Virus Corona
Penyebab Kasus Covid-19 di Jawa Tengah Melonjak, Ganjar Pranowo Protes Jateng Disebut Biang Kerok
Ganjar Pranowo protes Jawa Tengah disebut biang kerok melonjaknya kasus Covid-19.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah disebut mengalami lonjakan.
Lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah terjadi belakangan ini.
Satgas Covid-19 bahkan telah merilis penambahan kasus virus corona di Jawa Tengah.
Menurut rilis dari Satgas Covid-19, penambahan kasus di Jawa Tengah meningkat sebanyak 2.063 dalam satu hari pada Minggu (29/11/2020) lalu.
Melonjaknya kasus Covid-19 di Jawa Tengah ini ternyata menimbulkan sejumlah polemik.
Ganjar Pranowo pun mengungkap dugaan penyebab naiknya kasus Covid-19 di Jateng.
Baca juga: Tak Terima Jateng Disebut Biang Kerok Kenaikan Covid-19, Ganjar Sebut Ada Data Ganda: Datane Keliru
Baca juga: SEKOLAH Tatap Muka Baru Dibuka, Puluhan Pelajar SMP Jepara Kena Corona, Ganjar Pranowo: Tutup Saja!

Tak hanya itu, Jateng juga disebut-sebut sebagai biang kerok pemicu lonjakan Covid-19.
Terkait tudingan tersebut, Ganjar Pranowo angkat bicara.
Gubernur Jawa Tengah ini menolak kalau provinsi yang dipimpinnya ini disebut sebagai biang kerok pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Tak sekadar protes, Ganjar Pranowo juga membeberkan fakta dan alasan terkait penolakan tersebut.
Akui memang ada kenaikan, ini penyebabnya

Ganjar mengakui memang ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Jawa Tengah.
Hanya saja, angka kenaikannya tidak sama dengan yang dirilis oleh pusat.
Kenaikan kasus Covid-19 di Jateng, tutur Ganjar, disebabkan dampak libur panjang pada Oktober 2020 lalu.
"Indikasinya (kenaikan kasus) apa? Ya Liburan, mereka pergi ke banyak tempat," kata Ganjar.
Penyebab lainnya, banyak masyarakat yang masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan disiplinkan," ujar dia.
Baca juga: Pentingnya Pengawasan & Edukasi Penerapan Prokes Covid-19, Ganjar Pranowo: Tingkatkan Tracing
Baca juga: Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Ganjar Pranowo: Daerah Zona Merah Berbahaya
Tingkat keterisian ruang isolasi melebihi 60 persen

Ganjar mengatakan, saat ini keterisian ruang isolasi di Jateng sudah melebihi 60 persen.
Atas dasar perhitungan tersebut, Ganjar mempersiapkan penambahan ruang isolasi serta ICU.
"Untuk persentasenya ICU 58,61 persen, isolasi 76,73 persen. Hitungannya kalau sudah lebih dari 60 persen mesti siap-siap," kata dia.
Pertama, Ganjar akan menambah tempat tidur untuk ruangan ICU hingga isolasi.
Skenario terakhir, memanfaatkan hotel hingga rumah sakit darurat.
"Tambah dulu tempat tidur untuk ICU sama isolasi baik di rumah sakit atau yang mandiri. Untuk yang mandiri karena banyak yang di rumah tidak nyaman sekarang siapkan. Hotel yang siap ya siapkan, nanti kita bayar. Isolasi di sana kan (hotel) nyaman, beda kalau di stadion," ujar dia.
6 daerah di Jateng dengan peningkatan terbanyak

Di Jateng, hingga Selasa (1/12/2020) jumlah kasus aktif positif Covid-19 tercatat mencapai 8.998 orang.
Ganjar pun mengungkap enam daerah dengan peningkatan kasus Covid-19 terbanyak.
Enam daerah itu adalah Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Kendal, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Magelang.
Meski demikian, ia tetap meminta seluruh daerah di Jateng untuk waspada.
"(Terbanyak) masih Semarang, tapi sebenarnya kalau saya sekarang tidak ada zona merah, kuning, oranye, hijau. Pokoknya saya minta semua daerah hati-hati kalau ada kasus, jangan seolah-olah bebas, nanti dulu," ujar Ganjar.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Masyarakat yang Bosan Dengan Upaya Mencegah Corona adalah Ancaman Paling Berbahaya
Baca juga: 3 Guru SMP di Kudus Meninggal Beruntun, 2 Dipastikan Terinfeksi Covid-19, Ini Deretan Faktanya
Tak mau disebut biang kerok peningkatan kasus Covid-19

Setelah Satgas Covid-19 merilis Jawa Tengah sebagai daerah tertinggi perihal peningkatan kasus Covid-19, beberapa pihak menyebut Jateng sebagai biang kerok.
Ganjar tak terima jika Jateng dianggap demikian.
Sebab menurutnya, data yang dirilis tak sama dengan data Dinas Kesehatan Jateng.
Satgas Covid-19 pusat menyatakan lonjakan kasus di Jateng pada Minggu (29/11/2020) sebesar 2.063.
Ganjar menjelaskan, angkanya tidak sebesar itu.
"Saya mau protes dulu, Jateng biang kerok diomong pemicu lonjakan. Padahal saya bisa jelaskan udah tahu 844 kok bisa 2.063 itu dari mana? Itu diomong pemicu lonjakan," kata dia.
Kenaikan memang diakui terjadi, hanya saja tidak sama dengan angka pemerintah pusat.
Kekeliruan itu ditemukan setelah dilakukan penelusuran.
Menurutnya terdapat data ganda atau data delay.
"Kalau lonjakan dulu 300, 500, 800 betul. Indikasinya apa? Ya liburan, pergi ke banyak tempat," kata dia.
"Maka semua bicaranya pada angka 2063, itu datane keliru. Kemudian setelah kita kupas dari satu-satu yang terjadi memang ada yang data ganda, delay baru masuk. Itulah yang saya konfirmasi di depan," kata dia. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polemik Tingginya Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng, Penyebab Kenaikan hingga Ganjar Memprotes
dan di Tribunnews.com Polemik Melonjaknya Kasus Covid-19 di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Protes Jateng Disebut Biang Kerok