gelombang aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja di berbagai daerah di Indonesia sejak Selasa (6/10/2020) hingga Kamis (8/10/2020).
Pada hari Kamis, sejumlah buruh dan mahasiswa dari sekitar Jakarta datang dan melakukan aksiunjuk rasadi Ibu Kota. (TribunNewsmaker.com/*)