Breaking News:

Dianggap Tidak Akurat, Kerajaan Inggris Minta Netflix Cantumkan Label 'Fiksi' di Serial The Crown

Serial The Crown yang kisahkan kerajaan Inggris tengah populer, pihak kerajaan Inggris minta diberi label 'fiksi' agar tak dikira kejadian sebenarnya

Editor: Talitha Desena
Instagram The Crown
Serial Netflix The Crown 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kerajaan Inggris tengah menyoroti serial The Crown yang kini populer.

The Crown adalah serial 4 musim keluaran Netflix yang menceritakan para anggota kerajaan Inggris.

The Crown menceritakan kehidupan Ratu Elizabeth sebagai cerita utama.

Mulai dari Ratu Elizabeth muda yang baru menjadi pemimpin negara hingga dirinya menjadi ratu.

Banyak konflik-konflik yang disuguhkan di serial tersebut.

Di season 4, mulai diceritakan ketika Putri Diana memasuki istana.

Baca juga: Reaksi Kerajaan Inggris Atas Serial Netflix The Crown yang Kisahkan Mereka, Dikabarkan Ogah Nonton

Baca juga: Ucapan-ucapan Kontroversial Putri Diana Dalam Wawancara Tahun 1995 yang Beberkan Konflik Pernikahan

Putri Diana
Putri Diana (Pinterest)

Kemudian pernikahan mereka mulai retak karena isu perselingkuhan Charles dan Camilla Parker Bowles.

Publik yang terbawa perasaan alias baper pun jadi menaruh benci kepada Pangeran Charles dan Camilla.

Pihak kerajaan Inggris pun akhirnya buka suara.

Mereka menyampaikan adanya ketidakakuratan cerita di The Crown dengan kejadian asli.

Kerajaan Inggris mendesak layanan streaming Netflix untuk melabeli serial The Crown sebagai cerita fiksi. 

"Ini adalah karya fiksi yang diproduksi dengan sangat indah, sama halnya seperti serial TV lainnya. Netflix seharusnya lebih jelas sejak awal," kata Menteri Kebudayaan Inggris Oliver Dowden berbicara kepada Dailymail, seperti dilansir Kompas.com dari The Guardian, Senin (30/11/2020).

Oliver Dowden menambahkan, ada kekhawatiran para penonton akan menganggap cerita yang diangkat dalam The Crown sebagai fakta, bukan fiksi.

"Tanpa ini (label cerita fiksi), saya takut generasi penonton yang tidak melewati peristiwanya menganggap cerita fiksi ini sebagai fakta," ujarnya lagi. 

Sejauh ini Netflix hanya memberikan peringatan bahwa The Crown memuat adegan telanjang, seks, kekerasan, dan bunuh diri.

Dengan muatan adegan seperti di atas, The Crown hanya bisa ditonton oleh pelanggan berusia 15 tahun ke atas.

Oliver Dowden rencananya akan mengirim peringatan tertulis resmi kepada Netflix untuk menambahkan keterangan cerita fiksi sebelum serial itu tayang.

The Crown menjadi perbincangan hangat lantaran episode terbarunya mengangkat cerita kehancuran pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana.

Cerita yang ditulis oleh Peter Morgan ini dianggap menghancurkan citra Kerajaan Inggris.

Menurut data yang dirilis Netflix, The Crown sudah memiliki lebih dari 70 juta penonton di seluruh dunia yang menyaksikan perjalanannya hingga musim keempat.

Reaksi Kerajaan Inggris Atas Serial Netflix The Crown, Dikabarkan Ogah Nonton

Pangeran Charles Positif Terinfeksi Virus Corona
Pangeran Charles (SHUTTERSTOCK)

Selain sukses menjadi tontonan yang digemari, serial ini juga mendapat penghargaan Emmy Awards.

Lantas, bagaimana reaksi kerajaan Inggris terkait serial The Crown?

Tampaknya dua putra Charles, Pangeran William dan Pangeran Harry tidak tertarik menyaksikan cerita di musim keempat tersebut.

"Harry telah melihat trailer untuk musim keempat tapi saya rasa dia tidak akan menontonnya," kata sumber tersebut.

Cerita masa kecil William menjadi salah satu bagian dari the Crown musim keempat, namun ayah tiga anak itu tidak ingin menyaksikannya.

Menurut sumber lainnya yang merupakan teman William, alasannya adalah dia tidak ingin menonton penggambaran fiktif dari kehancuran pernikahan orang tuanya, serta masa bayinya.

“Seri terbaru itu akan sangat menyedihkan bagi mereka untuk ditonton,” ungkap sumber tersebut.

Tak sesuai fakta

Tak hanya Willam dan Harry, serial tersebut sepertinya juga tidak mendapatkan sambutan positif dari Ratu Elizabeth II.

Menurut E Online, Ratu memang tidak pernah menonton serial tersebut tetapi mengikuti cerita tentangnya dari media.

Ia dan Pangeran Philip kesal dengan ketidakakuratan dalam serial drama itu, khususnya bagaimana pertengkaran dan hubungan keluarga telah dimainkan dan ditampilkan sebagai fakta alih-alih karya fiksi.

Di musim-musim sebelumnya, Philip secara kuat disiratkan berselingkuh dengan seorang balerina, dan digambarkan mengabaikan ibunya, Putri Alice, ketika dia tinggal di Istana Buckingham.

Tak satu pun dari cerita itu benar.

Sumber yang dekat dengan Pangeran Charles dan Camilla khawatir jika The Crown ditampilkan sebagai fakta, dan ia menuduh Netflix menghasilkan uang dengan mengkarakterisasi para bangsawan.

"Banyak sejarawan dan ahli kerajaan menganggapnya sebagai fiksi, tetapi Netflix memainkan permainan yang berbahaya," kata salah satu sumber kerajaan.

Menurutnya, akan merepotkan jika orang-orang menjadikan serial tersebut sebagai sumber untuk sejarah kerajaan.

"Netflix memiliki kewajiban untuk berterus terang tentang programnya dan produser harus lebih jujur tentang bagian mana yang fakta dan bagian mana yang fiksi," ujarnya.

Fakta bahwa Pangeran Harry dan Meghan Markle telah menandatangani kesepakatan yang menguntungkan dengan Netflix juga berpotensi menimbulkan kontroversi.

Meskipun Pangeran Harry sebelumnya dilaporkan mengaku sebagai penggemar acara tersebut, tetapi dia mengatakan ingin serial itu berakhir sebelum mencapai kisahnya.

(Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kerajaan Inggris Desak Netflix Cantumkan Label Fiksi untuk Serial The Crown dan Alasan Pangeran William Ogah Saksikan Kisah Dirinya di Serial the Crown

Dan di Tribunnews.com, Kerajaan Inggris Minta Netflix Cantumkan Label 'Fiksi' di Serial The Crown, Disebut Kurang Akurat

Sumber: Kompas.com
Tags:
Kerajaan InggrisThe CrownPutri DianaPangeran Charles
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved