Megawati Puji China karena Hal Ini, Ungkap Hubungan RI & Tiongkok Bagai Pertemuan yang Ditakdirkan
Hubungan Indonesia dan China, lanjut Megawati, bagai pertemuan yang sudah ditakdirkan.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - China disebut-sebut sebagai salah satu negara yang aktif memberikan bantuan untuk Indonesia saat pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Oleh karena itu, putri Presiden Soekarno tersebut memuji negara China.
Menurutnya, banyak negara yang sibuk dengan urusan masing-masing.
Kendati demikian, China telah membantu paling awal soal Covid-19.
"Saat awal pandemi, di mana masing-masing negara sibuk dengan persoalan dalam negeri, Tiongkok (China) terlebih dahulu memberi bantuan yang konstruktif," kata Megawati saat menyampaikan pidato dalam Understanding China Conference 2020, dikutip dari keterangan pers via Kompas.com, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Megawati Sebut Jakarta Kota Amburadul, Wagub DKI: Kami Anggap Semua Masukan Sebagai Kritik
Baca juga: Jelaskan Pernyataan Sebelumnya, Megawati: Saya Tahu Banyak Anak Muda Berhasil, Tapi kan Pengusaha
Baca juga: Heran Massa Rusak Fasilitas Umum Saat Demo UU Ciptaker, Megawati: Mending Bisa Kalau Disuruh Ganti

Hubungan Indonesia dan China, lanjut Megawati, bagai pertemuan yang sudah ditakdirkan.
Keduanya merupakan negara yang sama-sama pernah dijajah negara lain dan saat ini terus bangkit.
"Indonesia dan Tiongkok adalah dua negara yang telah dipertemukan oleh takdir yang sama."
"Sebagai negara pernah terjajah yang berjuang dengan upaya sendiri untuk lepas dari penajajahan," ucapnya.
Baca juga: POPULER - Megawati Luruskan Pernyataan Viralnya: Saya Tahu Banyak Anak Muda Berhasil, tapi Pengusaha
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu pun mengapresiasi respons cepat Pemerintah China dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.
Ia menyebut kekuatan yang dimiliki China tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri, tetapi juga menguntungkan negara lain lewat berbagai kerja sama.
Megawati berharap China dapat terus menjalin diplomasi damai dengan berbagai negara.
"Kekuatan Tiongkok di kancah global sejak zaman kerajaan mengedepankan kerja sama saling menguntungkan dan menghormati satu sama lain," ujar Megawati.
Sebut Jakarta Kota Amburadul
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kembali menjadi pusat perhatian.
Setelah generasi millenial dan anak muda, kini ia menyentil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Megawati menyebut kondisi Jakarta amburadul.
Padahal, lanjut Mega, DKI Jakarta seharusnya bisa menjadi "Kota Mahasiswa".
Dalam mengungkapkan hal tersebut, Megawati menggunakan istilah "City of Intellect".
Hal itu bisa terwujud jika DKI Jakarta ditata dengan baik.
Baca juga: Jelaskan Pernyataan Sebelumnya, Megawati: Saya Tahu Banyak Anak Muda Berhasil, Tapi kan Pengusaha
Baca juga: Heran Massa Rusak Fasilitas Umum Saat Demo UU Ciptaker, Megawati: Mending Bisa Kalau Disuruh Ganti
Baca juga: Seusai Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Megawati: Ngapain Saya Di-bully, Orang Benar Kok

Mega pun berharap tujuan penataan DKI Jakarta dirumuskan secara jelas.
Ia menyarankan agar Pemprov DKI melibatkan para akademisi.
Pernyataan tersebut disampaikan Mega saat menerima penghargaan "City of Intellect" dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Kota Semarang yang dipimpin oleh kader PDI-P Hendrar Prihadi.
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Mega dalam pidato yang ditayangkan secara daring, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: POPULER - Megawati Luruskan Pernyataan Viralnya: Saya Tahu Banyak Anak Muda Berhasil, tapi Pengusaha
Tanggapan Pemprov DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi santai pernyataan Ketum PDI-P tersebut.
Menurut Riza, Pemprov DKI selalu bersikap terbuka menerima kritik dan komentar mengenai penataan Ibu Kota.
Riza menyampaikan, kritik memang dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas penataan maupun pelayanan masyarakat di Jakarta.
"Kami menghormati menghargai siapa pun memberikan komentar atas kota Jakarta, kami anggap semua masukan kritik sebagai obat bagi kami untuk terus meningkatkan dan memperbaiki Kota Jakarta sebagai kota yang maju dan bahagia warganya," ujar Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Pemprov DKI diminta kembali gelar operasi yustisi
Sementara itu, pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, penyebab Jakarta dicap menjadi kota amburadul karena kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang cara hidup di kota.
Dia menilai, banyak warga luar Jakarta yang menetap dan beraktivitas di Ibu Kota, tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang cara merawat kota bersama-sama.
"Yang terjadi di Jakarta, kotanya metropolitan, tapi kelakuannya masih katrokan," kata Yayat, Rabu (11/11/2020).
Yayat mencontohkan, ada warga yang membakar halte transjakarta, padahal Jakarta baru saja mendapat penghargaan internasional di bidang transportasi.
Peristiwa pembakaran halte merupakan salah satu contoh perilaku warga yang tidak memiliki pengetahuan untuk merawat fasilitas publik.
Oleh karena itu, Yayat menyarankan Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar operasi yustisi bagi para pendatang.
Baca juga: POPULER Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Arteria Dahlan Bela, Kini Tak Ada Budi Pekerti
Menurut Yayat, operasi yustisi bisa menjadi salah satu langkah Pemprov DKI untuk menata kota menjadi lebih baik sehingga tidak dicap sebagai kota yang amburadul.
"Dulu ada namanya kebijakan operasi yustisi, dalam konteks pendatang dari luar Jakarta yang masuk setiap tahun," katanya. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati Puji China, Paling Awal Beri Bantuan untuk RI Saat Pandemi Covid-19".
BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Megawati Puji China karena Hal Ini, Sebut Hubungan RI & Tiongkok Bagai Pertemuan yang Ditakdirkan.