Terdampak Pandemi, Ini 4 Kisah Mereka yang Berhasil Bangkit, Raup Untung Banyak dari Bisnis Baru
4 kisah mereka yang bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19. Raup untung jutaan rupiah.
Editor: ninda iswara
Padahal ia memiliki dua orang anak dan keluarga yang harus dihidupi.
Tak menyerah dalam kondisi sulit itu, Rian mencari tahu mengenai budidaya cacing tanah dari saudaranya yang tinggal di Ponorogo.
Ia pun mantap memilih beternak cacing tanah lantaran kesulitan mencari kerja di perusahaan.
Rian kali pertama memulai bisnisnya pada Juli 2020 dengan modal Rp 35 juta.
Uang itu ia peroleh dari tabungan serta utang.
Ia lalu membuat kolam cacing tanah di belakang rumah, menyiapkan oven pengering cacing serta membeli dua kuintal bibit.

Beternak cacing, kata Rian, cukup mudah. Ia hanya perlu menyirami air serta memberi ampas tahu.
Rian menuturkan, cacing tanah bisa kawin, bertelur sendiri serta tidak mudah sakit.
Cacing tersebut dipanen dua pekan sekali. Sekali panen, 36 kilogram cacing basah bisa dikumpulkannya.
"Untuk dijual di pasaran cacing yang dijual harus kering. Kalau panen 36 cacing basah maka bila dikeringkan menjadi enam kilogram,” ujar Rian.
Cacing lumbricus kering dijual dengan harga Rp 500.000 per kilogram.
Artinya, jika sebulan dia panen 72 kilogram cacing basah atau 12 kilogram kering, maka bisa meraup omzet Rp 6.000.000.
Selama ini Rian banyak memasok perusahaan jamu, karena cacing dianggap sebagai obat.
“Biasanya warga membeli untuk mengobati sakit maag , tipus, hingga melancarkan peredaran darah,” kata Rian.
Menurutnya, kebutuhan pabrik jamu herbal terhadap cacing kering masih sangat besar.