Pengakuan Brigadir Hafiz yang Lerai Pengeroyokan TNI oleh Klub Moge, Peluk Korban, Tubuhnya Didorong
Kesaksian polisi yang lerai pengeroyokan terhadap TNI oleh anggota klub moge Harley Davidson.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berada di lokasi kejadian, Brigadir Hafiz memberikan kesaksian terkait pengeroyokan dua anggota TNI oleh anggota klub motor gede Harley Davidson.
Pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota klub moge terhadap dua anggota TNI ini ramai diperbincangkan.
Pengeroyokan tersebut dialami oleh dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.
Kedua anggota TNI tersebut menjadi korban pengeroyokan anggota klub motor gede Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliangi Bandung, Jawa Barat.
Video pengeroyokan terhadap dua anggota TNI ini pun viral di media sosial.
Peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Jumat (30/10/2020) lalu sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Kronologi TNI Dikeroyok Anggota Klub Moge, Tak Terima Ditegur & Ancam Menembak, Tersangka Bertambah
Baca juga: Duduk Perkara TNI Dikeroyok Geng Moge Hanya Gara-gara Salah Paham, Korban sampai Tersungkur

Kala itu para anggota klub sedang melakukan tur di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Akibat pengeroyokan tersebut, dua anggota TNI mengalami luka dan memar di kepala.
Di balik insiden tersebut, seorang polisi lalu lintas bernama Brigadir Muhammad Hafiz Bastari mengisahkan upayanya melerai aksi pengeroyokan.
Bahkan, Brigadir Hafiz memeluk korban pengeroyokan yakni Serda Yusuf yang sudah dalam kondisi tergeletak.
Datang terlambat, posisi di belakang iring-iringan

Brigadir Muhammad Hafiz yang bertugas di Satlantas Polres Bukittinggi menjelaskan, saat ia tiba, korban pengeroyokan bernama Setda M Yusuf sudah tergeletak di lantai.
Hafiz memang menjadi bagian dari petugas patwal iring-iringan mobil.
"Saat kejadian saya patwal pakai mobil di belakang iring-iringan," kata dia, Selasa (3/11/2020).