Kasus Covid-19 Melonjak, Wali Kota Solo Imbau Tak Mudik, Benteng Vastenburg Jadi Lokasi Karantina
Wali Kota Solo imbau tak mudik di akhir tahun. Jika nekat akan dikarantina di Benteng Vastenburg.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus Covid-19 di Solo kini meningkat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pun mengambil tindakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Terlebih libur panjang akhir tahun akan banyak dimanfaatkan untuk pulang kampung.
Hal ini kemungkinan bisa memicu lonjakan kasus Covid-19 di Solo.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Pemkot Solo akan kembali mengaktifkan rumah karantina untuk pemudik pada akhir tahun nanti.
Rencananya, pemudik yang masuk ke Kota Solo akan dikarantina di Benteng Vastenburg.
Baca juga: Wakil Wali Kota Solo Ungkap Bahan Jamu Khusus yang Ia Minum, 2 Hari Kena Corona Lalu Negatif Lagi
Baca juga: Wakil Wali Kota Solo Positif Covid-19, Ini Kegiatannya Sepekan Terakhir & Sempat Bertemu Jokowi

Lokasi ini berbeda dengan lokasi karantina pada mudik lebaran kemarin.
Pemudik juga akan dikarantina selama 14 hari.
Terkait lonjakan kasus Covid-19, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun memberikan imbauannya.
Berikut sederet fakta dan imbauan terkait karantina pemudik di Solo pada akhir tahun nanti.
Pinjam tenda TNI
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, Benteng Vastenburg akan dilengkapi dengan barak dari TNI.
Sebab benteng peninggalan Belanda itu sudah tidak memiliki bangunan, melainkan hanya tersisa tembok dan tanah lapang.
Benteng Vastenburg dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk menampung para pemudik.
"Nanti kita koordinasi dengan Muspida pinjam tendanya TNI itu dipasang di sana.
Karena kita tidak punya tempat yang besar," kata kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/11/2020).
Tak ada tempat lain

Saat mudik lebaran, pemudik ditempatkan di tiga lokasi, yaitu Graha Wisata Niaga, Ndalem Joyokusuman dan Ndalem Priyosuhartan.
Namun ketiga lokasi itu sudah digunakan untuk kepentingan lain.
Seperti di Graha Wisata Niaga dan Ndalem Joyokusuman, kini digunakan untuk tempat menginap anggota Brimob Polda Jateng yang bertugas di Solo.
"Nanti kalau Natal, libur panjang ini Pemkot tidak bisa menyediakan rumah karantina semewah kemarin.
Karena Graha Wisata dipakai asrama Brimob.
Di Ndalem Joyokusuman juga dipakai, nanti dengan sangat terpaksa ya kalau ada yang mudik kita buatkan tenda di Benteng Vastenburg sana," ujarnya.
Imbau tak usah mudik
Rudy juga mengimbau agar tidak mudik selama Covid-19 belum mereda.
Dia juga akan melibatkan relawan Jogo Tonggo untuk mengawasi adanya pendatang di kawasan mereka.
Jika ditemukan pendatang, relawan Jogo Tonggo akan melaporkannya kepada Gugus Tugas COVID-19 Solo.
"Posko ini segera saya dirikan.
Nanti kalau ada pendatang dari luar kota kita jemput dibawa ke tenda karantina," kata Rudy.

Kasus Covid-19 di Solo capai 1000 dalam sebulan
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut terus meningkatnya kasus harian Covid-19 di Solo selain peningkatan tracing, juga karena masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol Covid-19.
Berdasarkan catatan, dalam sebulan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Solo mencapai lebih dari 1.000 orang.
"Penyebabnya itu tracing kita perlebar, libur panjang kemarin dan kesadaran masyarakat masih sangat-sangat kurang," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/11/2020).
Oleh karena itu, dirinya menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan membiasakan mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak kepada masyarakat
Dengan menerapkan protokol kesehatan, jelas Rudy, sumber penularan Covid-19 akan bisa ditekan. Sehingga kasus Covid-19 tidak terus bertambah.
"Melaksanakan 3M itu penting (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) untuk dilakukan," terang dia.
Rudy juga mengatakan peningkatan tracing harus terus dilakukan.
Setiap ada warga yang terpapar Covid-19 langsung dilaksanakan proses tracing dan swab.
Bahkan, Rudy tidak ambil pusing meski langkah-langkah yang dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 itu sering mendapat penolakan warga.
"Lebih baik dimarahi orang, tetapi bisa menekan angka kematian. Daripada tidak dimarahi orang namun kematiannya bertambah," tutur dia.
Berdasarkan data perkembangan Covid-19 hingga Kamis (26/11/2020) jumlah kasus positif tercatat ada sebanyak 2.186 orang. Rinciannya 1.214 sembuh, 706 isolasi mandiri, 166 rawat inap dan 100 meninggal.
Lebih jauh, Rudy mengimbau warga yang ada di perantauan untuk tidak mudik sampai Covid-19 bisa dikendalikan dan menunggu vaksin.
"Saya berharap warga masyarakat tidak mudik dulu sebelum pandemi Covid-19 bisa kita dikendalikan sambil menunggu vaksin yang telah direncanakan pemerintah pusat," ungkap dia.
Begitu juga warga dalam kota tidak melakukan aktivitas bepergian ke luar kota pada libur panjang akhir tahun 2020.
"Supaya tidak terjadi pemaparan-pemaparan Covid-19 di luar Kota Solo. Sehingga sama-sama adillah. Jadi warga Solo tidak ke luar kota, yang luar kota jangan mudik Solo dulu," imbuh dia. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benteng Vastenburg Solo Dijadikan Lokasi Karantina Pemudik, Gunakan Tenda TNI hingga Imbauan Wali Kota dan Kasus Covid-19 di Solo Capai 1.000 dalam Sebulan, Wali Kota Rudy Sebut Kesadaran Warga Terapkan 3M Kurang
dan di Tribunnews.com Kasus Covid-19 Melonjak, Pemudik akan Dikarantina di Benteng Vastenburg, Ini Imbauan Wali Kota Solo